PROLOG : AWAL

1.2K 95 27
                                    

Prolog

Happy Reading
Vote ya

Lauren Albert pun membawa nampan teh menuju ruang tamu karena hari ini Ayahnya, Baron Albert kedatangan tamu penting. 

"Silakan di minum, Nyonya. Ayah aku pergi dulu," pamit Lauren sambil membungkuk hormat mengangkat gaunnya dan mundur ke belakang. 

Sayup-sayup Lauren mendengarkan pembicaraan Ayahnya sambil terus mengintip agar tahu yang sedang dibicarakan. Lauren hanya merasa khawatir pada Ayahnya tersebut. 

"Dia putrimu?," tanya seorang wanita elegan sambil mengangkat cangkir teh. 

"Ya, dia Lauren Albert putriku, Duchess," jawab Baron Albert sambil sesekali memasang wajah takut. 

"Pantas keluarga ini tak punya harapan karena kau hanya memiliki seorang putri yang penyakitan," cibir Duchess sambil tersenyum merendahkan. 

"Maafkan saya, Duchess Savier. Mohon bantuan keluarga Anda," 

"Kau yakin bisa melakukannya?," tanya Duchess dengan ragu karena ada suatu hal penting yang harus Baron kerjakan. 

"Ya, Duchess. Saya bersedia asal keuangan keluarga kami membaik. Saya harus mengobati Lauren," jawab Baron membuat Lauren yang sedang mendengarkan pun menitikan air mata. Ayahnya sungguh baik tapi ia hanya putri tak berguna dan lemah. Sejak kecil Lauren memiliki jantung yang lemah.

"Baik, kalau begitu kau harus bisa membunuh putra mahkota malam ini," jawab Duchess sambil meminum teh itu dengan senyuman licik. 

"Baik, Duchess Savier," 

Lauren yang sedang mendengarkan pun syok karena Ayahnya rela menjadi pembunuh bayaran agar bisa menyembuhkannya. 

"Ayah.....jangan, maafkan aku," ujar Lauren menangis dengan air mata yang berderai.

***

"Ayah, aku tak ingin Ayah berkorban. Biarkan putrimu ini sakit asal Ayah menemaniku," sahut Lauren saat Baron Albert datang membawakan makanan ke kamarnya. 

"Putriku, Lauren. Kau sudah dewasa ya," ucap Baron mengelus pipinya dan tersenyum getir. 

"Ayah apa perlu aku membantu? Aku bisa menjualkan hasil perkebunan kita di pasar," ucap Lauren sangat ingin membantu Ayahnya agar mendapatkan uang. 

Kondisi keuangan keluarga Baron Albert memang bermasalah sejak Lauren sering mendapatkan pengobatan. Berbagai cara Baron lakukan agar putri tercintanya dapat sembuh. 

"Tak perlu, Nak. Kau sakit Ayah khawatir biar nanti Ayah saja yang cari uang. Kau hanya harus sembuh dan menikah dengan pria pilihanmu serta hidup bahagia," 

"Ayah.....," panggil Lauren lalu memeluk Ayahnya dengan hangat. Ia merasa terharu karena perjuangan Ayahnya yang tak pantang menyerah. 

***

"Nona, ini minum obat dulu," pelayan keluarga yang bernama Serin masuk setelah Baron keluar. 

"Ya, terima kasih," ucap Lauren dan meminum obat herbal pahit itu. 

Setelahnya menyerahkan obat tersebut pada Serin yang sedang berdiri. 

"Serin....,"

"Ya, Nona. Ada apa?," tanya Serin dan duduk di pinggir ranjang.

"Apakah kau tau siapa yang tadi berkunjung dan bertemu Ayah?," tanya Lauren merasa harus menanyakan ini.

"Tentu saja. Dia Duchess Savier, putri Kekaisaran Elten, Kakak Kaisar sekarang," jawab Serin. 

The Villainess is Duke (Sunghoon ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang