Bab 9: Helios

144 23 0
                                    

Bab 9: Helios
Vote yaa
Happy Reading

Setelah berhasil melarikan diri dari penjara dengan bantuan prajurit yang setia, Sagara bergerak dengan cepat dan hati-hati, menghindari setiap patroli yang dikerahkan oleh Solon. Dia tahu bahwa tempat tujuan berikutnya adalah satu-satunya tempat yang mungkin bisa memberikan perlindungan yang cukup: rumah paman Feran, saudara ayahnya yang telah meninggal.

Feran adalah seorang pria tua yang bijaksana dan penuh pengertian. Setelah kematian ayah Sagara, Feran menjadi satu-satunya kerabat dekat yang tersisa. Sagara tahu bahwa Feran akan melindunginya dari ancaman Solon.

Malam mulai menjelang ketika Sagara akhirnya tiba di rumah Feran, sebuah pondok sederhana yang tersembunyi di pinggiran hutan. Feran, yang sudah mendengar berita tentang pelarian Sagara, menunggu dengan cemas di depan pintu.

"Sagara, keponakanku," seru Feran dengan suara lembut namun penuh kekhawatiran. "Masuklah cepat sebelum ada yang melihatmu,".

Sagara masuk dengan cepat dan Feran menutup pintu dengan hati-hati. Di dalam, Feran memeluk Sagara dengan erat. "Kau aman di sini, untuk sementara waktu. Solon tidak akan bisa menemukanmu di tempat ini,".

"Terima kasih, Paman," kata Sagara dengan rasa syukur yang mendalam. "Aku tidak tahu harus ke mana lagi selain ke sini. Solon tidak akan berhenti sampai dia menemukanku,".

Feran mengangguk. "Aku tahu betapa berbahayanya situasi ini. Kita harus berhati-hati. Namun, kau harus tetap kuat. Kita akan mencari cara untuk melindungimu,".

Sagara duduk dan mulai menceritakan semua yang telah terjadi pada Lauren dan dirinya, mulai dari hukuman mati Serin hingga ancaman yang terus menghantui Lauren. Feran mendengarkan dengan seksama, matanya menunjukkan keprihatinan yang mendalam.

"Kita harus menyusun rencana yang matang," kata Feran akhirnya. "Untuk saat ini, kau harus beristirahat dan memulihkan kekuatanmu. Kita akan berpikir tentang langkah selanjutnya setelah itu," ucap Feran merasa sedih dengan nasib Lauren.

Sagara mengangguk, merasa sedikit lega berada di tempat yang aman. Namun, di dalam hatinya, ia tahu bahwa perjuangan mereka baru saja dimulai. Solon tidak akan berhenti dan ancaman terhadap mereka masih sangat nyata. Dengan bantuan Feran, Sagara berharap mereka bisa menemukan cara untuk melawan balik dan, suatu hari nanti, membebaskan Lauren dari cengkeraman Solon.

***

Di kediaman Savier, Lauren mencoba menjalani kehidupannya yang baru sebagai pelayan dengan sebaik mungkin. Meski bayangan Serin dan kekhawatiran tentang Sagara terus menghantuinya, ia tahu harus tetap kuat. Hari itu, ia ditugaskan untuk pergi ke pasar bersama Julian, pelayan senior yang sudah menjadi teman baiknya.

Pasar kota ramai seperti biasa, dengan pedagang yang menawarkan berbagai macam barang dan orang-orang yang sibuk berbelanja. Julian dan Lauren berjalan beriringan, membicarakan hal-hal ringan untuk mengalihkan pikiran Lauren dari kecemasannya.

"Jadi, bagaimana perasaanmu hari ini, Lauren?," tanya Julian sambil tersenyum hangat.

Lauren menghela napas. "Aku mencoba untuk tidak terlalu memikirkan semua yang terjadi, Julian. Tapi sulit rasanya,".

Julian menepuk bahu Lauren dengan lembut. "Aku mengerti. Kau sangat kuat, Lauren. Kita semua ada di sini untuk mendukungmu. Kau bisa cerita padaku jika ada kesulitan,".

Saat mereka berbicara, seorang pencopet tiba-tiba muncul dari keramaian dan merampas tas kecil yang dibawa Lauren. Lauren terkejut dan berteriak, "Pencopet! Pencopet! Tolong!,".

Pencopet itu melarikan diri dengan cepat, tetapi sebelum Lauren dan Julian bisa mengejarnya, seorang pria muda dengan pakaian mewah melompat ke arah pencopet dan berhasil menangkapnya dengan mudah. Pria itu adalah Pangeran Helios, yang kebetulan berada di pasar hari itu.

The Villainess is Duke (Sunghoon ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang