PROLOG

59 4 1
                                    

"Lock me up
And throw away the key
He knows how to get the best
Out of me..."






















Lelaki bersurai pirang itu melangkah keluar dari mobil. Ekor rambutnya yang melebur menjadi biru berkibar ditiup angin.

Dirinya masuk ke sebuah Hotel. Lantas ia naik ke lift dan menekan tombol lantai 15.

Disana ada sebuah bar. Kaiser melihat sekeliling, namun oknum yang dicarinya belum ada disana. Oleh sebab itu ia duduk di konter, dan menunggu bartender datang.

"Aku mau vodka. Satu gelas." Ujar Kaiser. Bartender itu mengangguk, lalu bergegas menyiapkan pesanan Kaiser.

Lelaki yang hampir menginjak kepala dua itu mengecek ponselnya. Di kontak seseorang, sebuah pesan terpampang. Aku datang 15 menit lagi.

"Wanita s*alan." Kaiser mendecak keras, lantas menatap segelas vodka yang tersaji didepannya. Ia mengucapkan terima kasih pada bartender, lantas menegak vodka itu sampai seperempat gelasnya kosong.

"Untuk apa dia ingin bertemu denganku? Ck."

"Apa itu masalah bagimu, Michael?"
















Saat ini, Kaiser berhadapan dengan seorang wanita berusia 21 Tahun. Wanita itu menggoyangkan gelasnya yang berisi wine, lantas menatap Kaiser yang jengkel.

"Kenapa?" Tanyanya. Ia menaruh gelas anggur itu dan menyilangkan kakinya, menaruh siku dan bertopang dagu.

"Apa kamu mau tahu lebih lanjut?" Tanya wanita itu lagi. Iris teduhnya membuat Kaiser merasa muak, apalagi suaranya.

"Ya. Tentu saja." Kaiser bersedekap. Ia menegak lagi gelas vodkanya dan menatap wanita itu.

"Baiklah. Kubisikkan kamu rencanaku selanjutnya." Wanita dengan gaun merah ketat sepaha itu maju, berbisik pada Kaiser.

Saat Kaiser mendengar bisikannya, iris itu terbelalak.

"Apa maksudmu." Ujarnya tegas. Ia menatap wanita gila didepannya. Ya, dia memang sudah gila.

"Keluargaku akan bergerak jikalau sudah punya ambisi," ujarnya. Melepas jaket bulu dari tubuhnya dan menjepit asal surainya.

"Michael, kuharap kamu mau membantuku."

Kaiser berdiri, menatap tegas si perempuan didepannya. "Wanita gila, aku tidak akan mau melakukannya."

Wanita dihadapannya tersenyum sambil mendekati Kaiser. Namun perlahan, bibir merahnya melengkung menjadi sebuah seringai.

"Michael, aku ingin membunuhnya, dan aku berharap kamu bisa membantuku dengan mengerok informasi darinya."


































"Anak s*alan, kuharap kamu mati."




















"---i'm no fools
for the world to see
trade my whole life just to be..."

𝐬𝐭𝐚𝐫'𝐬 𝐥𝐞𝐭𝐭𝐞𝐫 • 𝐛𝐥𝐮𝐞 𝐥𝐨𝐜𝐤. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang