Candu
Selayaknya rokok yang tengah kuhisap, tawamu terlihat sangat candu. Diikuti dengan senyuman manismu, aku selalu jatuh cinta setiap memandangmu. Bagaimana ku bisa resah tatkala senja yang ku pandang bagai dirimu?
Ku berpikir sekali lagi, amalan apa yang telah diperbuat oleh orang tuamu. Hingga permata sepertimu dapat terlahir di dunia keji ini?.
Lalu, di sela hisapan rokokku aku berucap lirih, "Bahkan sebuah malam yang sepi pun akan terasa singkat saat hadirmu adalah pagi yang menyita atensiku".
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksaraku
PoetryKamu tau? tidak semua manusia memiliki kebebasan untuk bercerita, tak sedikit dari mereka yang memilih untuk memendamnya atau mengekspresikannya dalam "Aksaranya". Cover: Pinterest Follow my IG: @fr_ikyy