5

215 7 0
                                    

03.47 KST

Mark terbangun pada tengah malam, yang ia lihat pertama kali adalah Jeno yang tidur meringkuk memeluk tubuhnya sendiri, "Aneh sekali" ucap Mark, ia menuju ke kamar mandi untuk buang air. Selepas dari kamar mandi ketika ia keluar, ia sedikit terkejut dengan atensi Jeno yang sepertinya terbangun, ia menatap Mark lalu berkata, "b-bisa tolong kecilkan pendingin ruangannya tidak, ak-u tidak kua-t dingin" minta Jeno, "tidak" jawab Mark, "kum-ohon" mohon Jeno pada Mark, "kubilang tidak ya tidak, aku tidak peduli mau kau tidak tahan dingin atau tidak, bahkan jika kau mati kedinginan aku tak peduli, paham kau! " jelas mark panjang lebar dengan kesal, Jeno yang mendengarnya pun pasrah, mungkin besok dia akan demam atau flu, Jeno pun akhirnya lanjut tidur lagi dengan memeluk badan nya.

Pada pagi harinya, Jeno terbangun lebih dulu, ia segera keluar dari kamar Mark dan menghangatkan diri di ruang tamu, benar saja, pagi nya Jeno flu dan bersin terus dan badannya pegel semua,

"Pagi Jeno-ssi, mengapa bangun pagi sekali nak? Mana Mark? " sapa ayah Mark pada Jeno, ayah Mark barusan selesai membuat kopi dan tak sengaja bertemu Jeno, "Pagi ayah hatchi, kebetulan tadi-hatchi Jeno terbangun, kak Mark masih-hatchi tidur ayah" jawab Jeno yang terpotong-potong karena bersin, "sayang, ada apa dengan mu? Kenapa kau bersin terus menerus? Apa kau sakit? " tanya ibu Mark dari belakang Jeno, "bunda? Tak apa spertinya aku hanya kelelahan jadi flu begini" jawab Jeno dengan hidung dan mata merahnya,

"Badanmu juga panas Jeno, sini sini duduk, jangan berdiri terus, bibi tolong ambilin air hangat sama obat demam ya" perintah ibu Mark pada ART dirumah itu dan menyuruh Jeno untuk duduk di sofa, "bunda tidak usah begitu, aku hanya kelelahan" ucap Jeno, ia jadi tak enak pada mertuanya, "sudah tak apa, sini ukur suhu badanmu dulu, buka mulutmu" suruh Ibu Mark pada Jeno dan memasukkan termometer itu ke mulut Jeno, setelah termometer berbunyi, Ibu Mark mengambil termometer dari mulut Jeno,

"Astaga Jeno, demam mu tinggi sekali, kita kerumah sakit saja ya, bunda biar siap siap sekarang! " panik ibu Mark ketika melihat angka termometer yang tinggi, "bunda bunda jangan, aku tak suka rumah sakit, aku di rumah aja ya, ku mohon"pinta Jeno ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga Jeno, demam mu tinggi sekali, kita kerumah sakit saja ya, bunda biar siap siap sekarang! " panik ibu Mark ketika melihat angka termometer yang tinggi, "bunda bunda jangan, aku tak suka rumah sakit, aku di rumah aja ya, ku mohon"pinta Jeno pada ibu Mark, itu memang benar, Jeno sama sekali tak menyukai rumah sakit, bisa saja pulang dari sana dia tambah sakit, "Ada apa nak, kau sedang demam tinggi sudah seharusnya kau di bawa ke rumah sakit" jawab Ibu Mark, "jika aku banyak istirahat dirumah aku akan cepat sembuh bunda, percaya lah"jelas Jeno berusaha membuat mertuanya itu percaya, " baiklah kalo itu maumu, tapi kau harus istirahat, jangan mengerjakan pekerjaan apapun, kau paham? "Nasihat ibu Mark, " paham bunda"jawab Jeno,

"Ada apa ini ribut ribut" tanya Mark yang baru bangun, "ini loh, istri kamu demam kok kamu tidak tahu sih"kesal ibu Mark pada anaknya sendiri, " oh demam, biarkanlah dia sudah besar, jangan di manja"jawab Mark acuh, sebelum mertuanya marah, Jeno lebih dulu mengelaknya dan membela Mark, "hah sudahlah, sini Jeno, bunda antar kekamar ya, kau harus istirahat" tuntun ibu Mark pada Jeno kekamar nya.

Jeno sudah di berbaring di atas kasur, ibu Mark begitu telaten merawat nya, Jeno disuapin makan, di suapin obat, bahkan di temani hingga tertidur.

🌿
🌿
🌿

Jeno bangun dari tidurnya dan melihat jam pukul 15.07KST, sudah selama itu ia tertidur, ia mengambil ponselnya dan melihat pesan dari mertuanya, ibu Mark berkata bahwa ia telah pulang, dan menyuruh Jeno istirahat agar cepat sembuh, Jeno senyum membaca pesan itu, ia membayangkan jika itu adalah ibu nya yang mengkhawatirkan nya, namun itu tak kan terjadi.

Jeno bangkit dari kasurnya dan pergi mandi, karena dia belum mandi dari pagi.

Selesai mandi, Jeno memakai baju serba panjang karena udara cukup sejuk jika ia memakai lengan pendek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai mandi, Jeno memakai baju serba panjang karena udara cukup sejuk jika ia memakai lengan pendek. Setelah berganti baju, Jeno keluar dari kamarnya menuju dapur, ia lapar sekarang makanya tujuannya ke dapur.

Sesampainya di dapur, Jeno melihat ke arah dapur apa yang bisa ia makan, kebetulan ia bertemu ART di rumah ini, "bibi, hari ini bibi masak apa? " tanya Jeno, "eh tuan Jeno, hari ini bibi masak makanan serba pedas, tadi ada pesan dari nyonya, tadi sudah dibuatkan samgyetang buat tuan" jawab bibi itu, "ah begitu, baik Terima kasih bi" jawab Jeno dengan sopan dan bibi menanggapi dengan senyum sebelum ia melanjutkan pekerjaan nya lagi.

Jeno mengambil samgyetang dalam panci dan menaruh nya di mangkuk, ia mengambil nasi dan kimchi di kulkas lalu duduk di meja makan dan memakannya hingga habis. Setelah makanan sudah habis, Jeno mencuci bekas makannya dan menuju ruang tamu, ia menonton TV.

Waktu berjalan begitu cepat, terang berganti gelap,Jeno masih berada di ruang tamu menonton film, tiba-tiba Jeno di kejutkan dengan ketukan pintu, ralat, gedoran pintu utama rumah itu, Jeno langsung membuka pintu itu, yang pertama Jeno lihat adalah Mark dengan wanita berpakaian kurang bahan seperti wanita malam yang sedang merapat tubuh Mark yang mabuk,

"Berhenti melamun dan ambil suami mu ini, menyusahkan saja" sentak wanita itu, Jeno pun langsung mengambil alih tubuh Mark, "Terimakasih, maaf telah merepotkan" ucap Jeno sambil menundukkan badan meskipun agak susah karena ia memapah Mark yang bergerak terus, setelah itu ia menutup pintu rumah dan berjalan ke lantai atas dengan menjaga keseimbangannya.

Sesampainya di kamar Mark, Jeno meletakkan tubuh Mark secara perlahan di atas kasur, saat Jeno akan keluar dari kamar Mark, tangan Jeno di tarik keras oleh Mark hingga ia jatuh di kasur Mark, Jeno yang kaget pun dengan cepat bangun kembali, tapi sebelum Jeno berhasil meloloskan diri dari Mark, Mark sudah lebih dulu mengunci pergerakan nya,

"Hahh jalang kecil kikiki, kau tidak bisa kabur sekarang" ucap Mark pada Jeno yang ketakutan, "k-kak Mark, biarkan aku keluar dari sini" pinta Jeno pada Mark, "keluar? Hahaha sayangnya itu tidak bisa wahai jalang" jawab Mark kembali, sebelum Jeno membuka mulutnya untuk berkata lagi, Mark lebih dulu mencium bibir Jeno dengan kasar, Jeno berusaha melepas ciuman itu,

"Kak sadar, kakak sedang mabuk mphhh" ucap Jeno di sela sela Mark melepas ciuman itu, Jeno terus memberontak hingga kesabaran Mark habis,

BUGH

Mark menonjok perut Jeno membuat Jeno berteriak kesakitan,

"KAU ITU JALANG, BERAPA BIAYA TUBUHMU BIAR KU BAYAR, HARGA DIRIMU PUN BISA KU BAYAR, TAU KAU! " teriak Mark lalu melumat bibir Jeno dengan agresif lebih agresif dari sebelumnya membuat Jeno hampir kehabisan nafas, Jeno memukuli dada Mark agar ia melepaskan pautan bibir itu, namun Mark tak memperdulikan nya dan terus mencium bibir Jeno.

Disaat Jeno benar-benar diujung nafasnya, Mark melepaskan ciuman itu, yang bikin Jeno terkejut adalah, Mark melepaskan celana nya dan celana Jeno, Jeno berusaha agar bagian dalamannya tak di buka oleh Mark, namun apa daya Jeno yang masih sakit di sanding oleh manusia kelebihan tenaga seperti Mark, Jeno takut sekarang saat Mark menatap nya penuh nafsu,

Jeno terkejut untuk sekian kalinya ketika kepala nya di tarik untuk

TBCCCCC

YUHUU SESUAI JANJI KU, AKU UP LEBIH DARI 1000 WORDS, HEHEHE MAAF YA ENDINGNYA KU GANTUNG DULU

PAPAYYYY

END-marknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang