Bab 5: Maid

306 28 0
                                    

Happy Reading
Mature🔞⚠️

Keesokan paginya, sinar matahari yang lembut masuk melalui jendela kamar Lauren, membangunkannya dari tidur yang penuh mimpi buruk. Saat dia membuka mata, perasaan duka karena kehilangan Serin masih menghantuinya, namun ada juga rasa pasrah yang mulai menguat dalam hatinya. Lauren tahu bahwa tidak ada jalan kembali dan dia harus menerima kenyataan ini demi kelangsungan hidupnya.

Tapi, dia berjanji akan membalaskan dendamnya pada Solon dengan pura-pura patuh. Lauren akan mengungkapkan kejahatan Solon suatu saat nanti.

Lauren bangkit dari tempat tidurnya dengan tubuh yang masih lemah. Dia melangkah ke jendela, memandang ke luar, mencoba menemukan kekuatan dari pemandangan yang ada. Namun, suasana di luar tidak memberinya banyak harapan. Kediaman Savier adalah tempat yang asing dan menakutkan baginya karena keluarga ini tak seindah yang orang lain lihat di luar.

Kemudian, pintu kamar terbuka, dan Solon masuk dengan langkah mantap. Dia membawa setelan baju pelayan dan meletakkannya di atas meja. Wajahnya penuh dengan kepuasan dan dingin saat menatap gadis itu.

"Pagi, Lauren," katanya dengan nada yang hampir ramah. "Hari ini kau akan memulai hidup barumu sebagai pelayan di sini. Ini pakaian yang harus kau kenakan,".

Lauren menatap pakaian itu dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa ini adalah bagian dari rencana Solon untuk menghinanya, namun dia juga tahu bahwa menolak hanya akan membuat keadaan lebih buruk.

Dengan tangan gemetar, Lauren mengambil pakaian pelayan itu. "Baiklah," katanya pelan, menundukkan kepala. "Aku akan melakukannya,".

Solon tersenyum puas, matanya bersinar dengan kemenangan. "Bagus. Aku akan menunggu di luar. Cepatlah berpakaian dan mulailah tugasmu. Ada banyak yang harus kau pelajari. Jangan larut dalam kesedihan, Serin hanyalah seorang pelayan bagimu," ucap Solon meremehkan, padahal Serin bagi Lauren adalah keluarga.

Setelah Solon keluar dari kamar, Lauren menghela napas panjang. Dia mengganti gaun bangsawannya yang robek dengan seragam pelayan yang sederhana. Perasaan hina dan kehilangan melingkupi hatinya, namun dia berusaha tegar. Ini adalah takdir yang harus dia terima, setidaknya untuk saat ini.

Ketika Lauren keluar dari kamar, dia menemukan Solon berdiri di koridor, menunggunya. Solon memandangnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, puas dengan transformasi yang terjadi pada Lauren.

"Ikuti aku," kata Solon, berbalik dan berjalan menuju ruang utama kediaman Savier.

Lauren mengikuti dengan langkah pelan, merasa seperti boneka yang dikendalikan oleh tangan yang kejam. Di ruang utama, para pelayan lain menunggu, menatapnya dengan campuran rasa ingin tahu dan simpati.

"Ini Lauren," kata Solon kepada mereka. "Mulai hari ini, dia akan bekerja bersama kalian. Ajarkan dia tugas-tugas yang harus dilakukan dan pastikan dia mematuhi semua aturan di sini," perintahnya.

Para pelayan mengangguk, dan salah satu dari mereka, seorang wanita tua bernama Marta, mendekati Lauren. "Mari, anakku. Aku akan menunjukkanmu apa yang harus dilakukan," ucap Marta, seorang kepala pelayan yang sudah lama bekerja di sini. Bahkan, Marta adalah pengasuh Solon saat kecil.

Lauren mengikuti Marta, meninggalkan Solon yang masih tersenyum puas. Dalam hatinya, Lauren bertekad untuk bertahan dan mencari jalan keluar dari keadaan ini. Meskipun hidupnya telah berubah drastis, dia tidak akan menyerah. Dia akan menemukan cara untuk membalas dendam atas kematian Serin dan mengungkap kejahatan Duke Solon.

***

Marta, kepala pelayan senior yang telah lama bekerja di kediaman Savier, menyambut Lauren dengan lembut. Dengan sabar, Marta mulai mengajarkan Lauren tugas-tugas seorang pelayan, dari membersihkan ruangan hingga menyiapkan makanan. Lauren berusaha keras untuk mempelajari semuanya meski hatinya masih penuh duka.

"Hidup ini memang tidak selalu adil," kata Marta sambil menyiapkan teh di dapur. "Tapi kita harus bertahan dan menemukan kekuatan dalam diri kita sendiri,".

Lauren mengangguk, berterima kasih atas dukungan Marta. Setiap hari, dia menjalani tugasnya dengan tekun, berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya. Di antara pelajaran-pelajaran itu, Lauren menemukan dirinya semakin dekat dengan Marta, yang tidak hanya menjadi mentor, tetapi juga teman yang bisa dipercaya.

Selain Marta, Lauren juga mulai berkenalan dengan pelayan lain di kediaman Savier. Ada seorang pemuda bernama Julian, yang selalu penuh semangat dengan cerita lucunya, serta Maria, adiknya Julian, seorang gadis muda yang selalu ceria dan penuh perhatian. Kehadiran mereka membuat Lauren merasa sedikit lebih ringan di tengah beban yang dia tanggung.

"Hei, Lauren," kata Julian suatu hari saat mereka membersihkan ruang tamu bersama. "Kau tahu, meskipun kita semua berada di bawah perintah yang ketat, kita tetap bisa menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil. Lihat Maria, dia selalu menemukan cara untuk membuat kita tertawa. Adikku sangat lucu ya," ucapnya tertawa.

Maria yang berada di dekat mereka, tersenyum lebar. "Betul sekali! Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dengan kesedihan. Kita harus mencari alasan untuk tersenyum setiap hari. Semangat, Lauren," ujar Maria menghiburku.

Lauren tersenyum kecil, merasa terhibur oleh semangat teman-teman barunya. Meski masih ada rasa sakit yang mengganjal di hatinya, Lauren mulai menemukan sedikit kedamaian di tengah kehidupan barunya sebagai pelayan.

Setiap malam, saat dia beristirahat di kamarnya yang sederhana, Lauren merenungkan semua yang telah terjadi. Dia tahu bahwa dia tidak sendirian dalam perjuangan ini. Dengan dukungan Marta, Julian, dan Maria, dia merasa memiliki kekuatan untuk terus maju.

Meski berada di bawah bayang-bayang kejam Solon, Lauren bertekad untuk menemukan jalan keluar dan membalas dendam atas kematian Serin. Dia akan terus belajar, terus bertahan, dan suatu hari nanti, dia akan mendapatkan kembali keadilan yang telah direnggut darinya.

***

Note:

Halo semua
Kalau mau baca akses full bab 5 ini bisa kunjungi akun Karyakarsaku ya yang di profil. Di sana full adegan 21+ dengan harga 80 koin atau 8000 ya

Kalau masih bingung boleh tanya aja

Jangan lupa share dong cerita ini biar rame

Bye
See You

Eh?!!Ngereog liat Sunghoon asdjjkgfgnnk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh?!!
Ngereog liat Sunghoon asdjjkgfgnnk

Eh?!!Ngereog liat Sunghoon asdjjkgfgnnk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Julian





The Villainess is Duke (Sunghoon ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang