Kamu tidak pernah mengetahui sebelum kamu merasakannya sendiri. Benar, ada luka yang tak bisa diutarakan dengan kata. Sebuah rasa sakit yang tak berujung, tak menemui titlk temu apalagi obatnya.
Dan, seorang anak yang terlahir dari keluarga sederhana mulai berpikir."Mengapa aku harus selalu mengalah, dan saat mereka membuat kesalahan. Mengapa aku yang harus dituntut untuk mengerti?".
Anak tengah terlahir dengan mendapatkan beberapa peran dalam satu waktu, menjadi seorang kakak dan adik dalam waktu bersamaan, Mendengar keluh kesah kedua orang tuanya setiap hari, ataupun menjadi penengah saat keluarga ditimpa masalah.
Jalannya di penuhi dengan mengalah, tanpa tahu bahwa dirinya juga perlu mengeluh. Tapi, ia selalu memendamnya. Membiarkannya untuk terbiasa dalam kesendirian, menerima diri secara perlahan. Tanpa tahu, bahwa dirinya juga perlu tempat untuk bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksaraku
PoetryKamu tau? tidak semua manusia memiliki kebebasan untuk bercerita, tak sedikit dari mereka yang memilih untuk memendamnya atau mengekspresikannya dalam "Aksaranya". Cover: Pinterest Follow my IG: @fr_ikyy