6. Love

13.5K 1.1K 15
                                    

“Gue beneran diculik jir... ” gumam Lio.

Baru satu langkah hendak keluar dari kamar, tiba-tiba saja ada sepasang lengan yang memeluknya dari belakang. Lio mendongak, mencermati setiap inci wajah pria yang telah menculiknya.

Rambut hitam kecoklatan yang berantakan, mata dengan manik berwarna hitam yang tampak sayu, bibir peach yang tebal, pipi tirus dan rahang tegas. Tapi kok... Lama-lama ini leher rasanya pegel ya?

Jarak tinggi mereka membuat lehernya pegal. Lio dengan tinggi 171 cm sedangkan Hendery 184 cm. Tinggi badan Lio itu sungguh sangat rata-rata, pantas saja jadi NPC.

Lio menunduk, lehernya benar-benar pegal. Tapi menunduknya Lio disalahartikan oleh Hendery, ia mengira Lio merasa sedih karena telah membawanya tanpa izin. Ia mendekap pria mungil itu lebih erat.

“Maaf... ” ujarnya sambil menaruh dagunya di atas kepala Lio.

Lio menaikkan sebelah alisnya, merasa heran dengan Hendery yang tiba-tiba meminta maaf. Tapi ia tak membalas, ia hanya berdehem sebagai respon dari permintaan maaf Hendery. Terlalu malas untuk menjawab.

Dan Hendery nethink lagi, ia mengira Lio benar-benar marah dan sedih. Ia memutar tubuh Lio hingga menghadap ke arahnya. Lio tersentak saat melihat wajah pria dewasa di hadapannya.

‘Ini beneran om-om bukan sih? Tapi kok imut?? ’

“Om. ” panggil Lio.

“Daddy. ” sahutan Hendery membuat Lio jengkel.

“Kenapa sih? Pengen banget jadi bapakku. ” Lio heran, ini orang kenapa pengen banget jadiin dia anak. Iya, tau kok kalo dia ini imut, lucu, menggemaskan, tapi ya gak sampe segininya juga.

“Siapa yang mau jadi bapak kamu, saya pengen kamu jadi sugar baby saya. ” Lio mengernyit tak suka.

“Gamau!! Enak aja tiba-tiba suruh jadi sugar baby, emang situ siapa?! ” jujur alasan Lio menolak itu takut ditusbol.

Hendery terkekeh, “Saya Daddy
kamu. ”

“Tapi bukan bapakku! Om tuh gak ngikut dalam proses pembuatan
saya! ”

“Yaudah, kalo proses pembuatannya bareng kamu gimana? ” Lio bengong, dia ngelag dulu. Lama-kelamaan wajahnya dipenuhi semburat merah, lalu tangannya bergerak memukul bahu Hendery.

“Om apaan sih?! Intinya saya gak mau jadi sugar babynya om!! ”

“Oh berarti kamu mau ayah kamu dipecat, hm? ” Lio terdiam.

“Emang om kenal bapak saya? ”

“Alvaro Aldrige, kan? Direktur perusahaan JL's Corp, hmm... Kinerjanya memang tidak buruk tapi tidak bisa dikatakan sangat bagus. Mudah bagi saya memecatnya. ” ucapnya dengan enteng.

“Seingat saya bukan om CEO nya. ”

“Memang bukan, tapi CEO itu adalah orang yang saya bayar. Karena ya, perusahaan yang harus saya urus bukan cuma itu. ” oke, Lio bungkam. Ia tahu bahwa pria di hadapannya tidak dapat diragukan kekayaannya. Lantainya marmer tcuy.

“Oke, saya mau jadi sugar baby... Tapi! Gamau ada acara unboxing. Masih perawan–eh perjaka dedek ini om. ” ucap Lio sambil memeluk dirinya sendiri dengan manja. Tidak tahu saja kalau pria di depannya menggigit bibirnya, menahan hasrat yang bergejolak.

Hendery dengan cepat menyetujui, asalkan ia dipanggil dengan sebutan "Daddy". Lio setuju saja.

***

Lio saat ini berjalan menuju kelasnya untuk mengambil tasnya yang tertinggal. Kalau soal sepatu, ia sudah tidak peduli.

Tadi Hendery dengan baik hatinya menawarkan diri untuk mengantar Lio pulang, tapi Lio meminta untuk mampir di sekolahnya dulu. Sekolahnya sepi karena waktu pulang sudah terlewat sejak tadi, juga tidak ada kegiatan ekstrakurikuler apapun di hari Senin.

Harem For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang