3

161 6 0
                                    

Jeno membuka matanya perlahan,kepalanya masih sedikit pusing,yang terakhir ia ingat adalah tiba tiba matanya menggelap dan tubuhnya melemas,setelah itu ia tak ingat apa apa lagi,oh iya tunggu,jam berapa sekarang ini?

Jeno menoleh ke arah jam weker di nakas seblah kanannya,

21.17 KST

"Ternyata sudah selama itu aku pingsan ya?sepertinya aku melupakan sesuatu,apa ya tapi?"tanya Jeno pada dirinya sendiri,di ingatannya hanya ada kata orang tua,lalu..OH IYA,ORANG TUA MARK AKAN DATANG MALAM INI!!!,"ASTAGA JENO,BODOHNYA KAU!!"panik Jeno dan segera bangun dari kasur itu,dia tergesa gesa menuju depan.Saat ingin membuka pintu kamarnya,tiba tiba ada yang membuka pintu kamarnya itu membuat jeno tertarik ke arah depan dan menubruk badan seseorang membuat badan Jeno yang masih lemas terhuyung kebelakang dan nyaris jatuh,untungnya sebelum Jeno jatuh untuk kesekian kalinya,Mark terlebih dahulu menahan tangan Jeno agar tubuh Jeno tak jatuh kebelakang,Mark,Jeno menabrak tubuh Mark,"Astaga,m-maafkan aku tuan Mark"panik Jeno saat tau yang ia tabrak adalah Mark,

"mark,kenapa dia memanggil mu dengan tuan?bukankah dia calon istrimu?"ucap seorang wanita di samping Mark,",ia hanya belum terbiasa mih"jawab mark pada wanita itu yang rupanya ibu Mark,"ah begitu"paham ibu Mark,

"Jeno,beliau adalah orang tuaku,ada apa denganmu sampai begitu lama pingsan?orang tuaku sudah datang dari pukul 7,kau menyianyiakan waktu orang tuaku kau tahu itu!?"sentak Mark di akhir,"m-maafkan saya tuan,saya t-tidak tahu"jawab Jeno sedikit terbata bata,dia takut sekali saat ini,"hei?tidak apa apa nak,kau kelelahan,tidak apa apa aku memakluminya,Heh Mark,kau tidak boleh kasar begitu pada calon istrimu,lagipula mamih sama sekali tidak keberatan,jangan ulangi lagi!"nasihat Ibu Mark pada Mark membuat Mark langsung diam seribu bahasa,"Kau baru sadar,pasti kau belum makan,ayok kita makan bersama"tawar Ibu mark pada Jeno,dan menggiring Jeno ke ruang makan yang sudah terdapat Ayah Jeno disananya,

"Nah ayuk makan,kau pasti lapar kan Jeno,sini duduk"-ibu Mark

"I-iya nyonya"-Jeno

"Oh ayolah,kau adalah calon mantuku,jangan panggil aku nyonya,kau bisa memanggilku bunda dan ayah"-ibu Mark

"I-iya bun-da?"jawab Jeno terbata bata karena belum terbiasa,"nah bagus,dan kau bisa memanggil Mark dengan panggilan yang kau suka sayang"ucap Ibu Mark pada Jeno dengan kasih sayang membuat hati Jeno menghangat,ia tak pernah merasakan kasih sayang ibunya selama ini,tanpa sadar Jeno menitikan air mata,"jeno ada apa?kenapa kau menangis?"tanya ayah Mark pada Jeno,"ah tidak apa apa ayah,hanya sedikit kelilipan ini hehe"jelas Jeno pada ayah Jeno dan hanya di balas senyuman dari ayah Jeno.keluarga itu makan dengan khidmat.selesai makan,keluarga mengobrol santai,saat obrolan santai itu berlangsung,ayah Mark tiba tiba memanggil Jeno,

"Jeno,sebenarnya acara makan malam ini juga ada maksud lain,ada yang ingin kami bicarakan,tentang mu"ucap ayah Mark,saat Jeno mendengar bahwa ini tentangnya,tubuhnya langsung menegang,ia takut,apa yang akan di katakan ayah Mark?,

"Soal pernikahanmu dengan Mark,jadi kami ingin ini lebih cepat,kami pikir akan lebih baik kalau di percepat"ucap ayah Mark,"t-tapi bukankah r-rencana ini baru ada hari ini ayah?apa tidak terlalu cepat?"tanya Jeno,

BRAK

Mark menggebrak meja makan membuat Jeno yang duduk di sebelahnya kaget bukan main,

"Kau hanya mengiyakan apa susahnya?KENAPA KAU BANYAK BICARA SIALAN!!"

sret
PLAK

Mark menarik tubuh Jeno dan menamparnya hingga Jeno tersungkur, "KAU HANYA SEBATAS JAMINAN JANGAN BE-

Sebelum Mark melanjutkan kalimatnya,ayah Mark lebih dulu  memotongnya,

"MARK!!KAU GILA YA!DIA CALON ISTRIMU BODOH"ucap ayah Mark yang sudah marah,

Ibu Mark langsung menghampiri Jeno yang terduduk dibawah,"Jeno kau tidak apa apa sayang?ada yang terluka?"tanya Ibu Mark secara beruntun,Jeno yang masih kaget hanya diam menatap lantai,

"Bibi tolong bantu saya bawa Jeno ke kamarnya ya"pinta Ibu Mark pada bibi di sekitar situ.Tubuh Jeno di papah menuju kamarnya.

Tubuh Jeno sudah di tidurkan di atas kasur,tapi tetap saja ia tak merespon apapun dan hanya melamun,

"Baiklah Jeno,bunda tinggal ya,kamu istirahatlah"ucap Ibu Mark,saat Ibu Mark ingin pergi,tangan nya di genggam erat oleh Jeno,

"B-bunda jangan pergi dulu,Jeno mau peluk.."pinta Jeno pada ibu Mark,tanpa keberatan,ibu Mark langsung memeluk Jeno dengan sangat erat,seperti memluk anak sendiri.Jeno memeluk tubuh Ibu mark dengan sangat erat sambil menangis,ia tak pernah mendapatkan pelukan ibunya,",cup cup sayang sudah jangan menangis ya,kamu boleh memeluk bunda sepuasnya.

Ibu Mark terus mengusap punggung Jeno yang masih menangis,sudah hampir 10 menit,makin lama ibu Mark merasa ada yang janggal dengan nafas Jeno yang tak beraturan dan pelukan yang makin meng erat,"Jeno?kau tak apa?"tanya Ibu Mark tapi tak di jawab,Ibu Mark melepas pelukan mereka dan melihat Jeno masih menangis tapi dengan nafas yang tersenggal senggal,"Jeno sayang ada apa?Jeno kau punya asma?"tanya ibu Mark dan di angguki oleh Jeno,"BIBI TOLONG AMBILKAN INHALER BI!Jeno nafas pelan pelan ya!jangan di pukulin dadanya!"pinta Ibu Mark,"g-gabisa bunda hkk g-gabi-sa nafas hhh"jawab Jeno yang masih berusaha bernafas,"ini nyonya inhaler nya"ucap bibi sambil menyerahkan inhaler,"sayang hiruplah ini sambil bernafas dengan tenang"perintah ibu Mark pada Jeno sambil mengarahkan inhaler itu di mulut Jeno,Jeno mengikuti perintah bunda barunya itu,ia bernafas teratur pada inhaler itu.

Nafas Jeno sudah kembali normal,dan ia sudah tidur dengan kepala di pangkuan ibu Mark yang sedang mengelus pelan surai Jeno.

Ibu Mark menaruh kepala Jeno di atas bantal di kasur itu dan menyelimutinya hinggal leher,sekarang sudah pukul 23.53 KST,dan dia harus pulang ,sebelum pulang,ia mengecup kening Jeno dengan sayang,"Istirahat lah sayang,bunda tau kau anak baik".

TBCC

YUHUYY KALIAN ADA SARAN GAAA,KIRA KIRA EOMMA APPA JENO PAKE SIAPA NIIIH IDOLNYAAA

END-marknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang