Paul terus berusaha, tidak pernah menyerah pada penolakan yang dia terima. Meskipun kadang terasa putus asa, dia terus mencoba. Karena baginya, tidak ada yang lebih berharga daripada mencintai seseorang dengan sepenuh hati, dan dia siap untuk melakukan segala yang diperlukan untuk mendapatkan hati Nabila.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*abaikan jam
Nabila merasakan kerisihan yang semakin memuncak setiap kali Paul mendekatinya. Seolah tak pernah bosan, Paul selalu mengikuti jejaknya, bahkan belakangan ini Paul sering berada di rumahnya, mengajukan pertanyaan yang tidak relevan atau mencoba untuk memulai percakapan meskipun Nabila jelas-jelas menunjukkan ketidaknyamanannya. Setiap kali Nabila menghindar, Paul tetap bersikeras, seolah-olah tidak menerima sinyal-sinyal jelas bahwa dia tidak diinginkan.
Sikap Paul yang terus menerus memaksakan kehadirannya membuat Nabila semakin risih. Ia merasa seperti tidak punya tempat untuk berlindung dari kehadiran Paul yang begitu menekan. Tidak ada ruang pribadi yang benar-benar aman dari gangguan.
Di tengah ketidaknyamanannya yang terus menerus, Nabila merasa semakin terpojok dan frustasi. Dia merasa perlu mengambil tindakan untuk membuat Paul menyadari betapa perilakunya sangat tidak pantas. Merasa sudah cukup sabar, Nabila memutuskan untuk memberikan pelajaran pada Paul dengan cara yang tidak terduga.
Maka, dengan rencana yang terbentuk di dalam pikirannya, Nabila memutuskan untuk merusak mobil Paul sebagai bentuk balasan atas segala ketidaknyamanan yang telah dia alami. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, Nabila perlu mengetahui alamat kantor Paul.
Dia pun mengirim pesan kepada Rony. Dengan hati-hati, Nabila bertanya kepada Rony tentang alamat kantor Paul, Rony, yang tidak mengetahui rencana gelap yang tengah dipikirkan Nabila, memberikan alamat kantor Paul dengan asumsi bahwa Nabila mungkin mau bertemu dengan Paul.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Queen and A Big Boy
FanfictionPaul Rafka Kavindra, seorang lelaki "kaya raya" yang tertarik dengan seorang Nabila Jasmeen Sankara. "Jangan marah-marah terus" Ucap Paul kepada Nabila dengan lembut "Berisik, emang lo siapa berani ngatur-ngatur gue?!" Ucap Nabila dengan penuh emos...