"Halo Gab"
"Kok lo tau rumah gue?"
Chelsea melirik malas kearah Gabrian. "Kenapa harus nanya kalo lo sendiri udah tau jawabannya?"
Benar saja, Chelsea adalah sepupu Daffin. Jadi yang mengirim Chelsea kesini pasti Daffin.
Orang itu benar-benar gila padahal tadi pagi Gabrian menyuruhnya minta maaf kepada Chelsea tapi sekarang malah mengirim Chelsea kerumahnya.
"SIAPA GAB?" teriak Gina yang masih sibuk dengan acara televisi yang ditontonnya.
"TEMEN" jawab Gabrian.
Gabrian menarik lengan Chelsea, membawanya menjauh dari pintu rumahnya.
"Lo ngapain kesini?" tanya Gabrian to the point.
"Yaa, pengen ketemu lo aja"
"Untuk?"
"Karena pengen"
Gabrian mendecak, benar benar wanita gila.
"Mending sekarang lo pulang"
"Gamau"
"Pulang"
"Ga"
Gabrian menggaruk kepalanya, wanita ini memang benar-benar susah di atur.
Gabrian takut keluarganya melihat Chelsea dan malah mengira mereka berpacaran yang kemudian sudah pasti akan menjadi bahan perbincangan setiap hari, ah sepertinya dari pada itu Gabrian lebih takut Aruna mengira dirinya dan Chelsea berpacaran.
"Pulang"
"Gue bilang gamau, lagian gue kesini dianter. Gue juga bilang bakal pulang jam tujuh malem jadi ga akan dicari."
"Pulang, gue yang anter"
Chelsea yang tadinya malas langsung berubah ceria mendengar apa yang dikatakan Gabrian barusan. "Mau?"
"Iya"
"Tapi gue mau beli sesuatu dulu, boleh kesana dulu kan?"
Dari pada lebih lama berada dirumahnya, Gabrian langsung mengiyakan semua yang dikatakan Chelsea.
Setelah selesai berbicara Gabrian langsung mengeluarkan motornya dan membonceng Chelsea.
Chelsea sangat senang bisa sedekat ini dengan Gabrian, disepanjang perjalanan Chelsea berusaha membuka percakapan dengan Gabrian tapi Gabrian selalu saja mengakhiri dengan jawaban seadanya, seperti saat ini.
"Gab lo lebih suka rasa vanila apa stroberi?"
"Gak ada"
"Kalo coklat?"
"Suka"
"Oh iya kalo makanan lo lebih suka spageti atau mie?"
"Ga ada"
"Lo lebih suka yang ada nasi nasi nya?"
"Ga juga"
Lelah karna Gabrian hanya merespon dengan singkat, Chelsea kembali diam. Dia kemudian merogoh ponsel di tasnya dan diam-diam memotret Gabrian dari belakang.
Chelsea menaruh kembali ponselnya ke dalam tas, sejak tadi dia tidak berhenti tersenyum.
"Lo mau beli apa tadi?" tanya Gabrian.
"Gajadi, muter agak lama boleh gak?"
"Gabisa"
"Padahal gue cuma pengen ngerasain keliling pake motor"
"Yaudah lo pake aja ini motor gue, biar gue balik pake gojek" tawar Gabrian yang sudah ingin meminggirkan motornya.
"Gausah gajadi"

KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN
FanfictionMengisahkan lika-liku kehidupan Gabrian dan Aruna, dua remaja yang berusaha menjalani kehidupan sambil sesekali dipertemukan dengan konflik mainstream tentang percintaan, kelurga, dan pertemanan.