7 - Ini Pacar Saya

2.1K 232 18
                                    

Nabila memilih untuk nongkrong bersama teman-temannya dibandingkan harus memikirkan masalah-masalah yang akan terjadi kedepannya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam perjalanan, ia terjebak macetnya kota Jakarta. Duduk di kursi pengemudi, dia menyalakan radio mobilnya, memutar lagu 'The Way You Look at Me" yaitu lagu favoritnya untuk menciptakan suasana yang lebih menyenangkan di dalam mobil. Dengan jendela sedikit terbuka, dia menikmati hembusan angin yang sejuk, menghirup udara segar yang datang dari luar.

Nabila mengambil ponselnya dan dengan santai mengirim pesan kepada Syarla dan salma, memberitahu mereka tentang situasinya dengan nada yang ringan dan humoris.

"Maaf ya teman-temanku tercinta. Princess kesayangan kalian ini terjebak dalam lautan manusia"

Ketika akhirnya kendaraannya keluar dari kerumunan kendaraan, Nabila tiba di tempat pertemuan dengan senyum di wajahnya.

"Hai guys. Sorry-sorry gue telat. Macet banget tadi" Ucap Nabila yang langsung menarik kursi untuk ia duduki

"Syar, inget gak sih tadi ada yang ngomong 'awas jangan ngaret, gue gedig pala kalian' di grup? Siapa ya? Gue lupa" Ucap Salma dengan sarkas bermaksud menyindir Nabila

"Iwis jingin idi ying ngirit" Ucap Syarla

"Ya maaf. Lagian jalanannya bukan punya nenek moyang gue sih" Jawab Nabila

"Tuh pesenan lo. Tadi udah gue pesenin sama Salma" Ucap Syarla yang memberitahukan kepada Nabila bahwa mereka telah memesankan makanan untuk Nabila

"Kalian memang opet-opet terbaikku. Terimakasih sahabat" Ucap Nabila yang bercanda

"Sialan. Gue cemplungin lu ke rawa-rawa" Timpal Salma

Saat Nabila sedang menikmati gigitan pertama makanannya, Syarla tiba-tiba menarik perhatiannya. Dengan ekspresi penuh misteri di wajahnya, Syarla memberitahukan kepada Nabila dan Salma bahwa dia melihat seseorang yang tampaknya memperhatikan Nabila dari kejauhan.

"Eh guys, liat deh arah jam 12 dari gue. Cowo di belakang Nabila ngeliatin mulu" Ucap Syarla kepada Nabila dan Salma

"Mana anjir mana???" Ucap Salma dengan heboh

"Jangan gitu dongo, ntar dia tau kita ngomongin dia" Ucap Syarla yang menjitak kepala Salma

Nabila, yang awalnya terkejut dengan pernyataan tersebut, memicingkan matanya mencoba melihat siapa yang dimaksud oleh Syarla. Dengan hati-hati, dia mengarahkan kamera depan pada ponselnya dan dia berlagak seolah-olah tengah berselfie. Di sana dia melihat sosok yang dikenalnya; Paul

"Anjing, itu cowok yang belakangan ini gangguin gue" Ucap Nabila kepada dua orang temannya

"Hah? Yang mana?" Tanya Salma

"Yang pernah gue ceritain di telepon" Jawab Nabila

"Ganteng, Nab" Ucap Syarla tanpa sadar

"Parah. Gue aduin ke Danil tau rasa lu" Ucap Nabila

"Laporin aja laporin" Ucap Salma yang memanasi keadaan

"Gue pulang aja deh. Udah gak mood juga di sini" Ucap Nabila

"Jangan lah, Nab. Masa iya pulang? Makanan lo aja belum nyampe ke usus lu" Ucap Salma yang menahan Nabila agar ia tidak pulang terlebih dahulu

"Gue udah gak mood" Ucap Nabila yang mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan uang

"Nih uangnya, gue bayarin semuanya. Gue pulang duluan ya" Ucap Nabila yang menyerahkan uangnya pada Syarla dan berpamitan kepada kedua temannya.

Nabila pun keluar dari cafe. Ketika dia tiba di parkiran, langkahnya terhenti mendadak ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat dari belakangnya. Dengan cepat, Nabila memutar tubuhnya dan terkejut melihat bahwa itu adalah Paul yang mendekatinya.

A Queen and A Big BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang