Jangan lupa vote sama komen biar Buna makin semangat buat up!!! Timaacih><
Sekedar informasi, banyak banget yang aku ubah dari part ini. Dan bakal beda sama book yang pertama, mulai dari part 6 nanti bakal aku ubah total dan bakal beda sama yang sebelumnyaa. Tapi gak juga sih, bakal ada yang sama juga, tergantung otak dan ide mwehehehehe, pokoknya tungguin terus ya liat kedepannya gimna.
'Happy reading'
Pagi hari sudah tiba, Doyoung kini sudah siap dengan seragam sekolah nya. Tapi, ada satu hal yang membuat Doyoung merasa aneh.Seragam nya sudah terlalu kecil, sepertinya dia harus membeli seragam baru. Ini seragam nya yang mengecil atau Doyoung yang semakin gemuk?
Ah ntah lah, Doyoung tidak terlalu peduli dengan itu. Lagi pula, dia bisa memakai jaket atau Hoodie.
"Heum liptint Dobby abis" Doyoung mendesah kecewa.
"Dobby harus minta beliin lagi sama papi"
Doyoung berlari keluar kamar dan menghampiri Jihoon yang sedang duduk di sofa.
"Papi!!!! Teriak Doyoung lalu duduk dengan kasar di samping Jihoon.
Meskipun semalam dia sempat marah pada Jihoon, tapi Doyoung tidak bisa lama lama marah nya. Tanpa Jihoon, Doyoung bisa apa?
"Papi liat!!! Seragam Dobby udah kekecilan, terus ini! Liptint Dobby juga abis!" Doyoung mendengus sambil mempoutkan bibir nya.
Jihoon terkekeh kecil, kemudian dia mengangkat tubuh Doyoung agar duduk di pangkuan nya.
"Nanti Dobby beli sama Ruto aja ya, hari ini papi bakal lembur di kantor, gak papa kan?"
Doyoung menundukkan kepalanya dan memainkan ujung jas Jihoon.
"Gak papa ko, tapi.....papi harus janji sama Dobby! Jangan deket² sama kakak yang semalem"
Jihoon tersenyum tipis, lalu dia mengusap surai rambut Doyoung dengan lembut.
"Tapi dia calon mami kamu sayang, papi harap kamu mau nerima dia ya"
"Tapi, Dobby gak mau punya mami baru....hiks"
Jihoon langsung memeluk Doyoung dan mengelus ngelus punggung nya.
"Sshttt jangan nangis, papi gak suka liat kesayangan papi nangis"
"Tapi hiks, papi sendiri yang bikin Dobby nangis"
Jihoon menghela nafas pasrah, dia melepaskan pelukan nya dan menangkup pipi chubby Doyoung.
Doyoung memejamkan matanya, dia bisa merasakan telapak tangan Jihoon yang lembut membelai pipi nya. Sangat nyaman, itulah pikir Doyoung.
Jihoon mencium kedua mata Doyoung, lalu dia kembali tersenyum.
"Jangan nangis lagi, udah sana gih sekolah nanti telat." Ajaib nya, Doyoung langsung menurut begitu saja. Doyoung pergi meninggalkan Jihoon.
πππ
Doyoung berjalan gontai menuju kamar kost Haruto.
'Dorr!!'
"Aaaaa ish!! Kak ochi! Ngagetin!" Doyoung mendengus sebal.
Pagi pagi udah di kagetin sama Yoshi, udah mah mood Doyoung lagi jelek.
"Kkk~ maaf ya, kakak gak sengaja. Lagian kamu ngelamun Mulu, kenapa?"