𝐬𝐭𝐚𝐫'𝐬 𝐥𝐞𝐭𝐭𝐞𝐫 • 𝐛𝐥𝐮𝐞 𝐥𝐨𝐜𝐤.

[6] Dua Gadis Kecil

Aku Yoshiko (Name). Gadis lemah yang tak pernah bisa apa-apa. Aku terlahir di keluarga terkenal. Ayahku, Yoshiko Kyosuke, adalah seorang aktor terkenal. Sementara Ibuku, Yoshiko Iruha, adalah seorang model yang mahal.

Aku adalah anak bungsu. Apa yang kalian pikirkan soal anak bungsu? Mungkin, kalian berpikir soal seorang anak yang dimanja dan disayang.

Nyatanya itu tak berlaku padaku.

Aku hanya dibolehkan mempunyai satu mimpi. Yaitu, menjadi seorang Idol terkenal yang disukai banyak orang.

Ini terdengar menyenangkan, memang. Tapi, ibaratkan jika kalian harus memakan sayur setiap hari ketika kalian tak pernah menginginkannya. Sakit dan menyedihkan, ya?

Itulah yang kurasakan. Mimpiku menjadi novelis merupakan sebuah kuburan bagi diriku sendiri. Aku mengubur jauh-jauh mimpi ini dengan mendoktrin diriku. Kalau tak menjadi Idol, sama halnya dengan aku yang tak pernah bisa membahagiakan Mami dan Papi.

Jahat. Iya, aku jahat pada diriku sendiri. Namun, bagaimana lagi. Aku hanyalah gadis yang masih kecil. Ragaku 18 Tahun, namun jiwaku adalah seorang gadis kecil berusia 10 Tahun.

Aku tak pernah mau terlahir di keluarga terpandang. Aku benci margaku sendiri. Aku benci segalanya tentang keluarga ini. Aku masih kecil. Sungguh, jiwaku hanyalah seorang gadis kecil yang haus kasih sayang.

Nyatanya, gadis kecil yang polos itu tak mendapat kasih sayang.

Melainkan, sebuah pukulan berdarah yang dilayangkan.

"Anak terkutuk!" Ujar mereka padaku.

Memiliki alter ego yang tak bisa kukeluarkan di seluruh orang tak pernah mudah. Aku hanya bisa tersenyum, menjadi seorang 'Yoshiko (Name)'. Meski itu bukanlah diriku yang sebenarnya. Karena aku sudah mengubur jauh-jauh jiwa yang harusnya berada disini, didalam ragaku.

****

Yoshiko Harumi adalah nama yang bagus. Aku menyukai arti 'keindahan musim semi' yang berada dalam namaku. Aku adalah gadis ceria yang mudah berinteraksi dengan banyak orang, dan aku adalah anak sulung.

Aku cukup senang bisa terlahir diantara keluarga Yoshiko. Keluarga yang orang kenal dengan cerahnya senyum dan terkenalnya kita.

Aku bahagia di keluarga ini. Aku selalu ingin menjadi seorang idol, dan keluargaku selalu mewujudkannya. Mereka menyayangiku, mereka selalu membimbingku.

Bunga Sakura yang mereka sematkan dalam namaku perlahan mulai merekah, aku sukses sebagai Idol cilik dan menjuarai berbagai macam perlombaan menyanyi, koreografi, dan memainkan alat musik.

Prestasiku tidak kalah menarik. Aku masuk kedalam Top 5 Murid terbaik di Generasi lima, dan Top 5 Murid terbaik di Divisi musik kelas lagu.

Aku senang meraih prestasi itu. Otakku pintar dan wajahku cantik. Orang-orang senang menatapku yang masih berusia 13 tahun. Aku mengerti kenapa mereka mau.

Aku juga senang bernyanyi dipanggung dan melakukan free talk dengan semua orang. Aku adalah bunga Sakura yang merekah, bunga Terindah dalam musim semi yang tak boleh layu.

Ya, tak boleh ada seorang pun yang menyingkirkanku dari panggung.

Aku sudah senang disini, panggung ini adalah cahayaku.

Dan cahaya itu, tak boleh ada yang merebutnya dariku.

Tak pernah boleh.