15

1.6K 186 8
                                    

Setelah 7 hari dimana hal yang tak diinginkan terjadi, renjun memilih untuk kembali bekerja setelah hiatus untuk beberapa bulan.

Ia kembali pulang ke apartemen miliknya, dan kembali melanjutkan hidup seperti biasa.
Lagi pula, renjun melakukan ini  dikarenakan kabar  yang menyatakan bahwa jeno pergi berbulan madu di luar negeri sehingga, renjun pikir dapat lebih leluasa bekerja jika  jeno tidak di sekitarnya

" jadwal hari ini hanya syuting saja?" Gumam renjun disaat melihat rangkuman kegiatannya, renjun keluar dari mobil dan memasuki perusahaan besar yang sudah lama tak ia kunjungi

Tak sedikit orang yang menyambut kedatangannya kembali, renjun sedari tadi sibuk membalas sapaan dan ucapan mereka yang menyatakan selamat datang kembali ke perusahaan.

"Selamat pa-

"SURPRISE!!"

Royak gembira menggema di dalam ruangan disaat renjun membuka pintu studionya, ia tertawa pelan disaat melihat banyak sekali staff dan juga model lain menyambut dirinya kembali

Jungwoo selaku yang selalu merawat renjun selama menjadi model maju dengan kue yang berisikan lilin di atasnya " Selamat datang kembali" tutur pria tersebut yang membuat renjun terkekeh pelan.

Ia meniup lilinnya, dan mengucapkan banyak terimakasih kepada semua orang yang menyambutnya hari ini

Setelah kurang lebih 15 menit untuk bertukar kabar, akhirnya semuanya bubar dan melanjutkan pekerjaanya masing masing.

Renjun duduk di meja rias yang sudah tertata dengan rapi, ia menatap penata riasnya dan tersenyum tipis "aku turut sedih atas hubungan kalian" tutur penata rias tersebut, renjun mengangkat bahu bertanda ia sudah tidak seperduli itu, walaupun itu kebohongan

.
.
.

Pukul 19.00

Akhirnya renjun menyelesaikan syuting iklannya, ia meregangkan tubuhnya yang terasa begitu penat

"Terimakasih kerja kerasnya Tuan Renjun " ucap sang sutradara lalu berlalu meninggalkannya

Renjun pun kini harus segera pulang, ia lapar dan juga mengantuk.
Tangannya meraih kunci mobil yang tergantung dan segera berjalan keluar

Renjun memasuki lift dan keluar dari perusahaan memasuki parkiran

Langkah renjun melambat, matanya menyipit melihat ada seseorang yang berdiri di samping mobilnya dengan mengenakan sebuah topi

Apakah seorang fans?pikir renjun

"Siapa?" Tanya renjun memastikan, orang tersebut terlihat terkejut namun dengan segera berbalik

Renjun membulatkan matanya menatap sosok yang ada di hadapannya "karina?" Apa yang di lakukan wanita ini? disini?

Karina tersenyum tipis melihat renjun yang terlihat begitu terkejut "kau punya waktu luang?" Tanya wanita itu

Renjun menggeleng, ia tak mau berurusan dengan keluarga jeno lagi.
lagi pula seharusnya wanita cantik itu tidak ada di hadapannya, seharusnya wanita itu bersama suaminya, melakukan bulan madu bersama

"Aku harus-

Karina memegang tangan kanan renjun disaat melihat pria itu hendak masuk kedalam mobilnya " ren kumohon "

Renjun menghela nafas, ia lelah, sangat "masuk lah" akhirnya ia mengalah

Karina  dengan segera berlari memasuki mobil renjun
Sesampainya di dalam, renjun menatap karina yang masi sibuk melepaskan topi yang ia pakai

"Aku minta ma-

"Bukan salah siapapun, jadi langsung ke intinya saja" renjun muak sekali dengan kata maaf, jujur saja ia tak ingin terus terusan mendengar perkataan tersebut

Karina mengulum bibirnya, ia menatap renjun dengan sedikit cemas " jeno masuk rumah sakit"

Renjun kebingungan bukan kepalang, ia tatap karina yang ada di depannya "  apalagi ini?bukan kah seharusnya kalian sedang berbulan mad-

"Ayah jeno membuat berita itu agar kondisi putranya tidak di ketahui oleh media manapun"

Karina  menatap renjun " Aku tak tau harus bagaimana lagi, selama 3 bulan aku selalu melihat jeno berdiri disini berharap kau datang dan mau bertemu dengan dirinya.
Bahkan di hari pernikahan kamipun, jeno di temukan disini ren"

Renjun menghela nafas, ia mengusap wajahnya merasa bingung bukan main " ini keputusan kami bersama, mengertilah karina.
jeno bukan bagian dari diriku lagi"

Karina menggapai punggung tangan renjun " ini keputusanmu, bukan keputusan kalian. Kau harus melihat betapa tersiksanya jeno disaat kau memilih untuk pergi begitu saja ren"

" aku tak menyalahkan keputusanmu, aku tau itu juga sulit bagimu namun, apa kau tak bisa menemui jeno barang sekali saja?aku tak apa jika menjadi yang kedu-

"Kau gila?!aku tak seburuk itu jadi berhenti lah"

Renjun tak suka perkataan karina , renjun tak ingin mengambil seseorang yang bukan miliknya lagi, ia tak ingin mengambil kebahagiaan orang lain juga.

Karina menunduk, air matanya tak terbendung, ia meremat celana yang ia kenakan " Lalu aku bagaimana? Bersama jeno kehadiran ku di tolak, begitupula denganmu, aku harus bagaimana?mengucap janji pernikahan di altar pernikahan tak membuat jeno menjadi milikku ren,  bagaimana denganku ren?"

Bahunya bergetar menahan isak tangis, renjun menatapnya tanpa bisa melakukan apapun

Ia biarkan karina menangis sesukanya, karena renjun yakin, wanita itu tak menangis selama beberapa bulan ini

Serasa tangisnya mereda, renjun mengusap punggung karina dengan pelan " aku antarkan pulang, istirahat lah, jaga jeno untukku ya?"

Bersambung...

where is your love?  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang