Bagian 4, Di asingkan

13 7 2
                                    

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hallo apa kabar?

Selamat membaca🥰

Jangan lupa votenya❤



🥀🥀🥀

Di dunia ini banyak manusia mengejar hal yang sama, sehingga kita sangat sulit untuk menggapai nya karena harus berhadapan dengan puluhan atau bahkan ratusan manusia yang ada di bumi ini. Seperti hari ini, menjelang magrib Yuki baru saja pulang kerumah dengan keadaan belum mendapatkan pekerjaan.

Setiap tempat yang Yuki datangi pasti akan menjawab bahwa mereka sudah mendapatkan pekerja, terbukti bukan jika di dunia ini banyak sekali orang yang sangat membutuhkan pekerjaan sekedar untuk menghidupi keluarga nya.

"Assalamu'alaikum, Yuki pulang!" Yuki sedikit berteriak, tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Membuat nya berjalan ke arah kamar ayahnya. Badannya terasa begitu lelah hari ini.

"Ayah, Yuki pulang." Saat Yuki membuka pintu kamar ayahnya, ia tidak menemukan siapa-siapa disana, Yuki bingung kemana ayahnya pergi padahal hari sudah menjelang malam.

Kakinya melangkah menuju dapur, disana ia menemukan ayahnya sedang berdiri di depan kompor.

"Ayah mau ngapain?" Tanya Yuki.

"Ehh nak, kamu udah pulang?" Dengan tatapan kosong nya Bagas menoleh ke sumber suara.

"Ini ayah mau gorengin kamu telur tadi, kamu pasti capek kan seharian cari kerja. Tapi ayah nggak bisa menemukan di mana telur nya."

Bagas terkekeh sedih, hanya untuk membuatkan makan putri nya saja ia tidak bisa. Yuki memijat pelipis nya, lalu mendekat ke sang ayah.

"Ayah kenapa repot-repot, biar Yuki aja." Yuki mengambil alih alat penggorengan yang ada di tangan ayahnya.

"Tapi kamu pasti laper kan?"

"Iya Yuki laper, nanti Yuki buatin makanan nya ya. Terus kita makan malam sama-sama." Yuki menuntun ayahnya untuk duduk di ruang tamu.

"Ayah tunggu disini, biar Yuki mandi dulu." Bagas mengangguk patuh, tidak ingin membuat putri nya pusing karena dirinya.

Saat di ruang makan Bagas dan Yuki menikmat makan malam bersama, "Yuki gimana hari ini kamu cari kerjanya." Tanya Bagas untuk memastikan, pasalnya ia merasa kasihan dengan anak nya yang seharian tidak pulang ke rumah, Yuki bahkan tidak membawa bekal dari rumah.

"Maaf yah, hari ini Yuki belum berhasil mendapatkan pekerjaan." Jawab Yuki, yang mungkin jawabannya akan meruntuhkan harapan ayahnya.

Bagas tersenyum sambil menyuap kan satu Sendok nasi dan lauk ke mulut nya.
"Iya nak nggak papa, kamu udah berusaha untuk hari ini. Semoga kamu beruntung di hari berikutnya, dan maaf ayah nggak bisa bantu banyak buat kamu."

"Nggak papa ayah, itu udah tugas Yuki sekarang."

Selesai makan Yuki menghantar ayahnya untuk masuk kedalam kamar, ayahnya tadi bilang merasa sangat mengantuk, seharian ini Bagas tidak bisa tidur karena menunggu kepulangan putrinya.

Mata Untuk Ayah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang