07

2K 207 5
                                    

Setelah perdebatan yang bisa di bilang cukup panjang tadi malam, Renjun memilih untuk pulang ke apartemen miliknya, apartemen yang Renjun beli dengan hasil kerjanya selama ini tanpa ada orang yang tahu bahkan orang tuanya.

Renjun meneguk segelas air yang sudah ia tuangkan ke dalam gelas, siang ini Renjun ada jadwal pemotretan yang terletak di kantor Lee company

Mata Renjun jelas membengkak, ia tak tidur semalaman sibuk menangis hingga akhirnya ketiduran dan baru bangun pukul 11 siang ini.

Langkahnya menuju lemari es, membuka freezer dan mengambil beberapa es batu.
Ia baluti es batu tersebut dengan tisu dan menimpakannya pada salah satu bagian mata yang membengkak

Renjun memilih untuk berbaring di sofa ruang tengah miliknya sembari meruguh ponsel yang tadi ada di meja.
Ia membuka beberapa akun gosip dan berita, melihat lihat ada kah kabar terbaru siang ini.

Halaan nafas terdengar jelas keluar dari mulut renjun disaat melihat berita jeno dan karina yang makin menyebar.

Ponsel renjun mendadak bergetar, ia baca nama pemilik dari panggilan tersebut.
Kekasihnya, ups tidak mantan kekasihnya.

Renjun enggan menjawab, dari semalam memang jeno selalu menghubunginya tapi tak pernah renjun angkat.

Renjun lebih memilih melemparkan ponselnya ke sisi lain sofa, ia muak sangat.

Kenapa jeno sangat ingin sekali menutupi hubungannya ini, jika dia tau bahwasanya dari awal mereka tak bisa melangkah maju seharusnya tak usah mencoba mengajak melangkah bersama.
Membuat Renjun lelah saja

Akhirnya renjun mengalah, ia meraih kembali ponselnya, tidak.
Bukan untuk menghubungi jeno, tapi menghubungi haechan yang mungkin ikut serta mencari dirinya bersama jeno di luar sana karena melihat ada beberapa panggilan dan pesan dari haechan sedari tadi malam.

Setelah mengetik beberapa pesan untuk haechan, renjun beranjak.
Ia akan mulai bersiap untuk pemotretan siang ini, matanya tak sebengkak sebelumnya, jadi renjun rasa ia tak perlu izin cuti hari ini.

Where is your love

Renjun dan haechan memilih untuk bertemu di luar kantor perusahaan Lee.
Renjun merkirkan mobilnya terlebih dahulu dan segera menghampiri haechan

Dapat ia lihat raut wajah khawatir dari haechan disaat ia berjalan mendekatinya, tapi apa boleh buat, renjun hanya ingin sendiri semalaman kemarin.

"Menunggu lama?" Tanya renjun, kepada haechan, haechan menggeleng sebagai jawaban.

Mereka berjalan beriringan memasuki lee company, tak banyak percakapan seperti yang biasanya terjadi.
Haechan enggan bertanya, dan renjun enggan menjelaskan.

Sesampainya d ruang pemotretan, renjun cukup terkejut melihat jeno yang sudah ada disana.

Ia berjalan mendekati renjun dengan wajah yang terlihat sangat lesu, serta kantung mata yang sedikit menghitam
" kita perlu bic-

"Selamat siang Tuan " renjun mundur beberapa langkah disaat melihat jeno berjalan mendekatinya, renjun bahkan enggan menatap jeno yang kini menatap dirinya

Haechan menghela nafas, ia rasa mereka memang butuh waktu ber2.
Namun melihat kondisi ruang pemotretan cukup ramai tak mungkin mereka keluar begitu saja, itu bisa menjadi pusatperhatian.

Haechan menarik renjun menjauh dari jeno, mendekati salah satu make up artis untuk alasan menjauhi anak pemilik perusahaan tersebut.

"Kekasihmu gila" maki haechan tepat di samping renjun, mendengar hal itu renjun terkekeh pelan.

where is your love?  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang