Rendezvous

202 72 22
                                    

Happy Reading ♡

.
.
.
.
.
.
.


Qually's taste, 16:20

3 pria dewasa duduk mengelilingi meja bundar yang telah tersedia hidangan termahal restoran bintang 5, qually's taste. Seorang diantaranya menyantap caviar premium dengan santai. Sementara dua lainnya tampak kurang nyaman. Gugup lebih tepatnya. Sesekali mereka saling pandang, mengaktifkan kemampuan bicara dalam hening agar tidak mengganggu master yang sedang menikmati makanannya. Teknik yang hanya dimiliki oleh agen kelas dunia yang sudah terlatih.

"Sangat lezat, kalian tidak ingin mencobanya, kembar favorit ku?"

Langit mendung tampak jelas melalui jendela kaca ruangan mewah tersebut. Pemandangan pantai di sore hari yang biasanya sangat menyenangkan untuk dipandang dari gedung restoran itu, menjadi tidak menarik sama sekali.

Sony dan hary tersenyum sopan seraya mengangguk pelan. Beralih mencicipi beef premium overcooked yang tampak menggiurkan.

"Sesuai dengan perjanjian, masa hiatus kalian telah berakhir. Dan sebagai kompensasi atas kehidupan yang telah kalian jalani dengan nyaman, berikan sumbangsih untuk organisasi kita 80% dari kekayaan yang kalian miliki"

Gerakan sony dan hary terhenti. Pandangan keduanya kini terpusat pada master yang tampak serius.

.

"ngomong-ngomong kedua putra kalian cukup menarik'

.

"Tidak akan kubiarkan putraku berurusan dengan dunia kita"

.

"Kuberikan apapun yang kau mau, asal jangan libatkan putra kami"























"Baiklah, kalau begitu...





































... Serahkan nyawa kalian"




Kilatan petir terlihat jelas melalui jendela transparan. Gelegarnya menambah kesan menyeramkan pada sepenggal kalimat terakhir sang master.

~~~~❂~~~~


Galaxy High School, 17:10

Angin berhembus kencang, menerbangkan dedaunan rapuh di taman sekolah. Awan hitam bergumul di langit yang kini tiada birunya. Petir sahut menyahut di tengah sunyinya petang, membuat nyali para siswa SMA Galaxy ciut untuk keluar kelas meskipun lonceng pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

Namun tidak dengan halilintar. Dia tengah menyalakan motor sport kesayangannya dikala air hujan bak di tuang dari langit.

Solar yang melihat halilintar tengah dilanda kebingungan, menghampiri nya dengan mobil baru nya. Lagi.

"Ayo naik"

Solar tahu, halilintar cukup sensitif dengan air hujan. Kadang ia bisa demam hanya karena terkena gerimis. Seperti yang kalian tahu, halilintar memang memiliki fisik yang kuat, namun ia payah jika sudah terkena air hujan. Beberapa jam kemudian ia akan menggigil, meringkuk di kasur semalaman.

Hali terpaku sesaat. Kenapa pula solar tiba-tiba menjadi baik padanya. Apa mungkin dia punya niat terselubung?

"Ga, makasih"

Solar menghela nafas mendengar jawaban ketus halilintar. Lagipula apa salahnya menerima tawaran seseorang yang mencoba menjadi baik?

Ah, ya solar selalu baik kok, hanya saja terkadang malas berbuat baik.

SUNFLOWER ADDICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang