14

75 4 0
                                    

Don't forget voment nya sayangg
____________________________________________

06.17 kst

Jeno membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya, Jeno melihat sekelilingnya dan ia melihat irene yang tertidur di sofa rumah sakit dan joongki yang tidur di kursi rumah sakit, dia merasa sangat menyusahkan ayah dan ibu nya mark, Jeno menatap ke atas langit-langit rumah sakit, ia ingin bangun dari brankar nya, namun tidak keberadaan ventilator sangat mengganggu nya, padahal ia tengah mual sekarang, ia sampai melupakan anak yang berada di perut nya, ia mengusap perutnya yang masih rata dan tanpa sengaja menitikan air matanya, ia kenapa lupa bahwa ia sedang mengandung, Jeno merasa menyakiti anaknya,

Usapan lembut pada kepala Jeno meng alihkan atensi Jeno, "kau sudah bangun nak, apa yang sakit? " tanya irene yang tak sengaja terbangun dan melihat Jeno yang sedang mengusap perutnya, Jeno menggeleng tanda tak ada yang sakit, "jangan sampe banyak pikiran ya nak, pikirin juga anak yang ada di perut kamu, urusan Mark itu biar urusan bunda" jelas irene pada Jeno, "tapi kak mark suami Jeno bunda.. " jawab Jeno walaupun dengan suaranya yang serak dan pelan, "saat ini kau jangan pikirin mark dulu ya, fokusmu hanya agar kau cepat sembuh okey? " jelas irene dan Jeno mengangguk meng iya kan,

"Jangan bikin bunda kalut lagi ya nak, bunda panik banget semalem" lirih irene, "maaf bunda, Jeno gak gitu lagi" jawab Jeno merasa bersalah karena telah membuat mertuanya panik, "gapapa nak, bunda ngerti perasaan kamu, sekarang kamu istirahat lagi ya, nanti jam 7 ventilator mu akan di lepas dan kamu akan sarapan okey" ujar irene dan menyelimuti Jeno hingga sebatas dada dan mengusap lembut kepala Jeno.

Sejujurnya Jeno sangat mual sekarang,namun jam 7 seperti nya masih lama, ia ingin muntah, terbuai dengan usapan irene dikepala nya akhirnya Jeno kembali terlelap.

07.25

"Jeno, bangun, sarapan dulu ya" panggil irene membangunkan Jeno, Jeno terbangun dengan mulut yang sudah bebas dari ventilator, Jeno langsung bangkit dan menuju kamar mandi dan memuntahkan yang sudah ia tahan dari tadi,

"Huek, huek, ssh sakit banget huek"

"Jeno, kau kenapa nak"panik irene, " trimester awal bunda, huek"jawab Jeno dan kembali muntah angin lagi, irene memijit tengkuk leher Jeno, "perutmu juga kosong dari kemarin,kita balik ke kasur ya, kamu makan dulu ya" ajak irene dan memapah Jeno menuju kasur nya lagi, irene menarik nampan makan dan menyuapi Jeno secara perlahan,

Baru 4 suap makanan ke dalam mulut jeno ia sudah menolaknya, "udah bunda, mual" tolak Jeno saat irene akan menyuapkan ke mulut Jeno, "satu lagi ya, baru 4 suap loh" bujuk irene, "gak bunda, nanti lagi ya" pinta jeno, irene pun menyetujui permintaan Jeno dan menaruh nampan tadi, ia membaringkan tubuh Jeno seperti semula,

"Sesek ga? " tanya irene, "tidak bunda" jawab Jeno, "Jeno, kamu kalo udah gak kuat sama kelakuan mark bilang bunda ya nak, bunda bisa minta mark buat melunasi semua hutang ayah kamu biar kamu bisa bebas, bunda gak tega liat kamu tersiksa kayak gini" sedih irene,"gapapa bunda, Jeno siap kok, lagian kalo Jeno nyerah Jeno harus pulang kemana "jawab Jeno dengan mata berkaca-kaca, Jeno dengan cepat menghapus air matanya, " ah semenjak Jeno hamil jadi gampang nangis ih"ledek Jeno pada diri nya sendiri, irene menatap sendu mata bulan Jeno yang tersenyum, irene mendekap menantunya itu,

"Kuat-kuat sama mark ya sayang, bunda yakin mark bisa berubah, bunda sayang banget sama kamu, kamu udah kayak anak bunda sendiri" jelas irene menangis sambil memeluk Jeno, "makasih bunda, Jeno juga sayang sama bunda" jawab Jeno membalas pelukan irene, selang 5 menit Jeno sudah terlelap dalam dekapan irene, irene membenarkan posisi kepala Jeno di bantal dan menyelimuti nya hingga sebatas dada dan ia keluar dari ruangan Jeno, sekarang ruangan Jeno sepi, hanya ada Jeno seorang diri.

TBCC

END-marknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang