"Kalo jalan tuh pake mata. Punya mata ga sih?!" Ucap Nabila dengan marah sembari bangun dari jatuhnya dan mengambil semua barang-barang yang ikut terjatuh.
"Jalan pake kaki, ya kali pake mata" Balas pria tersebut
"Bukannya minta maaf. Susah sih kalo dasarnya ngomong sama orang yang ga punya etika" Ucap Nabila yang memilih langsung pergi meninggalkan pria tersebut.
"Menarik.." Ucap pria itu.
--------------------------
"Nyebelin banget sih tu orang. At least minta maaf kalo ga ngebantuin. AAAAAA KESELLLLLLLLLLL" Ucap Nabila yang membanting pintu mobilnya dan duduk di bangku belakang
"MANG UJANGGG, CEPET JALAN" Ucap Nabila dengan sisa-sisa kekesalannya kepada Mang Ujang, sang sopir.
"Jalan kemana, Non?" Tanya Mang Ujang yang melihat Nabila dari center mirror
"Ke Jonggol. YA KE RUMAH LAH MANG UJANGGGG, MAKE NANYA" Jawab Nabila
"Kirain Mamang teh Non mau jalan-jalan lagi. Tong (jangan) marah-marah wae (terus) atuh, Non. Nanti Non Nabila teh cepet tua" Ucap Mang Ujang dengan logat sundanya.
"Mamangggg, saya lagi ga mood. Jadi tolong cepetan jalan ke rumah" Ucap Nabila yang suasana hatinya sedang tidak enak karena insiden tadi
"Siap, Non. Mamang ngebut ini seperti Rossi" Ucap Mang Ujang yang tak mendapat balasan dari Nabila
--------------------------
Di lain sisi
Paul Rafka Kavindra, orang yang tanpa sengaja menabrak seorang Nabila Jasmeen Sankara. Ia merasa tertarik dengan gadis yang baru saja ia temui. Menurutnya, gadis ini berbeda dari wanita lain di luaran sana. Paul yang biasa di gandrungi oleh wanita-wanita, tiba-tiba dimarahi oleh gadis tersebut. Itu adalah hal langka baginya. Sungguh, ia sangat tertarik dengan sosok gadis ketus itu.
Ia memutuskan untuk menghubungi asisten pribadi nya, yaitu seorang Alfredo Pradana Sakti atau yang biasa disebut dengan Edo. Edo ini adalah asisten pribadi sekaligus sahabat bagi Paul. Mereka bersahabat sudah cukup lama, dari mereka masih berseragam putih abu-abu. Hanya Edo-lah yang tahan dengan sikap Paul yang seenaknya. Kata Edo sih "Selagi ada uang, gue fine-fine aja punya sahabat sekaligus bos macem lu".
--------------------------
Edo
"Do"
"Ape?"
"Kayanya gue jatuh cinta"
"Laki-laki mana yang membuat dirimu jatuh
cinta wahai Paul Rafka Kavinra?""Gue suka cewe, anjing"
"Sumpah? Demi apa? Jadi selama ini lo ga gay?"
"JADI SELAMA INI LO NGANGGEP GUE
GAY???!!!""Bukan kata gue. Tuh kata bokap nyokap lo"
"Sinting"
"Jadi, cewe mana yang buat lo tiba-tiba jatuh
cinta?""Gatau. Tadi gue ga sengaja nabrak dia. Cewe
galak tapi manis banget. Dia berhijab,
sumpah, Do. Tuh cewe cantik banget""TERNYATA LO BENERAN JATUH CINTA?!"
"FUCK. DARI TADI LO GA PERCAYA??!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Queen and A Big Boy
FanfictionPaul Rafka Kavindra, seorang lelaki "kaya raya" yang tertarik dengan seorang Nabila Jasmeen Sankara. "Jangan marah-marah terus" Ucap Paul kepada Nabila dengan lembut "Berisik, emang lo siapa berani ngatur-ngatur gue?!" Ucap Nabila dengan penuh emos...