>10

247 20 0
                                    

Jangan lupa vote sama komen biar Buna makin semangat buat up!!! Timaacih><


















'Happy reading'









Masih di malam yang sama, Haruto menuntun Anna untuk bertemu dengan Jihoon. Dia harus meminta izin jika adik nya ingin menginap di kost nya.

Haruto mengetuk pintu rumah Jihoon, jarak rumah Jihoon dan kost tidak jauh, bahkan sangat dekat.

Jihoon datang dan membuka pintu.

"Kenapa Haruto?" Tanya Jihoon.

"A-anu itu eummmm" Jihoon menaikan alis nya bingung.

"Kenapa? Ngomong yang bener"

"Itu pih, adek nya Haruto mau nginep di kost buat malem ini boleh gak?" Tanya Haruto gugup.

"Tidur berdua sama kamu gitu?" Haruto menggeleng.

"Kalo misalnya dia boleh nginep, Haruto bakal tidur di kamar nya Yoshi aja" Jihoon menggeleng.

"Biarin adik mu tidur disini aja, ajak dia masuk" Jihoon mempersilahkan Haruto dan adik nya masuk.

Mereka bertiga duduk di sofa.

"Ini beneran gak papa pih, Anna tidur dirumah papi?" Tanya Haruto lagi.

Jihoon tersenyum lalu mengangguk, "gak papa, buat malem ini doang kan? Dari pada dia tidur di kamar kamu yang kayak kapal pecah, nanti dia gak nyaman"

Haruto menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia gak tau deh mau jawab apa lagi.

"Yaudh Haruto, sana kamu balik ke kamar. Adik kamu biar jadi urusan saya" Haruto mengangguk lalu tersenyum.

Haruto menepuk kepala adik nya "gue tinggal ya. Inget, jangan aneh² lu disini, jangan bikin ulah"

"Haruto duluan ya papi, makasih" Jihoon mengantar Haruto sampai ke depan, lalu Jihoon masuk dan menutup pintu.

"Anna" panggil Jihoon, Anna yang dari tadi menunduk langsung mengangkat kepalanya dan menatap Jihoon.

"I-iya om"

"Jangan panggil saya om, panggil papi aja biar sama kayak yang lain" Jihoon bisa melihat, semakin banyak luka di wajah gadis itu, akh lebih parah dari terakhir kalo Jihoon bertemu dengan nya.

"Sepertinya di wajah mu semakin banyak luka" Anna memegang wajah nya lalu kembali menunduk.

Baru kali ini Anna merasa takut, biasanya dia gak pernah takut ngelawan siapa pun yang menurut nya asing.

Jihoon tersenyum tipis lalu mendekat dan berjongkok di depan gadis itu.

Jihoon mengangkat dagu Anna dan menatap wajah nya dalam, luka dimna mna bahkan ujung bibir nya sedikit sobek, akh pasti itu sangat sakit. Itulah pikir Jihoon.

Seburuk itu kah keadaan nya sekarang? Mata gadis tersebut berkaca kaca dan dia mulai terisak.

"E-eh, jangan menangis. Saya minta maaf"

Kost Papi JiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang