Bab 3: Elten Empire

374 42 2
                                    

Happy Reading

Vote dulu yaaa

Lauren mulai panik. Ia tahu bahwa waktu sangat berharga dan ia harus keluar dari kamar ini secepat mungkin. Dalam keputusasaan, ia mencoba mengingat apa yang ia bawa. Satu-satunya harapan yang ia punya adalah pelayannya yang setia, Serin. Lauren merogoh sakunya dan menemukan sebuah cermin kecil yang bisa digunakan untuk mengirim pesan darurat.

"Serin, aku terjebak di kamar Duke Solon. Segera datang dan selamatkan aku," bisik Lauren pada cermin itu.

Tak lama kemudian, cermin itu menyala, menunjukkan wajah khawatir Serin. "Nona, aku akan segera ke sana. Tunggulah sebentar," jawab Serin.

Dengan keahlian dan ketangkasan yang luar biasa, Serin berhasil menyelinap ke kamar Duke Solon. Dengan alat-alatnya, ia membuka kunci pintu dan masuk. "Nona, cepat, kita harus pergi sebelum mereka kembali," bisik Serin karena melihat Duke Solon pergi bersama ajudannya entah akan kemana.

Lauren mengangguk dan mereka berdua dengan cepat meninggalkan kamar itu.

Mereka berlari melewati lorong-lorong mansion, menuju kandang kuda. "Serin, aku butuh kuda. Aku harus melapor ke kekaisaran tentang rencana kudeta Duke Solon," kata Lauren dengan tegas karena perbincangan Solon dan ajudannya tadi terdengar walau samar. Kini, ia tahu bahwa Ayahnya adalah korban dari keserakahan Duchess dan Solon. Lauren akan membalas dendam atas kematian tragis Ayahnya yang tak adil. Ia harus meminta bantuan keluarga kekaisaran.

"Nona, apakah itu benar?,".

"Ya. Aku mendengarnya langsung. Selain itu Ayah telah ditemukan dalam keadaan meninggal," ucap Lauren menahan air matanya karena ia harus lebih kuat lagi.

"Nona, aku mengerti kesedihanmu. Anda harus kuat ya," ucap  Serin mengangguk dan segera menyewa dua kuda dari penjaga kandang yang sudah dikenalnya. "Ini, kita harus bergerak cepat," kata Serin sambil menyerahkan kendali kuda kepada Lauren.

Di tengah perjalanan, Lauren berbicara dengan Serin tentang monster serigala yang ia temui dipenjara. "Serin, Solon juga menyembunyikan saudara kembarnya yang ternyata adalah monster serigala di penjara bawah tanah. Kita harus mengungkap ini juga kepada kekaisaran," ucap Lauren sedikit membuat Serin kaget karena banyak informasinya yang tak masuk akal. Ia hanya mengangguk dan mengerti lalu bersiap meninggalkan mansion Duke Solon. 

Mereka menunggang kuda secepat mungkin, berharap bisa mencapai kekaisaran sebelum Solon melaksanakan rencananya. Dengan keberanian dan tekad yang kuat, Lauren dan Serin melaju di bawah sinar bulan, siap menghadapi segala rintangan yang ada. 

***

Di aula megah istana, Duke Solon berjalan dengan penuh percaya diri. Hari ini adalah hari penting baginya. Pangeran Helios, pewaris takhta kekaisaran, telah mengundang  Solon untuk sebuah pertemuan pribadi.  Solon merasa bangga dan bersemangat. Meskipun di balik topeng kebajikannya, ia menyimpan rencana kelam untuk merebut kekuasaan, hari ini ia akan mendapatkan pengakuan dari pangeran.

Pangeran Helios, dengan wajah yang penuh kebijaksanaan dan ketenangan, menunggu di ruang singgasana. Begitu melihat Solon, ia tersenyum hangat. "Duke Solon, terima kasih sudah datang," ucapnya dengan suara yang lembut namun berwibawa.

 Solon membungkuk hormat. "Merupakan kehormatan besar bagi saya, Yang Mulia,".

Helios melangkah maju dan meraih tangan Solon, menatapnya dengan penuh rasa terima kasih. "Aku mendengar kau telah menangkap pembunuh yang mencoba menghabisiku. Kau telah menyelamatkan nyawaku dan juga menjaga kestabilan kekaisaran ini," ucapnya dengan tulus.

The Villainess is Duke (Sunghoon ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang