Tidak butuh waktu terlalu lama bagi Nini untuk sampai di tempat yang dimaksud Raka.
TEMPAT WISATA
"tumben banget bang raka ajak ke taman bermain?" kata nini.
"xellyn" panggil raka membuat nini menoleh ke arahnya.
"cuman abang doang yang dateng?" tanya nini.
"maybe mereka lagi di jalan kali.Tunggu sky sama cakra di sana aja" kata raka menarik nini agar berteduh di bawah pohon.
"lagian mereka ngapain sih ikut" keluh nini
"kalau rame-rame kan asik. Nah itu mereka" kata raka menunjuk sky dan cakra.
"lama banget sih" kata nini ketika sky dan cakra berjalan ke arah mereka.
"macet ni, napa mukanya cemberut gitu sih" kata cakra.
"pikir sendiri" kata nini sambil berjalan sendiri.
"lo masih marah?" teriak cakra namun di abaikan nini.
"udh gpp, nanti kita bujuk nini" kata sky menepuk bahu cakra dan pergi menyusul nini.
"ayo" ajak raka menarik cakra.
setelah puas bermain wahana, mereka akhirnya beristirahat sebentar.
"gue punya satu tempat wahana yang belum di naiki, mau main gak?" tanya raka pada mereka bertiga.
"udh aja yuk bang, kita pulang, capek tau" keluh nini sambil pijat - pijat kakinya.
"udh pasti kalian suka kok.ayo" kata raka mengajak mereka dan pergi ke tempat bermain.
" jadi ini?" kata cakra.
"iya ini, ayok naik" ajak raka ingin beranjak namun di tarik oleh nini.
"bentar deh bang"
"kenapa?"
"lu lihat deh di bawa itu air, terus gue g bawa baju ganti nanti kalau basah gimana?"
"itu namanya tantangan, kalau soal baju lo tenang aja nanti gue beliin"
"bukan masalah itu tapi..."
"udah ayo, nurut aja" kata raka menarik mereka ke tempat tiket.
"pak 4 orang ya" kata raka pada petugasnya.
"oke.Dua-dua orang ya" kata petugas menjelaskan peraturan dan menyerahkan 4 jas hujan.
"nah ambil satu-satu jas hujannya, kata petugas batasnya dua orang jadi gue sama sky, terus cakra sama nini" jelas raka.
"enggak" tolak nini. "mending bang raka sama cakra, biar aku sama bang sky" lanjut nini.
"gak bisa gitu" kata raka dan menarik sky untuk masuk di dalam bianglala.
"lah anjir, kalau kek gini gue gak naik deh" ucap nini masam.
"udah naik aja, kan percuma udah di bayar" kata cakra menaiki wahana itu.
"mau naik gak? '' tanya cakra menyakinkan nini untuk naik.
''bacot" umpat nini, namun ia tetap menaiki wahana itu bersama cakra dengan muka cemberut.
''lu kenapa sih?'' tanya cakra pada adeknya itu.
"lu masih nanya kenapa? gyat banget bang" lirih nini tambah kesel.
"Xellyn" panggil cakra.
"kalau lu gak mau ngomong sama gue, ya gpp sih. Tapi... " ucapan cakra berhenti sejenak saat melihat wajah kembarannya yang terlihat binggung.
"lu kalau mau ngomong, ngomong aja gyat. Gak usah sok misterius gitu deh" kata nini dan kembali menatap keluar jendela.
"Okee siapa takut" kata cakra.
"SKY, ADEK LO NYE....." Ucapan cakra tiba-tiba terhenti, karna mulutnya di masukkan makanan oleh nini.
"kalau lo ngomong sekali lagi, gue jahit mulut lo" ancam nini, namun cakra hanya nyengir kecil.
"emang lo yakin, mereka bakal baikkan?" tanya sky pada raka.
"100% yakin lah, rencana raka itu enggak pernah gagal" kata raka menyombongkan diri.
"gyat banget lu" kata sky dan melayangkan tinju kecil pada kening raka.
"lah anying, kening gue ternodai" ucap raka dan mengelus keningnya. "lu jangan main mukul dong, kan gue biasa aja" lanjutnya mengeluh.
"lah, gak nyadar gyat" lirih sky dan melihat ke arah cakra dan nini.
"tadi cakra teriak apa ya?" tanyanya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nini Dan Nana
Teen FictionSaudara kembar' itu memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun bahkan kedua orang tua nya tidak mengetahuinya