"Siapa-siapa? Kalo bukan Naomi pelakunya, apakah Sora?"
"tidak mungkin. Sora 'kan masih didalem penjara."
"Siapa bilang Sora belum bebas? Kalian kurang update, ya? Sora udah dibebasin semenjak Naomi masuk kesini."
****
Penjara Kota, Beberapa Bulan Lalu
Gadis dengan rambut ungu gelap itu melirik sekeliling. Ia tersenyum, gaun putihnya berkibar mewah dibawah bayang-bayang banyaknya polisi yang mengawasi. Ya. Gadis ini adalah Furuto Sora. Yang dipenjara karena beberapa masalah Tahun Lalu.
"Nona b*ngsat itu benar-benar bisa melakukannya." Ujar Sora gembira. Ia menatap para polisi yang mengawasi setiap pergerakannya.
"Kalian mau saja disogok dengan harta. Penjara macam apa ini? Tidak berkualitas. Tapi, dengan ini, aku jadi lebih bebas." Pikir Sora.
Baru saja kejadiannya 1 minggu yang lalu. Ketika seorang wanita aneh dengan topi dan kacamata hitam datang ke kantor polisi dan memberikan amplop dengan isi 15 juta Yen. Katanya, 'bebaskan Furuto Sora dan kirim dia ke Sekolahan SMA Flarucia'. Entah siapa wanita itu, tak ada yang tahu pasti.
Sora pun tak pernah tahu wajah asli wanita yang menjadikannya anjing itu.
Sora masih dengan riang berputar diatas sinar matahari. Kulitnya yang pucat akibat berbulan-bulan didiamkan di sel penjara yang sempit, gelap dan kotor, akhirnya terbersihkan dan gadis itu kembali normal.
"Aku harus berterimakasih padanya."
****
"Maju. Sora udah disini."
Beberapa hari kemudian, Sora dengan bangga sudah mengencangkan dasi seragamnya. Ia mulai berkutat dengan cermin, berkelahi. Cermin, cermin, mana yang cantik? Sora, atau (Name)?
Gadis itu sesekali tertawa. Ia memperbaiki kerah kemejanya, lalu beberapa lipatan kain di rok rample yang beberapa bulan ini ia rindukan. Sekarang, rok itu semakin pendek, bahkan sudah diatas paha milik Sora. Ah, tak peduli. Pikir gadis itu.
Perlahan ia mengambil catokan rambut, mencatok rambutnya agar rapi dan mengepangnya telaten. Tak lupa beberapa sentuhan alat rias, tak perlu banyak. Hanya lipstik, pewarna pipi dan juga maskara.
Sora sudah siap. Tak lupa ia melirik sebuah parfum mahal di mejanya. Yang diberikan oleh nona besar yang bekerja diatasnya. Yang memberikannya segala perintah dan membebaskannya dari penjara.
Sora membuka tutup parfum yang memiliki merk Victoria Secret itu. Ia menyemprot beberapa kali ke kerah, lengan, dan roknya agar bau harum itu semakin mencolok.
Yah, tujuannya bukan untuk membuat mencolok, sih.
****
Kerumunan itu semakin banyak. Sora merasa bangga dikarenakan dirinya menjadi pusat perhatian seluruh siswa dan siswi di FA saat itu. Ia dipuja-puja, banyak yang menanyakan apa parfum yang dikenakannya? Namun tak satupun dijawab oleh Sora dengan baik.
Ia tersenyum ketika melihat seorang gadis dengan tatapan menantang menatapnya. "Dapat kamu, Yoshiko." Gumam Sora dalam hatinya. Ia mempercepat langkahnya lantas tersenyum puas saat melewati kerumunan tempat (Name) berada.
Perlahan kerumunan itu mulai melirik (Name) yang sudah jatuh lemas ke lantai. Mereka menopang gadis itu, membawanya ke ruangan UKS. Sementara Sora hanya menyeringai bersama dengan gengnya yang mulai mendekati.
"Anak itu lemah. Hanya mencium aroma yang familiar dengan masa lalunya saja ia sudah pingsan." Ujar seorang gadis berambut navy, salah satu geng Sora.
"Mentalnya sedang jatuh itu. Jadi ia lemah untuk diserang. Itu sebabnya Nona Besarku lebih memilih menyerang mentalnya daripada fisiknya. Ia tahu bahwa (Name) pandai bertarung dan tak mudah ditikam." Jelas Sora. "Oke, ayo pergi ke kelas. Jangan pedulikan gadis itu."
Akhirnya mereka berenam melangkah ke ruang kelas 11.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐭𝐚𝐫'𝐬 𝐥𝐞𝐭𝐭𝐞𝐫 • 𝐛𝐥𝐮𝐞 𝐥𝐨𝐜𝐤.
Mystery / Thriller𐙚 ˖ ݁𖥔 | starlight last sequel !' teori-teori itu terus berlanjut, bukan begitu, Yoshiko [Name]? yah, begitulah. aku yakin, tapi apakah itu benar? tentang [Name] yang tak mau mati ditangan kakaknya. © Muneyuki Kaneshiro #!! - blue lock x fem!ido...