13. Cemburu lagi?

6.2K 414 11
                                    

Bang Ezra.
Sha, Lo sibuk gak hari ini? Neora maksa banget mau main ke rumah Lo, katanya mau buat kue sama Lo

Asha.
Gak sibuk kok, Bang.
Boleh banget, sini kerumah,
aku juga kangen banget sama Neora

Bang Ezra.
Bian ada di rumah? Kalau gak ada dirumah gue nunggu Bian pulang ke rumah dulu deh, takutnya dia nanti salah paham kalau gue datang pas dia gak ada dirumah. Nanti Lo lagi yang kena imbasnya

Asha.
Ada kok, Kak Bian ada di rumah

Bang Ezra.
Tumben weekend ada di rumah.
Yaudah bentar lagi gue otw

Asha.
Okey, Bang

Asha meletakkan ponselnya di nakas, lalu beranjak dari tempat tidurnya. Asha melangkah kakinya keluar dari kamar, berjalan menuruni anak tangga, masuk ke arah dapur. Asha membuka lemari kitchen set yang ada di dapur, mengeluarkan bahan bahan kue yang ada di dalam lemari, menatanya di meja dapur.

"Bahan - bahannya banyak yang gak ada. Aku ke supermarket dulu kali ya, sambil nunggu Bang Ezra sama Neora datang?" batin Asha.

Asha kembali masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Asha mengganti pakaiannya dengan cardigan bermotif bunga berwarna hijau sage dipadu dengan celana kulot berwarna hitam dan kerudung pashmina yang berwarna senada dengan bajunya. Setelah selesai bersiap - siap, Asha menyambar slingbagnya yang tergantung di belakang pintu kamarnya, berlalu keluar dari kamarnya.

"Sha, mau kemana?" tanya Bian ketika pas sekali lelaki itu baru keluar dari kamarnya.

Asha mengalihkan pandangannya ke arah Bian. "Ke supermarket." ucap Asha.

"Mau ngapain?" tanya Bian.

"Orang kalau ke supermarket biasanya ngapain? Udahlah, mas, aku buru - buru." ucap Asha.

Asha hendak melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, namun belum sempat dia melangkahkan kakinya, Bian lebih dahulu menahan pergelangan tangannya.

Asha menatap pergelangan tangannya yang ditahan oleh Bian. Triggernya kembali datang. Asha menutup matanya, menahan kepalanya yang tiba - tiba terasa sakit. Bian yang melihat itupun langsung membebaskan pergelangan tangan Asha, sadar bahwa trigger isterinya itu kembali datang.

"Gue antar, ya?" tawar Bian.

"Aku bisa pergi sendiri." ucap Asha menolak.

"Sha. Gue tau Lo masih marah sama gue. Gue tau Lo masih takut sama gue. Gue tau Lo masih gak nyaman sama gue. Tapi please, izinin gue untuk menjalankan peran gue sebagai seorang suami. Gue mau antar Lo, gue mau memastikan Lo sampai di supermarket dengan aman." ucap Bian.

"Aku bisa pergi sendiri, Kak Bian. Bisa gak jangan paksa aku? Udah cukup buat aku gak nyaman nya. Kalau memang kakak mau berubah, gak seperti ini caranya. Cara kamu seperti ini malah buat aku gak nyaman, bukan buat aku luluh." ucap Asha.

Setelah mengatakan hal itu, Asha melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, tak memperdulikan Bian yang masih menatapnya dari depan kamarnya.

Asha memasang sepatunya, lalu beranjak keluar dari rumah. Untungnya sebelum keluar dari kamar Asha sudah sempat memesan ojek online, jadi setelah dirinya keluar dari rumah, ojek onlinenya sampai.

Antara Cinta dan Benci Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang