Polisi mulai mengamankan Harumi dan juga Sora. Juga menahan berbagai senjata tajam yang mereka miliki. Untungnya (Name) sempat membuang pistolnya sehingga dia tak perlu membayar denda terhadap tindakan kriminalnya itu.
Bachira masih memeluk (Name) girang, atas kemenangan mereka disini. (Name) berhasil menangkap Harumi dan juga mengatasi segala masalahnya.
"HUWAAAA! KAMU KEREN SEKALI!"
(Name) terkekeh, lantas mengelus kepala Bachira. "Tak ada apa-apanya. Justru aku harus berterima kasih karena kalian mau kulibatkan."
"Tak apa. Tugas kami adalah membantu sesama grup." Isagi tersenyum.
"GA INGET SUMPAH STARLIGHT?!" Canda Reiko, langsung ia digetok oleh Chigiri karena ia berteriak di sebelah telinganya.
"Oh iya. Aku kira pelakunya adalah orang lain dulu. Dan... Terlebih lagi, kenapa Harumi masih hidup? Lantas siapa yang ada di makam Harumi?" Tanya Nagi penasaran.
"Owh, itu. Harumi sengaja menabrak dirinya sendiri karena itu bagian dari rencananya. Dia sengaja menabrakkan diri karena ingin bunuh diri saat itu. Namun dia berhasil diselamatkan, dia mendesak orangtuaku untuk bilang padaku bahwa dia sudah meninggal." Jelas (Name).
"Begitu..." Reo terkekeh. "Aku tak pernah membayangkannya."
"Lalu, lalu, apa maksudnya saat kamu bilang bahwa Harumi menyelamatkan Karir Kaiser? Aku tak begitu paham soal analisamu, jujur." Chigiri terkekeh, berhasil membuat (Name) kesal karena dia tak kunjung mengerti pola pikirnya.
"Dasar. Dulu, Kaiser itu berasal dari keluarga yang tidak berkecukupan," ujar (Name), "dan dia akhirnya ditolong oleh Bu Hanna untuk masuk ke FA, dan menjadi Idol. Namun saat itu, banyak sekali yang menghujatnya karena dia masuk ke FA jalur beasiswa cuma-cuma, jadi Harumi merasa kasihan pada adik kelasnya itu dan menolong Kaiser dengan mengajaknya tampil di panggung bersama. Fans-Fans Harumi yang gila itu akhirnya menyukai Kaiser." Jelas (Name) panjang lebar.
"Ohh, begitu. Jadi mereka hanya menyukai Kaiser karena Harumi mengajaknya tampil bersama?" Stella bersuara. (Name) merespons dengan anggukan.
"Satu lagi. Apa yang membuat Harumi menjatuhkan piala-piala prestasi milik Alumni sehingga ruangan sejarah FA dikunci selama 3 Periode lamanya?" Karen bertanya. Membuat (Name) mendesah karena harus menjelaskan lagi.
"Begini... Memang agak sinting dan aku tak pernah tahu pasti. Tapi yang kudengar dari rumor disini, Harumi itu iri dengan seluruh prestasi kakak kelasnya yang lebih banyak. Jadi dia menghancurkan piala itu karena kedengkian. Kalau menurut teoriku sih... dia itu tidak sengaja, namun difitnah dan dianggap 'sengaja' oleh teman-temannya. Aku tak tahu apa motif mereka sehingga mau melakukan hal itu. Jadi, kalau kalian mau tahu pasti, tanyalah sendiri pada pelakunya di penjara." Ujar (Name).
"Begitu. Agak rumit, ya..." Karen mengernyit. Lantas ia melihat ke ufuk timur, Matahari mulai terbit sebagaimana mestinya.
"Sepertinya, sudah pagi." Ujar Reiko dan menatap matahari terbit disana.
"Okelah..." Isagi meregangkan ototnya. "Pulang semua, belajar dan istirahatlah, sebentar lagi ujian akhir jenjang."
Senyum (Name) luntur setelah Isagi berkata demikian. Benar juga. Sebentar lagi ujian akhir jenjang dan mereka akan lulus. (Name) ingin bertahan di Flarucia lebih lama dan mendidik adik-adik kelasnya. Ia masih belum mau lulus dan berpisah dengan StarLight.
"Benar juga. Sebentar lagi StarLight bubar, ya..." Chigiri mengadah, menatap bulan yang mulai tenggelam di ufuk barat.
"Ah, rasanya janggal." Reo tersenyum. Ia menatap (Name) yang terlihat sedih.
Satu ide muncul di kepalanya.
"Sst, Seven'star. Girl'shine." Reo berbisik. Semua kecuali (Name) melirik padanya. Reo memberi isyarat untuk mendekat dan mereka berbisik-bisik sesuatu tanpa diketahui oleh (Name).
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐭𝐚𝐫'𝐬 𝐥𝐞𝐭𝐭𝐞𝐫 • 𝐛𝐥𝐮𝐞 𝐥𝐨𝐜𝐤.
Mystery / Thriller𐙚 ˖ ݁𖥔 | starlight last sequel !' teori-teori itu terus berlanjut, bukan begitu, Yoshiko [Name]? yah, begitulah. aku yakin, tapi apakah itu benar? tentang [Name] yang tak mau mati ditangan kakaknya. © Muneyuki Kaneshiro #!! - blue lock x fem!ido...