Bab 12: Berburu

156 19 0
                                    

Bab 12: Berburu

Happy Reading
Vote yaa

Mature Content🔞⚠️

Sagara masih berada di rumah Paman Feran, merasa sedikit lega dengan adanya kalung sihir yang mampu mengekang kekuatan serigalanya. Meskipun begitu, bayangan masa lalunya terus menghantuinya, membuatnya tetap waspada dan khawatir. Paman Feran mencoba menghiburnya, tetapi Sagara tahu bahwa dirinya harus terus bersembunyi agar tidak ditemukan oleh Solon dan pasukannya.

***

Riki berdiri di depan Solon, dengan wajah serius dan penuh tekad. "Maafkan saya, Tuan, tapi hingga saat ini kami belum berhasil menemukan lokasi Sagara," lapor Riki dengan suara berat. "Namun, saya berjanji akan segera menemukannya dan membawanya kembali kepada Anda,".

Solon mengangguk perlahan, mencoba menahan kemarahannya. "Pastikan kau menepati janjimu, Riki. Aku tidak bisa membiarkan Sagara berkeliaran bebas dan menjadi ancaman bagiku," ucap Solon menggeram.

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dengan pelan, dan Lauren muncul dengan wajah cemas. "Maaf, Tuan Solon," katanya, suaranya gemetar. "Aku sengaja masuk tanpa mengetuk pintu karena ada undangan mendesak. Aku hanya ingin menyerahkan undangan resmi dari kekaisaran kepada Tuan,".

Solon menatap Lauren dengan tatapan tajam, tetapi kemudian mengangguk. "Masuklah dan letakkan undangan itu di meja," ucapnya dingin.

Lauren segera meletakkan undangan itu di meja dan berbalik untuk keluar dari ruangan. Namun, sebelum dia sempat pergi, Solon membuka undangan tersebut dan mulai membacanya. Isinya tentang festival berburu yang akan diadakan oleh kekaisaran, dan sebagai salah satu bangsawan terkemuka, Solon diharapkan hadir.

Solon tersenyum tipis saat membaca undangan itu. "Festival berburu, ya?" gumamnya pelan. "Ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk menunjukkan kekuatanku dan memperkuat posisiku di mata kaisar,".

Lauren mendengar gumaman Solon dan merasa lega bahwa setidaknya ada sesuatu yang bisa mengalihkan perhatiannya dari mencari Sagara untuk sementara waktu. Dia dengan cepat keluar dari ruangan, mencoba untuk menghindari lebih banyak interaksi dengan Solon yang selalu menakutkan.

Setelah Lauren keluar, Solon memandang Riki dengan penuh keyakinan. "Kita harus memanfaatkan festival berburu ini dengan baik," kata Solon. "Ini bukan hanya tentang memperlihatkan kekuatanku, tetapi juga tentang mencari tahu siapa yang setia dan siapa yang berpotensi menjadi ancaman,".

Riki mengangguk. "Saya akan memastikan semua persiapan berjalan lancar, Tuan. Dan mengenai Sagara, saya akan terus mencari dengan segala cara yang saya miliki,".

Solon memandangi undangan itu sekali lagi, merasa yakin bahwa segala sesuatunya akan berjalan sesuai dengan rencananya. Dengan kehadiran festival berburu, dia akan memiliki kesempatan untuk memperkuat posisinya, dan pada saat yang sama, mencari tahu lebih banyak tentang siapa yang bisa dia percayai di dalam kekaisaran.

***

Lauren segera menuju kamarnya setelah memberikan undangan kepada Solon. Dia mengeluarkan selembar kertas dan pena, mulai menulis surat untuk Sagara dengan cepat. Dalam suratnya, dia menjelaskan tentang situasi Solon dan rencana festival berburu. Lauren merasa harus memperingatkan Sagara agar lebih berhati-hati dan tetap bersembunyi karena Solon masih terus mencari keberadaan Sagara.

Setelah selesai menulis, Lauren mengikat surat tersebut pada kaki burung merpati yang selalu siap membantunya mengirim pesan. Dia membelai lembut burung itu sebelum melepaskannya keluar jendela, berharap surat itu sampai ke tangan Sagara dengan aman.

The Villainess is Duke (Sunghoon ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang