Asalamualaikum Wr. Wb.
Hallo semua apa kabar
Bosen nggak ni sama cerita aku
Oke, Selamat membaca🥰
Jangan lupa votenya❤
🥀🥀🥀
Yuki mengembangkan senyumnya di depan laki-laki yang usianya tiga tahun lebih tua dari nya, kebahagiaan sangat jelas terpancar dari raut wajah nya. Hal yang selama ini ia ingin kan akhirnya terkabulkan juga, jadi benar bukan bahwa Tuhan tidak akan pernah tidur dan selalu mendengar doa hambanya.
Hari ini ia diterima bekerja di toko kue, tempat dimana ia kemarin beristirahat. Setelah hampir seharian mencari pekerjaan di hari kedua nya, lagi-lagi Yuki memutus beristirahat di depan toko roti itu. Hingga dirinya tidak sengaja menolong seorang laki-laki yang menjatuhkan dompetnya ketika melintas di depan nya.
"Apa kamu benar-benar butuh pekerjaan ini?" Laki-laki bernama lengkap Ronal deandra bertanya kepada Yuki.
"Iya benar kak, Yuki sangat membutuhkan pekerjaan ini." Jawaban mantap yuki membuat Ronal mengangguk paham.
"Siapa nama mu?" Ronal menelisik penampilan Yuki, membuat Yuki sedikit merasa canggung.
"Yuki, kakak bisa panggil aku Yuki." Ronal terkekeh mendengar jawaban polos dari calon karyawan barunya ini, ia bisa menebak bahwa mungkin usia perempuan itu 18 tahun, apakah dia putus sekolah?
"Kamu bahkan terlihat masih berusia 18 tahun." Perkataan Ronal membuat Yuki meruntuki laki-laki itu didalam hati nya.
"Umur ku 20 tahun." Jawabnya singkat.
"Baiklah-baiklah, boleh kamu ceritakan sedikit tentang latar belakang kehidupan mu. Aku harus tau banyak tentang orang yang akan bekerja dengan ku."
Ucapan Ronal membuat raut wajah Yuki berubah, bahkan Ronal dapat menangkap perubahan itu, membuatnya mengerutkan kening. Tetapi ia masih diam menunggu Yuki untuk menjawab pertanyaan nya.
"Aku tinggal berdua bersama ayahku." Hanya itu jawaban yang di lontar kan Yuki, ia tidak berniat melanjutkan nya lebih jauh lagi.
Ronal semakin terdiam, jawaban Yuki sedikit terasa aneh menurutnya. Ia meminta Yuki menceritakan latar belakang keluarga, dan perempuan itu hanya menjawab sesingkat itu.
"Hanya berdua?" Yuki mengangguk.
"Ibu dan dua kakak kembar ku telah meninggal dunia, karena kecelakaan." Ahh Ronal paham sekarang.
"Apa kau juga ikut mengalami peristiwa itu." Tanya Ronal, sebab ia bisa melihat bekas luka di sudut mata Yuki.
"Iya kami berlima mengalami kecelakaan."
"Itu yang membuatmu mencari pekerjaan? Lalu bagaimana dengan ayah mu?" Jiwa ingin tahu Ronal semakin menggebu.
"Ayah dirumah, belum sembuh sepenuhnya." Yuki tidak ingin menceritakan tentang ayahnya yang buta, bukan karena malu. Tapi ia tidak ingin di kasihani oleh orang-orang. Cukup ia fokus bekerja mencari uang untuk kebutuhan hidup nya dan ayah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Untuk Ayah [On Going]
General FictionJika dunia terlalu gelap untuk ayah, maka Yuki bersedia menjadi cahaya dan mata untuk ayah.