04. Gabrian dan Aruna

6 1 0
                                    

Gabrian terus menatap jam tangan miliknya, sudah sepuluh menit sejak Gabrian tiba didepan kelas Aruna, entah siapa yang sedang mengajar di kelasnya hingga saat bel pulang sekolah berbunyi pun kelas mereka belum juga selesai.

"Gabrian?"

Gabrian menoleh mendapati suara yang memanggilnya, Chelsea.

"Oi Cel, kenapa?"

"Ah engga kok cuma kebetulan lewat sini, lo lagi ngapain?"

"Nunggu Aruna"

Raut kecemburuan muncul diwajah Chelsea, padahal tadinya dia sengaja lewat sini karna melihat Gabrian dari kejauhan.

"Temen kecil lo itu ya?"

Tidak menjawab pertanyaan Chelsea, Gabrian langsung menghampiri Aruna yang baru saja keluar dari pintu kelasnya.

Chelsea menghembuskan nafasnya kasar, dia pergi begitu saja sehabis diabaikan oleh Gabrian, mengesalkan.

"Hai Run" sapa Gabrian.

"Loh Gabrian, ngapain kesini?"

"Mau bayar utang"

"Nah tuh sal, si Aruna udah ada uang tuh"

Rafael langsung menyambar dengan semangat, memberi tahu Salma yang merupakan bendahara kelas bahwa Aruna sudah mempunyai uang untuk bayar kas.

"Apasih Raf"

"Yeay bayar uang kas"

Gabrian terkekeh mendengarny.

"Ayo Run"

"Ayo kemana? gue sama Maya mau ngerjain tugas bareng ini jadi gue pengen kerumahnya dulu abis ini"

"Emang harus pas pulang sekolah?"

"Deadline nya besok jadi gabisa ditunda tunda sih Gab, sorry ya"

"Kalo ntar malem bisa ga Run?" ucap Gabrian sambil menggaruk canggung batang hidungnya.

"Bisa kalo ntar malem, kabarin aja ya nanti"

Gabrian mengangguk dan melambaikan tangannya sebagai tanda selamat tinggal kepada Aruna.

Maya menyenggol Aruna, "cie diajakin cowo ketemu"

"Apadeh May?"

"Eh tapi gue denger denger dari Zaki lo sama Gabrian tuh temen kecil ya?"

Aruna mengangguk sebagai respon.

"Bukannya kata Zaki lo sama dia ga akrab lagi? kok dia tiba-tiba ke kelas kit tadi?"

"Tiba-tiba jadi ngomong lagi pas itu, terus juga dua minggu yang lalu gue balik bareng dia"

"Hah kok lo bisa balik bareng dia?"

"Bunda nya minta biar gue pulang bareng dia katanya"

"Modus kali itu"

"Ga kok, soalnya bunda nya dateng kerumah gue sorenya"

"Ngeri juga ya udah saling kenal orang tua, undang gue kalo lo nikah duluan ya"

"Lo aja yang duluan May"

"Gue bakal nikah duluan kalo nikahnya sama peter parker"

"Ngayal lo"

Maya tertawa mendengar jawaban dari Aruna.

Hari ini suasana hatinya sangat bagus, mungkin berbanding terbalik dengan Aruna yang kelihatan murung sejak tadi, entah apa yang sedang dipikirkannya, Maya ingin bertanya namun Aruna bukanlah tipe orang yang akan bercerita kalau ditanya, biasanya Aruna akan bercerita langsung ketika suasana hatinya sudah membaik.

ONCE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang