-build-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mataku menatap dengan bingung kearah seorang pria yang sekarang sedang memecahkan beberapa butir telur bersama Venice,bahkan mereka saling membuat candaan,aku memegang sebuah wadah yang berisi tepung dengan kuat,aku tidak suka dengan keadaan ini,kenapa Bible harus ada disini? Aku bahkan sering tidak pokus
"Kak,bisa geser?"
"He? Ahh iya"
Aku segera menggeser tubuhku karna jones ingin mengambil ember yang tadi dibawa Venice,tidak ! Mungkin dibawa oleh Bible yang kuletakan dibelakang tubuhku
"Mau mengambil airnya sekarang?"
"Iya"
Jones berlalu pergi menjauh,aku tetap diam diposisiku memandang kearah tepung,bibirku berusaha untuk tersenyum
"Kalian sudah selesai?"
"Iya kak"
Aku mendekat kearah mereka,mengambil mangkuk yang sudah terisi beberapa telur yang sudah dipecahkan,aku kembali berjalan menjauh masuk kedalam dapur berniat untuk mengaduk adonanya,tanganku memang terlihat sedang sibuk mengaduk adonan tapi tidak dengan pikiranku,otak ku terus saja bertanya-tanya kenapa dia ada disini? Kenapa dia sangat dekat dengan Venice ?
Kepalaku menggeleng dengan cepat berusaha pokus mengaduk adonan
"Kak!"
"Aaghhh...."
Dugghh....
Suara sendok yang ku jatuhkan kelantai kayu,aku terkejut karna Venice memanggilku secara tiba-tiba anak itu muncul dibalik pintu yang terbuka dengan lebar,wajahnya menunjukan keceriaan bibirnya tidak henti-henti tersenyum,tubuhku berbalik untuk menatapnya yang diam diambang pintu
"Ada apa Venice ?"
"Ada lagi yang perlu dibantu?"
"Emm.... Tidak ada,kamu santai saja sana"
"Baiklah"
Anak itu kembali menghilang dengan suara tawa seorang pria yang juga ikut menghilang dari indra pendengaranku,Tampa sadar aku menghela nafasku lega karna aku rasa pria itu juga pergi,kini aku bisa melanjutkan kegiatanku dengan santai
Beberapa menit berlalu,aku sudah selesai dengan adonan kue sekarang tinggal memanggangnya saja,aku berjalan keluar dari ruang dapur melihat ofen yang sudah dipanaskan di perapian,api juga menyala cukup besar
"Terimakasih jones"
"Sama-sama kak"
Bibir ku tersenyum perlahan dengan hatu-hati aku memasukan adonan yang berada didalam loyang kedalam ofen yang sudah cukup panas
"Apa sudah cukup apinya ?"
"Sudah lebih dari cukup"
Jones mengangguk,dia mendudukan tubuhnya dikursi kayu yang panjang,aku juga ikut duduk disampingnya
"Kau terlihat lesu,ada sesuatu yang terjadi?"