bab 10

434 33 4
                                    


-build-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Venice ayo pulang"

"Baik"

Aku menggandeng tangan Venice yang mungil kami berjalan menjauhi lapangan yang biasanya dipakai menjadi tempat bermain anak-anak dan Venice juga suka berada disanah karna dia adalah anak ceria dan mudah bergaul tentu banyak anak yang ingin menjadi temanya,bahkan orang dewasa pun ada yang mau berteman dengan anak ini

Venice tidak bersekolah karna memang biaya untuk sekolah sangatlah mahal,ditambah tidak ada bangunan sekolah dipulau ini,maklum saja pulau ini masih terbilang pulau desa yang minim apapun,walaupun dipulau ini ada listrik tapi tetap saja keadaan penduduk masih dibilang cukup susah,Venice juga awalnya ingin bersekolah karna melihat temanya yang pergi untuk bersekolah diluar pulau ini,setiap hari pasti akan ada perahu yang akan mengantar mereka menuju sekolah yang cukup jauh,tapi ada juga yang seperti Venice yang memilih untuk tidak bersekolah

"Kak"

"Eemm...."

Aku melihat kearah Venice yang jauh lebih kecil dariku,menunggu apa yang akan dia katakan

"Tadi aku ngobrol sama seseorang yang lagi liburan Disni loh"

"Terus? Venice GK minta sesuatukan dari orang itu"

"Enggak kok! Venice cuman ngobrol sama paman"

"Paman?"

"Iya,paman itu juga janji kalau dia bakalan ngenalin anaknya kevenice loh"

Aku terdiam,bukanya aku tidak suka dengan apa yang dikatakan Venice,tapi aku hanya cemas,bagaimana kalau sebenarnya orang yang mengobrol dengan Venice adalah orang penipu? Aku takut kalau anak ini diculik,walaupun Venice ini tidak bersekolah tapi dia cukup pintar kok sebagai anak anak seumuranya

"Jangan terlalu dekat dengan orang lain Venice,itu berbahaya"

"Berbahaya? Maksudnya aku bisa ditipu atau diculik begitu?"

"Iya,kalau Venice diculik terus penculiknya minta bayaran kan repot"

Venice tertawa,aku juga ikut tertawa

"Itu tidak akan terjadi"

Bisa saja terjadi karna Venice ini sangat menggemaskan,bisa saja kalau ada orang asing yang menculiknya dan menjadikan dia anak mereka,aku bahkan membayangkanya menjadi ngeri,mungkin jika iya apakah Venice akan bahagia? Jika orang kaya yang melakukanya mungkin saja Venice akan bahagia karna keinginanya pasti akan terwujud semua

He..... Aku menggeleng atas apa yang aku pikirkan

"Kakak kenapa ?"

"GK papah,ayo cepet,bibi udah masak banyak"

Venice mengangguk,dia melepaskan tangannya dari genggamanku,berlari menuju rumah yang sudah sangat dekat dan diluar juga ada paman yang sedang sibuk memotong kayu

"Halo paman"

"Hey nak"

Aku masuk dan membiarkan paman yang kembali melakukan apa yang sedang dia kerjakan,aku berjalan kearah dapur dan melihat Venice juga jones yang sudah duduk dimeja makan,makan dengan lauk yang sederhana yang sudah disiapkan oleh bibi,aku juga berjalan duduk disamping jones

"Aku pikir kamu pergi"

Jones menggeleng

"Tidak ada pekerjaan"

Aku mengangguk,mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan juga beberapa lauk,aku juga ikut makan karna dari pagi akan tidak makan apapun

"Ihh kalian sudah kembali"

Pokus kami bertiga berubah yang awalnya sibuk makan dan sekarang menatap bibi yang datang dari luar

"Iya,bibi dari mana?"

Aku bertanya,dan bibi melangkah duduk disamping Venice

"Dari rumah tetangga"

"Ibu seharusnya tidak usah melakukan itu lagi"

"Jones"

Aku menatapnya tajam,seharusnya dia tidak mengatakan itu pada ibunya kan? Astaga....

"Tidak apa-apa mereka baik kok"

Jones berdiri mengambil piring bekas dia makan dan gelasnya,mencucinya dikamar mandi setelah selesai dia kembali kekamarnya,sikapnya memang seperti itu,tapi tenang saja saat disuruh dia sangatlah penurut dan siap melakukan apapun

Pokus bibi teralihkan pada Venice,anak itu makan dengan lahap,tangan bibi mengusapnya dengan lembut

"Venice mau ikut kak build tidak?"

"Kemana Bu?"

"Kerumahnya kak Vegas,katanya dia butuh bantuan kak build"

Aku mendengar hal itu langsung menatap bibi

"Benarkah?"

"Iya,katanya dia butuh bantuan mu untuk beres beres"

Aku mengangguk,dan kembali melanjutkan makan ku,setelah selesai aku membereskan semua bekas makan ku dan Venice,aku berjalan menuju kamar mandi dan mencuci semuanya

Ini sudah malam tapi aku masih sibuk membantu Vegas yang masih membereskan barang-barangnya,dia tampak sangat serius memasukan baju atau dokumen-dokumen entah apa itu tapi aku yakin bahwa itu sangat penting,dan yahh aku membawa Venice untuk menemaniku pulang nanti karna aku takut kalau pulang sendirian dimalam hari

Jujur pulau ini sangat menakutkan kalau sudah malam

"Biu bisa tolong ambilkan itu"

"Baik"

Aku mengambil kotak berwarna hitam dan memberikannya kepada Vegas,walaupun aku penasaran apa isi karna selama dia tinggal disini dan aku sering sekali masuk kedalam penginapannya tapi tetap saja aku tidak berani untuk menyentuh atau mengecek barang pribadinya

"Semoga selamat sampai tujuan paman"

Venice datang dan tersenyum kearah Vegas,Vegas ikut tersenyum memeluk Venice

"Baik,paman juga bakalan balik lagi kok kesinih"

"Eemm?"

"Karna paman berencana akan melamar kakakmu yang dibelakang"

Mendengar hal itu sontak aku terkejut,sedangkan Vegas malah tertawa! Astaga apa-apaan yang dia bilang pada anak sekecil Venice? Astaga.. aku benar-benar ingin memukulnya

"Becandamu tidak lucu!"

Vegas terkekeh,dia mengusap rambut panjang Venice

Vegas akan pergi,kembali kerumahnya yang sebenarnya,dan aku harap juga keluarga itu segera pergi dari pulau ini

Aku berharap bahwa selama mereka tinggal disini aku tidak bertemu dengan mereka!

********

~pov end build~

Vote dan komen 💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote dan komen 💙

i love you (biblebuild ) Seasen 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang