9

135 3 0
                                    

Happy readingg...

CKLEK

"Jeno..? " panggil Yoona saat memasuki ruang UGD, ia melihat Jeno masih menutup matanya, Jaemin menghampiri Jeno, ia menatap dalam pada Jeno, "bunda.. Kira kira Jeno kalo tahu dia akan bagaimana..? " tanya Jaemin lirih pada Yoona sambil terus mengamati Jeno, "pasti ia akan sangat terpukul, ketika sadar jangan di beritahu dulu ya? Tunggu kondisinya baikan terlebih dahulu" ucap Yoona.

03.25 KST

CKLEK

Seorang perawat memasuki ruang UGD dan berkata pada Yoona, "nyonya, pasien akan kami pindah ke ruang rawat sekarang" ucap perawat itu, lalu beberapa p qerawat lainnya masuk dan memindahkan bangsal Jeno ke ruang rawat lantai 5,Yoona dan Jaemin mengekor dari belakang.

"Pasien sudah kami pindahkan, kami akan melanjutkan tugas kami, permisi" ucap perawat itu lalu keluar dari ruang rawat Jeno, "bunda, duduklah di sofa itu, nanti bunda lelah" ucap Jaemin pada sang bunda, "iya nak, tenanglah, kau juga duduk sini" jawab Yoona dan menyuruh Jaemin duduk di sebelah nya, "tak apa bunda, Jaemin akan menunggu Jeno disini" ucap Jaemin sambil menunjuk bangku di samping nya, "baiklah, jika lelah istirahat bersama bunda disini ya sayang" ucap Yoona pada Jaemin dan di angguki oleh Jaemin. Jaemin duduk di kursi samping bangsal Jeno dan terus menatap Jeno dalam, ia teringat akan kondisi Jeno tadi, "Jen, jangan bikin aku panik lagi ya.. " lirih Jaemin, Jaemin terus berjaga di samping Jeno, takut Jeno bangun dan butuh bantuan.

Mata Jeno terbuka perlahan, saat Jeno bangun terlihat ada bibi Yoona yang sedang tertidur dan paman siwon alias ayah Jaemin yang sedang membuka laptop dan Jaemin yang tertidur di kursi samping kasurnya, Jeno tak ingin menganggu jadi hanya diem saja, namun paman nya melihat Jeno yang sudah sadar, "Jeno? Apa yang kau rasakan? " tanya siwon sambil menghampiri kasur Jeno, "tid-ak ada paman" jawab Jeno sambil tersenyum, "baiklah kau istirahat lah dulu" suruh Siwon dan di angguki Jeno, namun sepertinya jaemin tidurnya terusik dan ia terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah Jeno, "Jeno! Akhirnya kau sadar juga" seru Jaemin sambil memeluk tubuh lemas Jeno, "Jeno itu kemarin pasti ulah suami mu kan!? Apa perlu kubuat perhitungan padanya?" tanya Jaemin yang greget sama sikap Mark, "tidakh, jangan na, kumohon" pinta Jeno pada Jaemin, "baiklah, tapi jika kau disakiti kembali aku gak akan tinggal diam, paham! " jelas Jaemin, "baiklah nana" jawab Jeno dengan senyuman di balik masker oksigen nya, "sudah kau istirahat lagi ya jen" suruh Jaemin, "kenapa? " tanya Jeno dengan muka polos nya, andai jika Jeno tak sakit sekarang, sudah dipastikan pipi Jeno habis dengan Jaemin, "kau belum sembuh" jawab Jaemin dan menaikkan selimut Jeno sampai leher.

Jeno tak bisa kembali beristirahat, ia teringat akan mark, kalo dia pulang dan Jeno belum ada dirumah bagaimana nasibnya, karena kebanyakan bepikir kepala Jeno jadi sakit jadi dia memutuskan untuk memejamkan mata nya.

Saat ia ingin kembali tidur. Jeno, lagi dan lagi merasakan mual, ia bingung bagaimana caranya karena masih ada ventilator di wajahnya, jika di lepas kemungkinan ia akan merasakan sesak kembali, Jeno ingin memanggil Jaemin, tapi jujur ia sudah tak enak untuk meminta bantuan pada Jaemin, Jeno sebisa mungkin menahan mualnya itu, namun tidak bisa, Jeno terpaksa membangun kan Jaemin yang baru saja tertidur,

"Nana" panggil Jeno sambil menggenggam tangan Jaemin dan menahan mualnya, Jaemin yang sensitif akan suara maupun gesekan pada tubuhnya pun langsung terbangun, "Jeno? Ada apa? " tanya Jaemin melihat Jeno, "aku, mual" jawab Jeno dengan pelan karna ia takut muntah di kasur, "aku panggil suster sebentar jen" ucap nana lalu beranjak keluar kamar rawat Jeno. Selang 1 menit, Jaemin kembali dengan satu perawat yang bantu membukakan ventilator pada wajah Jeno, setelah ventilator itu dibuka, Jeno langsung beranjak ke kamar mandi, di ikuti oleh Jaemin yang menyusul,

HUEK

Jeno memuntahkan isi perut nya, namun tak keluar apa-apa, tapi rasa mual terus meneror nya, Jaemin memijat tengkuk Jeno berharap isi perut Jeno bisa keluar. Sudah 5 menit di kamar mandi namun Jeno tetap mual dan tak keluar apa apa, sungguh, mual itu menguras banyak energi, mata Jeno berair karna perutnya yang sakit tak bisa mengeluarkan isi perutnya itu, Jeno terduduk di lantai menetralkan napasnya yang ter engah engah, "Jen? Balik ke kasur aja ya?" tawar Jaemin, Jeno menggeleng karna masih merasa mual, bukan Jeno tak ingin balik ke kasur nya lagi, tapi ia lebih takut merepotkan orang saat mual datang lagi, seperti saat ini, Jeno masih mual, "aku minta tolong panggilin dokter dulu sebentar" ucap Jaemin lalu keluar kamar mandi dan ke arah perawat yang masih menunggu Jeno agar di pakaikan ventilator kembali.

Jaemin kembali ke kamar mandi dan mengangkat tubuh Jeno agar di taruh di kasur lagi karna dokter sudah datang untuk memeriksa keadaan Jeno. Dokter memeriksa kondisi Jeno, ia meletakkan stetoskop di area perut Jeno dan berkata,

"Tidak ada masalah serius pada pasien, ini kondisi wajar pada awal masa kehamilan seseorang, jadi tak ada yang perlu di khawatir kan" ucap dokter itu yang membuat Jeno sangat terkejut, "dokter pasti bercanda kan?.. " tanya Jeno, "tidak, ini nyata, kau memiliki rahim di dalam perut mu" jawab dokter itu lalu pamit keluar.

"Na..? Bohong kan? " tanya Jeno pada Jaemin untuk memastikan, "tidak Jeno, itu sungguhan.. " jawab Jaemin dengan nada pelan, "bibi? Dokter tadi bohong kan? " tanya Jeno pada Yoona, Yoona menggeleng dan menghampiri Jeno untuk memeluk tubuh Jeno, "sabar Jeno sayang, itu memang takdir nya.. " ucap Yoona menenangkan Jeno yang masih tak percaya, Jeno menangis dalam pelukan Yoona, apa kata Mark nanti? Pikir Jeno.

Karena kelamaan menangis, Jeno tertidur dalam dekapan Yoona, Jeno di baringkan kembali setelah perawat memasang ventilator pada wajah Jeno, mata Jeno merah akibat menangis, Jaemin yang di sebelah nya pun ikut menangis karna mendengar tangisan Jeno.

TBCCCC

EKHEMM GA USAH MARAH KALO KARAKTER JENO NYA MENYE MENYE YA GUYSS, KALO GA AKU BUAT MENYE MENYE AKU BINGUNG SOALNYA AWOKAWOKAWOK

YWDHH PAPAYYY

END-marknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang