08

2K 188 1
                                    

Jeno berdiam diri melihat karina yang ada di hadapannya.

Perdebatan beberapa saat lalu antara dirinya dan juga renjun tertangkap basah oleh perempuan cantik itu.

Karina berdehem pelan berusaha memecah keheningan di antara dirinya dan juga jeno.

"Apa renjun sudah mengetahui ten-

"Tidak, jadi tolong rahasiakan saja" tutur jeno memotong ucapan karina.

Karina menatap jeno yang ada di depannya, bagaimana mana mungkin dirinya bisa diam disaat ini semua yang terjadi nanti akan bersangkut paut dengan masa depannya " ayahmu mengetahuiinya?" Tanya karina lagi, jeno memijit pelipisnya pelan.

Ini semua serba membingungkan
"Karina ku mohon, aku sedang berusaha memperbaiki keadaan, tugasmu hanya 1 disini. Menolak, itu saja.
Kau mengertikan?" Jelas jeno kepada perempuan yang ada di hadapannya.

Karina meremat ujung bajunya mendengar penjelasan dari jeno.
menolak?haruskah
Karina menolak hal yang selalu ia impikan?yang benar saja.

Jeno menyandarkan posisi badannya sembari memejamkan mata, ia memikirkan hal apa yang harus ia lakukan lagi setelah ini.
Tahunya karina tentang hubungannya dengan renjun pun di luar rencana, semoga saja perempuan itu tak bermasalah.

"Karina" Panggil jeno dengan mata yang masi tertutup, dapat jeno dengar jawaban pelan dari perempuan yang selalu berhubungan dengan dirinya sedari kecil itu " apa kau benar benar tak bisa menolak pernikahan kita?"

Keheningan menyelimuti antara keduanya.

Perjodohan antara karina dan jugaa jeno sudah terjadi cukup lama, jauh sebelum jeno mengenal renjun.
Awalnya, jeno tak menolak untuk dijodohkan, toh juga dirinya sudah mengenal karina sedari masi kanak kanak.

Puncaknya ini semua menjadi rumit pada saat jeno berusia 17 tahun, ia menduduki bangku kelas 11 SMA pada saat bertemu dengan renjun kala itu

Segala cara ia gunakan untuk mendapatkan pujaan hatinya
sampai lupa hatinya sendiri sudah diikat oleh hati lain.

2 tahun setelah kelulusan, ayah jeno dan juga karina memutuskan untuk mengsegerakan pernikahan mereka.
Namun jeno selalu meminta karina untuk mengundurkan acaranya apapun alasannya.

Karina yang saat itu masi fokus dengan karirnya yang menjadi aktris tentu tak keberatan, karena jeno juga memberi alasan ingin memantapkan diri di bidang bisnis ayahnya terlebih dahulu.

2, atau 3 tahun di awal hubungan
Jeno dan renjun semuanya berjalan lancar.
Sampailah pada saat awal hubungan mereka ke 4 tahun.

Jeno selalu di minta untuk menemani karina kemana mana, bahkan tak jarang kedua keluarga saling berkumpul hanya untuk menghabiskan waktu bersama sehingga jeno juga semakin jarang memiliki waktu dengan renjun.

Renjun jelas tak terima, ia selalu mendesak jeno untuk lebih membuka tentang hubungan mereka, tapi jeno selalu saja memberi alasan ini dan itu hingga akhirnya renjun mengetahui tentang hubungann jeno dan karin sendiri.

"Tapi bukan hakku untuk menolaknya jen, kau tau sendiri sedari awal kita juga tak di mintai persetujuan dalam hal ini"

Jeno membuka matanya, ia tatap langit langit ruangannya
Matanya berair sempurna, kilasan memori tentang dirinya dan juga renjun mendadak berputar bak kaset yang rusak.

Apakah sesulit ini hubungan mereka?

Jeno mengerjapkan matanya, ia memperbaiki posisi duduknya dan menatap karina sembari tersenyum

"Maafkan aku ya, kau pasti jauh lebih menerima rasa sakit dari pada aku"

Karina tersenyum getir, ia menundukan kepala menyembunyikan tangis disaat melihat jeno yang terlihat sangat putus asa.

Salahnya yang memilih untuk menetap di hati jeno walaupun ia tak tau pasti apakah dirinya pernah ada di dalam sana atau tidak.

Karina terkekeh pelan, ia mengusap air matanya dan beranjak dari duduknya, ia dekati jeno dan mengusak rambut pria itu dengan gemas " selesaikan lah dengan cepat, jika telat. Maaf saja, kita harus satu rumah, kau mengerti kan?"

Setelah melihat jeno yang mengangguk antas ucapannya, karina memilih pergi meninggalkan ruangan yang menjadi saksi bisu atas patah hatinya.

Karina berharap jeno bisa menyelesaikan semuanya dengan segera.
karena jujur saja ia tak ingin jeno menikah dengannya hanya karena terpaksa tapi hatinya masi menetap di diri renjun.

Where is your love?

Where is your love?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
where is your love?  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang