Bab 15: Keputusan Kaisar

100 16 0
                                    

Bab 15: Keputusan Kaisar

Happy Reading
Vote

Pagi hari, seluruh bangsawan yang mengikuti festival berburu berkumpul di ruang sidang istana untuk menghadiri sidang pengadilan terkait Solon. Suasana tegang menyelimuti ruangan yang dipenuhi dengan kursi-kursi mewah dan tatapan penasaran dari para hadirin.

Solon duduk dengan sikap santai di kursi terdakwa, tampak tidak menunjukkan rasa bersalah sedikit pun. Di sampingnya, Damian, yang lengan kirinya terluka dan dibalut, tampak sangat marah dan tidak bisa menahan kemarahan. Damian menatap Solon dengan penuh kebencian, jelas tidak terima dengan situasi ini.

Lauren berdiri di belakang bersama Jevan, mencoba untuk tetap tenang meskipun pikirannya penuh dengan kebingungan dan ketegangan. Sementara itu, Helios berdiri di samping Kaisar, siap memberikan dukungan politik yang mungkin diperlukan untuk keputusan yang akan diambil.

Tesya juga hadir, berdiri dengan sikap penuh harapan di samping Duchess Savier. Keduanya yakin Solon tidak salah dan berharap agar Kaisar memberikan ampunan serta mengabaikan tuduhan terhadap Solon. Duchess Savier, meskipun terlihat tidak suka dengan perhatian yang diberikan Solon kepada Lauren, tetap berusaha untuk mendukung anaknya.

Sidang dimulai dengan Kaisar sebagai hakim utama. Damian mengambil posisi di depan, bersumpah untuk mengatakan yang sebenarnya. Dengan suara bergetar, Damian mulai menceritakan kejadian yang dialaminya. "Yang Mulia, saya ingin melaporkan bahwa Solon telah menyerang saya di hutan. Saya terluka di lengan saya dan saya yakin dia berniat membunuh saya. Dia harus dipenjara!," gertaknya geram.

Solon berdiri untuk memberikan penjelasan, tetap tenang dan percaya diri. "Saya membantah tuduhan ini. Saya hanya berusaha menyelamatkan pelayan saya, Lauren, yang sedang berada dalam bahaya akibat tindakan tidak senonoh Damian. Dia telah melecehkan pelayan saya, Yang Mulia,".

Kaisar mendengarkan kedua belah pihak dengan seksama, sementara para bangsawan di ruangan itu saling berbisik dan membicarakan situasi yang berkembang. Tesya dan Duchess Savier menunjukkan dukungan mereka kepada Solon, sementara Damian terus-menerus menatapnya dengan marah.

Kekhawatiran Lauren semakin meningkat saat mendengarkan pernyataan Damian dan Solon. Dia merasakan ketegangan di udara dan merasa tertekan dengan tanggung jawabnya untuk memberikan kesaksian yang jujur. Meskipun Solon jahat, Lauren masih punya hati untuk pria itu jika memang benar dia menolongnya.

Ketika sidang berlanjut, Lauren tiba-tiba merasakan sakit kepala yang tajam. Jevan, yang berdiri di sampingnya, segera memperhatikannya dan bertanya, "Lauren, apakah kau baik-baik saja?,".

Lauren mencoba tersenyum, meskipun wajahnya menunjukkan kesakitan. "Ya, saya baik-baik saja, Pangeran. Hanya sedikit sakit kepala," jawabnya.

Saat itu, ingatan tentang kejadian di hutan mulai kembali ke pikirannya. Dia ingat bagaimana Solon sebenarnya hanya berusaha melindunginya dari Damian, yang mencoba melecehkannya. Dengan rasa tekad yang tiba-tiba muncul, Lauren memutuskan untuk maju ke hadapan Kaisar.

Lauren membungkuk sopan di depan Kaisar dan memulai penjelasannya. "Yang Mulia, saya mohon izin untuk memberikan kesaksian. Saya telah mengingat kembali kejadian di hutan. Memang benar bahwa Solon hanya melindungi saya dari tindakan tidak senonoh Damian. Saya memohon agar Solon dibebaskan dari tuduhan ini karena dia tidak bersalah,".

Pengakuan Lauren mengejutkan semua bangsawan yang hadir di ruang sidang. Tesya dan Duchess Savier tampak terkejut, terutama Duchess, yang terlihat semakin tidak senang dengan situasi ini. Duchess Savier tidak suka bahwa Solon memberikan perhatian khusus pada seorang pelayan, sementara Tesya terlihat semakin kesal walaupun Solon tidak bersalah.

The Villainess is Duke (Sunghoon ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang