Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hallo semua
Apa kabar
Selamat membaca
Jangan lupa vote nya
🥀🥀🥀
"Rasa sakit karena kehilangan benar-benar merubah segala kehidupan bagi manusia-manusia yang ada di bumi ini."
Kalimat yang tidak terbantahkan oleh mereka yang sudah merasakan apa itu kehilangan, mungkin bagi beberapa orang yang belom pernah merasakan di situasi ini, akan menganggap itu hanya sekedar kalimat biasa.
Menghela nafas berulang kali, harap-harap dapat menghilang atau bahkan hanya sekedar mengurangi rasa nyeri di hatinya., namun yang Yuki dapat kan adalah rasa sakit yang semakin hari semakin terpupuk subur di dalam hati nya.
Dimana lagi Yuki harus bercerita? Berapa tempat lagi yang harus Yuki kunjungi untuk sedikit melupakan semua ini? Berapa orang lagi yang Yuki harus temui untuk melanjutkan hidup nya? Dan berapa banyak tetes air mata lagi yang harus terbuang setiap hari nya?
"Ayah." Panggil Yuki kepada sang ayah yang sedari tadi setia duduk di samping nya, keduanya bahkan saling membisu lebih dari 30 menit, memikirkan hal-hal yang sampai saat ini sulit untuk mereka terima.
"Iya kenapa sayang?"
Bagas tersenyum begitu mendengar suara putri nya yang sekian lama hanya terdiam.
"Ayah janji ya harus punya semangat lebih untuk hidup, ayah nggak boleh putus asa."
Yuki tau jika akhir-akhir ini ayahnya selalu merasakan putus asa yang begitu mendalam, ayah nya yang dulu terlihat selalu kuat untuk cinta dan anak-anak nya, kini bahkan terlihat tidak memiliki semangat hidup bahkan hanya untuk dirinya sendiri.
"Karena Yuki janji bakal bikin ayah sembuh dan bisa melihat lagi kaya dulu."
Bagas membeku saat kalimat yang sedikit panjang itu terlontar dari mulut putri nya, akan membuat matanya yang buta ini sembuh? Bagas terkekeh pelan, ia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana cara putri bungsu nya itu membuktikan perkataan nya barusan.
"Sekarang semua terasa sama saja."
Kalimat pendek tercetus dari mulut Bagas, nada bicara nya pun terdengar begitu menyedihkan di telinga Yuki.
"Bisa atau enggak ayah melihat, itu sama saja Yuki." Bagas sedikit memperjelas ucapannya, membuat Yuki semakin merasa sakit di hati nya, ayahnya benar-benar sudah pasrah dengan takdir nya.
"Kalau pun ayah bisa dapet donor mata dan ayah bisa melihat lagi, apa gunanya?"
"Tiga cinta ayah bahkan udah nggak bisa ayah pandang lagi, sekalipun mata ayah bisa sembuh."
Yuki terisak dalam diam, menutup rapat bibirnya agar isak tangisnya tidak terdengar ke telinga Bagas. Badan Yuki bergetar saat dengan lantang ayah nya itu berkata sudah tidak ingin melihat lagi karena kehilangan tiga cinta nya.
Apa ayah nya itu lupa dengan dirinya, tiga cintanya memang sudah hilang dari hidup ayah nya, tapi Yuki selaku anak bungsu dan dulu menjadi putri kesayangan Bagas begitu tergores hatinya ketika mendengar ucapan barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Untuk Ayah [On Going]
Ficción GeneralJika dunia terlalu gelap untuk ayah, maka Yuki bersedia menjadi cahaya dan mata untuk ayah.