S | Kembali Normal?

115 27 5
                                    

Langit sedikit cerah, sebentar lagi jam makan siang selesai, dan para murid perlahan sudah kembali ke dalam kelas, tak banyak pula yang kembali ke asrama.


Sudah seminggu tanpa kepemimpinannya, dan dia menyembunyikan kebenaran. Wahyu menghentikan latihan rutin karena Andri tidak kunjung hadir saat latihan. Sudah dua hari mereka hanya bersabar menunggu Andri. Kecuali para anak band Slyther yang semakin giat berlatih semenjak tidak ada yang memarahinya.


"AAAAAAAHHHH!!!" Christ membanting tubuhnya di atas ranjang.


"Kenapa kak?" Tanya Mei dari kasur di sebelahnya. Dia tengah membaca History of SHI.


"Hah! Aku bingung, kenapa Slytherin tidak melanjutkan project latihannya. Setidaknya kita harus tetap latihan, meski tanpa Andri, dari pada harus menunggunya selesai menyelesaikan tugas apalah yang diberikan Professor itu."


"Entahlah kak, aku dengar dari Wahyu kemarin, tidak ada chaser yang lebih baik dari pada Andri untuk menggantikannya di formasi penyerangan. Yeah, aku juga bingung..." Mei megerutkan keningnya. "Ehm Kak? Bisa pinjam buku Bad Slytherin ?"



"Oh, sebentar." Christ merogoh lemari kecil di samping ranjangnya. Kemudian melemparkan buku itu ke arah Mei. "Silahkan."


Mei menangkapnya. "Boleh aku tahu, dimana kakak membeli ini?"


"Beli? Kau bercanda? Psssst, Aku menemukannya di lorong menuju ke arah lapangan."


"Sejak kapan?" Mei membalik buku itu, dan membaca nama pengarang yang tertera di sisi samping buku itu. Adaime Baez.


"Sehari sesudah Andri terkena detensi, yah, sekitar tiga minggu yang lalu."


"Tunggu." Mei mengerutkan keningnya. "Lorong menuju ke lapangan? Di daerah kamar mandi lama?"


"Iyah, kalau kau berjalan ke arah yang sebaliknya, tapi aku menemukannya tersandar di tiang saat hendak ke arah lapangan. Bukan kamar mandi lama. Jangan menuduhku mencuri patung itu." Christ melipat tangannya.


"Maaf bukan begitu kak." Sambung Mei. "Aku hanya bertanya."


"Jaga rahasia ini, sebab buku itu berisi banyak riddle, dan aku suka memecahkannya, buku itu juga sebenarnya sebuah bukti."


"Kau benar kak."


"Jangan bawa itu keluar asrama." Christ berangkat dari kasurnya.


BRAKK!!! Pintu kamar terbanting kuat. Mei yang baru saja hendak membuka Bad Slytherin kembali menutupnya, kemudian sigap menyembunyikannya ke dalam selimut.


"Ke bawah sekarang, kita rapat." Wahyu keluar dengan wajah menyeramkan.


Mei dan Christ kemudian turun setelah mereka saling bertukar tatapan penuh heran satu sama lain. Sejak tugas yang Andri jalani, dia jarang berada di asrama, pulang larut, kemudian hanya bertemu saat di kelas atau saat jam makan siang.

Slytherin (SHI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang