12. Waduh

8.5K 749 23
                                    

Tidak cocok dibaca untuk orang yang tengah menjalankan ibadah puasa.

























Lio menciut, ia merasa seperti
seorang mangsa yang tengah berhadapan dengan makhluk buas. Bagaimana tidak? Kini, di hadapannya terdapat 3 pria dominan yang tengah menatap lapar pada dirinya. Tahu lah kalian siapa mereka itu.

“Kok gak dijawab, hm? ” -Hendery.

“Kenapa? ” -Andrean.

“Mau dibantu, sayang? ” -Zayn.

Beberapa saat yang lalu, saat Erick keluar dari kelasnya, ia berpapasan dengan 3 orang yang ia akui tampan itu. Ia juga dapat merasakan ada aura tidak mengenakkan di sekitar mereka, bahkan saat ia berjalan melewati mereka dapat ia rasakan tatapan tajam yang terasa menusuk. Sebenarnya Erick juga pemuda yang kuat, tapi entah kenapa saat berhadapan dengan mereka ia menjadi ciut. Kekuatan tokoh utama.

Lio mendongak, menatap wajah ketiga dominan di hadapannya dengan wajah sayu yang menggoda. Hendery mendesis pelan, lalu tanpa persetujuan ia mencomot bibir manis Lio.

Entah apa yang merasuki Zayn dan Andrean, mereka tidak protes saat melihat Lio dicium oleh Hendery. Andrean memilih menyibukkan diri dengan mencium leher dan memainkan puting si manis. Sedangkan Zayn, memainkan cuping telinga Lio dengan mulutnya, dan tangannya yang mengelus selangkangan Lio.

Bunyi kecipak basah memenuhi ruang kelas yang hanya terisi 4 orang itu. Lio melemas, mendapat perlakuan ini membuat hasratnya meningkat. Tangan kirinya meremat baju seragam milik Andrean, sedangkan tangan kanannya berada di dada Hendery.

Zayn dengan inisiatifnya membuka celana Lio, mengeluarkan penisnya yang mungil itu. Mengelusnya lalu mengurutnya pelan.

“Mmph ngh! ” Lio menepuk dada Hendery saat merasa kehabisan napas. Hendery yang paham melepas ciuman mereka, benang saliva tercipta di antara bibirnya dan bibir si manis. Wajahnya sayu, setitik air mata terlihat di ujung matanya.

“Ahh engh... ” Lio mendesah saat merasa bagian selatannya dipijat pelan. Tapi pijatan itu semakin lama semakin cepat temponya.

Zayn melepaskan emutannya pada telinga Lio. Jadi sekarang ia hanya berfokus mengocok penis kecil itu sambil menikmati wajah Lio, sesekali menjilat bibir Lio.

Hendery dan Andrean pada posisi yang sama, sama-sama memberi tanda di leher Lio dengan tangan yang asik memainkan puting Lio di balik seragamnya.

“Ahh! Mnghh... ” Lio tidak kuat, rangsangan di hampir semua titik sensitifnya. Ia menggelinjang.

Splurt

Splurt

Lio akhirnya mengeluarkan muatan yang ia tahan sejak tadi. Setelahnya, tubuhnya melemas dan napasnya terengah. Meski di kehidupan yang dulu Ia beberapa kali nyolo, tapi entah kenapa sekarang cumming dibantu orang lebih melelahkan.

Saat masih mengatur napas, ia melihat 3 dominan di hadapannya berdiri. Lalu betapa terkejutnya dirinya saat melihat mereka menurunkan celana lalu mengeluarkan junior masing-masing yang juga sedang 'berdiri'. Masalahnya mereka mengeluarkan penis mereka dan menyodorkannya tepat di depannya yang sedang duduk. TEPAT DI DEPAN WAJAHNYA!

Lio menatap horor ketiga penis itu. Penis yang sama besar, tebal, panjang, berurat, keras- oke kucup.

Semasa hidupnya, ia tak pernah melihat penis orang lain secara langsung. Apalagi disodorkan seperti ini!!

Lio mendongak, seolah paham Zayn mengatakan sesuatu.

“Puaskan kami, sayang... ”

“Ta-tapi, aku gak pernah ngelakuin itu... ” Andrean terkekeh, sedangkan yang lain menyeringai.

Harem For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang