Happy Reading ♡
.
.
.
.
.
.
.Sebuah mobil sport merah terlihat mencolok di jalanan kota pagi ini. Melesat dengan gesit di jalanan yang cukup lengang. Si pengendara tersenyum puas melihat dirinya seolah berada di urutan nomor satu dalam pertandingan balapan liar.
Namun siapa sangka, sebuah motor berwarna merah metalik dengan lihainya menyalip posisinya. Kini motor itu berada di depan mobil sport yang sama berwarna merah, terlihat begitu kontras dengan warna kendaraan lainnya.
Seolah ditantang untuk balapan, solar menekan pedal gasnya semakin kuat. Ia paling benci berada di posisi nomor 2.
Si pengendara motor juga sama, melajukan kendaraannya hingga tiba di depan gerbang SMA Galaxy yang terkenal dan khusus untuk kaum konglomerat saja.Singkatnya, halilintar berhasil sampai duluan.
Solar menggeram kesal. Sudah menjadi rutinitas baginya berhadapan dengan si 'nomor dua'. Tentu saja dirinya lah yang menjadi nomor satu. Setidaknya begitulah dari sudut pandangnya sendiri.
Mereka memarkirkan kendaraan mereka di lahan parkir yang berbeda sesuai jenis kendaraan. Begitu mereka menjejakkan kaki menuju kelas, sepanjang perjalanan itu mereka di elu-elu kan oleh para siswi kurang kerjaan.
"Wihh gantengnya oyyy"
"Ihh ganteng banget solar"
"Haliii aku padamuuuu"
"Emang ga capek apa ganteng tiap hari!?"
Solar yang tersenyum tipis, dan hali yang berwajah datar membuat para fans mereka berteriak histeris. Mereka tidak sengaja berjalan bersisian menuju kelas XII IPA-1A. Aura perselisihan yang sengit terlihat jelas di antara keduanya.
"huh, peniru"
Meskipun terlihat kesal, solar tak berniat menanggapinya. Ia harus menyimpan tenaganya untuk menjawab soal ulangan hari ini.
Sesampainya di kelas, blaze dengan semangat menghampiri solar, memuji mobil sport terbarunya begitu pula dengan teman-temannya yang lain.
Hali memilih untuk abai, duduk di sebelah ice yang tertidur dengan boneka pausnya, plushie.
Mendengar suara berisik teman sekelasnya, ice pun terbangun.
"Hoammmm, kenapa sih berisik bangettt"
"Solar beli mobil sport baru. Biasa, mau pamer" sahut hali yang kemudian memasang headset kesayangannya.
"Hmm, gitu doang aja bangga" ice kembali tidur, tidak tertarik melanjutkan obrolan mereka.
Lonceng berbunyi, menandakan kelas akan dimulai sebentar lagi. Seorang guru muda masuk ke dalam kelas XII IPA-1, mengucapkan satu dua kalimat lalu membagikan soal ulangan harian.
"alamak! Aku lupa kalo hari ini ulangan, ice" blaze dengan wajah paniknya mengguncang bahu ice.
"you kira aing inget?" sahut ice pasrah.
"makanya jangan game sama tidur mulu" sahut fang
"emang lu inget, fang?"
"sudah tentu...ga inget :v"
"syalan"
Hali dan solar mengerjakan soal ulangan dengan semangat 45, mengabaikan bisikan-bisikan setan di belakang mereka.
Anggap saja begitu, karena dari tadi blaze dan fang sibuk memanggil hali dan solar yang ada di depan mereka.
fang : "cis, tak boleh harap!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNFLOWER ADDICT
FanfictionAttention⚠ Sebuah perjalanan panjang telah di mulai. Kehidupan yang mewah, rumah yang nyaman, hedonisme, mereka harus menukar semua itu dengan kehidupan yang sederhana. Perjalanan panjang telah di mulai. Siap atau tidak, mereka harus lari. Atau...