Bagian 6,Merahasiakanya

10 8 4
                                    

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Hallo semua

Apa kabar🤗

Selamat membaca 😍

Jangan lupa votenya❤


🥀🥀🥀

Bagas mengerang kesakitan di tengah malam, tangannya ia gunakan untuk mengucek kedua kelopak matanya yang terasa begitu nyeri. Entahlah tadi saat dirinya terbangun, Tiba-tiba kedua matanya terasa begitu sakit, sakit yang luar biasa sehingga membuat Bagas sedikit mengeluarkan air mata.

"Ya Tuhan, kenapa lagi ini." Bagas menutup wajahnya dengan kedua tangannya, masih berusaha meredam rasa sakit yang ia rasakan. Mati-matian untuk tidak berteriak agar tidak mengganggu putri nya yang sedang beristirahat.

Bagas fikir setelah hari ia keluar dari rumah sakit, kedua matanya itu sudah tidak membutuhkan pengobatan lagi, karena ia fikir setelah buta mau di apakan lagi, mencari donor mata juga tidak mudah. Dan tentu saja memakai biaya yang sangat besar.

Bagas menjambak rambutnya kuat, pasalnya sakit di kedua matanya tidak kunjung menghilang, tanganya lalu meraba ke atas meja yang ada di samping ranjangnya, meraih tremos yang berisi air hangat lalu menuangkan nya ke gelas, ia mencari letak keberadaan selimut nya, lalu menuangkan air hangat itu ke selimut yang ia pegang. Dan ia kompres kan ke kedua matanya.

Tapi lagi-lagi usaha itu tidak membuahkan hasil, rasa nyeri masih juga menggerogoti kedua matanya. Bagas menghela nafas lelah, lalu merebahkan tubuhnya. Memilih mengabaikan rasa sakit di kedua matanya.

Mungkin besok rasa sakit nya akan hilang dengan sendirinya, ia juga tidak ada niatan memberi tahu keluhan ini kepada putri nya. Karena itu akan semakin menambah beban untuk Yuki.

🥀🥀🥀

Yuki sedang sibuk berkutat di dapur, pagi ini ia bangun lebih awal. Seperti yang Ronal katakan kemarin, ia tidak boleh mengecewakan bos nya di hari pertama kerja.

Tangannya dengan lincah menggoreng telur, kepalanya ia tengokkan ke arah kamar ayahnya. Yuki mengerutkan kening saat melihat pintu kamar itu masih dalam keadaan tertutup rapat. Apa ayahnya belum bangun? Biasanya saat Yuki membuat sarapan, ayahnya sudah menunggu di meja makan.

Setelah selesai dengan kegiatannya di dapur, Yuki berjalan menghampiri kamar ayahnya. Ketika pintu dibuka Yuki melihat ayahnya yang masih tertidur, tumben sekali pikir Yuki, apa ayah nya sedang sakit.

Yuki juga terkejut ketika melihat selimut ayahnya basah dan melihat tremos yang di atas meja dalam keadaan terbuka, mungkin ayahnya tidak sengaja menumpahkan nya.

"Ayah." Panggil Yuki dan menguncang pelan lengan ayahnya, Bagas tersentak saat ada yang mengguncang lenganya.

"Ehh Yuki, kenapa nak?" Tanya Bagas sambil bangun dari posisi tidur nya, ia menutup rapat kedua matanya saat merasakan nyeri.

"Ayah kenapa?" Yuki menangkap raut wajah ayahnya yang kesakitan, membuat dirinya merasa sangat khawatir.

"Ayah sakit ya?"

"Engga nak, ini ayah nggak sakit." Bohong Bagas, padahal dari tadi malam ia mati-matian menahan sakit yang luar biasa.

"Tapi ayah kaya lagi nahan sakit." Yuki takut jika terjadi apa-apa pada ayahnya.

Mata Untuk Ayah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang