CHAPTER 23

42 3 0
                                    

DISCLAIMER :
Animasi Boboiboy dan semua karakternya adalah milik Monsta Studios.
Seluruh alur cerita ini merupakan imajinasi Author dan tidak berkaitan dengan cerita sebenarnya pada animasi Boboiboy.

WARNING!!!
Original character, out of chatacter, typo dan kesalahan kata dalam ejaan.
Mohon maaf jika ada kesamaan dengan cerita lain.

RECOMENDED SONG :
Victory - Two Steps From Hill
Memory Reboot - Narvent and VØJ
Everything Works Out in the End - Kodaline
Round and Round - Heize
Sumpah dan Cinta Matiku - Nidji

.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°

Mendengar kabar menghilangnya Kaizo, Alberto benar-benar sangat marah. Ditambah Kaizo hilang seperti penculikan, artinya ada pihak yang diam-diam menghianatinya.

"Selidiki siapa penghianat itu!" seru Alberto.

"Dan jika dia tertangkap, aku tak segan-segan membunuhnya. Walaupun itu anakku sendiri." ujar Alberto sambil melirik putri sulungnya.

Gutta merasa aneh, kenapa Alberto melirik pada Shiloh. Apa dia curiga bahwa putrinya adalah dalang dari penculikan Zhou Kai? Batin Gutta.

Sementara Kaizo, ia sedang membaca pesan yang ditulis Shiloh di aplikasi notulis pada ponsel yang ia berikan.

Shiloh berpesan,

'Bangsa Cullen pro pada bangsa Airo, aku rasa kamu akan aman jika berada di sana. Bibi Elina adalah orang kepercayaanku, tanyakan semua yang ingin kamu ketahui padanya. Kamu bisa mengirimkan pesan padaku atau pada TAPOPS lewat ponsel ini. Kita akan bertemu lagi pada waktu yang tepat.'

Setelah membaca pesan dari Shiloh, Kaizo mengirimkan pesan pada wanita itu. Kaizo berpesan bahwa Shiloh harus mendapatkan duplikat chip yang sebelumnya berada di tengkuk Kaizo. Duplikat itu ada di tangan dokter yang mengoperasinya.

Kaizo juga mengirimkan pesan pada adiknya, 'Fang, aku baik-baik saja di sini. Jangan bergerak jika aku tidak memberi aba-aba'. Lalu Kaizo mengirimkan titik koordinat keberadaannya sekarang, untuk memberi kepastian pada adiknya bahwa ia baik-baik saja.

Kaizo menyimpan ponsel itu ke dalam tas. Ia memutuskan untuk keluar kamar dan menemui Bibi Elina. Langsung pada intinya, "Bibi, aku ingin bertanya padamu." ucap Kaizo saat melihat Elina sudah selesai menycuci piring di dapur.

Wanita itu melepas sarung tangan karet dan menarik kursi di samping meja makan untuk ia duduki. Kaizo juga melakukan hal yang sama.

"Tanyakanlah." ucap wanita itu.

"Beberapa minggu yang lalu, Shiloh lolos masuk ke timku dengan nilai yang hampir sempurna. Aku sempat mengira bahwa dia memang berasal dari TAPOPS. Nama samarannya adalah Emma Lee."

"Aku tidak merasa aneh dengan semua itu, bahkan aku hampir mempercayainya. Tapi kepercayaan itu musnah saat adiku menghubungiku bahwa mereka adalah mata-mata bangsa Euro yang sengaja menyusup ke TAPOPS."

"Tapi, ada satu momen dimana dia sangat terpukul setelah mendengar kabar kematian ibunya, dia bahkan memeluku dengan erat tanpa berhenti menangis."

"Apa Shiloh benar-benar orang yang baik?" Kaizo menarik pertanyaan di akhir ceritanya.

"Pertama, aku ingin mengatakan bahwa Emma Lee adalah nama ibunya." ujar Elina, Kaizo sedikit terkejut dengan pernyataan Elina yang mengatakan Shiloh menggunakan nama ibunya untuk menyamar.

"Kedua, aku sudah lama bekerja dengan ibunya, sejak Emma mengandung Shiloh dan sampai akhir hayatnya."

"Aku mengenal anak itu dengan baik. Aku katakan lebih dulu, kamu boleh percaya atau tidak. Karena mungkin kamu akan ragu dengan ceritaku setelah Shiloh memperdayaimu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE STEP FROM HILL : CPT. KAIZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang