MENJADI RAJA DUNIA BARU YANG KOTOR

106-110

Aset yang Memantul Lebih Lembut! [R-18+]
Nama：Menjadi Raja Dunia Baru yang Kotor Penulis：Alex_morg
+ -  Matikan Mengatur ulang

Teman-teman Power stone☺�☺�☺�

------

Meskipun beberapa siswa melirik ke arah kami, rasa ingin tahu mereka dengan cepat memudar saat mereka kembali ke pekerjaan mereka masing-masing. Bagi kami, kami tersesat pada saat ini, tenggelam sepenuhnya dalam sensasi tubuh kami yang terjalin dalam gairah.

Saat aku terus menggedor vaginanya yang ketat dan basah, mau tak mau aku mengerang kegirangan. Mengepalkannya dinding bagian dalam di sekitar penisku hanya membuat kenikmatanku semakin kuat, mendorongku semakin dekat ke tepi.

Tapi aku tahu aku belum bisa melepaskannya. Aku ingin menggodanya, membuatnya memohon pelepasan sebelum akhirnya menyerah pada kenikmatan tertinggi tubuh kami yang bergabung dalam ekstasi orgasme.

Dan aku juga terus menidurinya, aku juga mengerang kenikmatan vaginanya yang ketat dan basah, bagian dalam vaginanya mengepalkan penisku lebih keras lagi setelah setiap dorongan.

Aku menampar pantatnya karena kegembiraan atas apa yang aku rasakan dan dia juga menyukainya dengan kasar. Saat aku menggali lebih dalam ke dalam vaginanya yang ketat, aku bisa merasakan tubuhnya merespons sentuhanku.

Erangan dan rengekannya semakin keras saat aku memainkan putingnya, mengirimkan getaran kenikmatan ke tulang punggungnya.

Dengan setiap dorongan, aku merasakan vaginanya mencengkeram penisku, mendesakku untuk masuk lebih cepat dan lebih dalam ke dalam vaginanya.

Payudaranya lembut dan kenyal di bawah tanganku, dan aku meremasnya dengan lembut, mengagumi sensasi kulitnya di telapak tanganku.

Aku mencubit putingnya, menariknya dengan lembut saat dia menggeliat di bawahku. Kombinasi antara kesenangannya dan kesenanganku nyaris tak tertahankan, tapi aku terus maju, bertekad untuk membawa kami berdua ke ambang ekstasi.

Suara tubuh kami yang bertabrakan dan erangan erotis yang bergema di seluruh ruangan merupakan bukti kenikmatan luar biasa yang kami berdua alami.

Aku bisa merasakan vaginanya mengepal di sekitar penisku yang keras, seolah-olah itu memintaku untuk memberinya lebih banyak.

Pemandangan dia menggeliat dalam ekstasi di bawahku hampir tak tertahankan lagi, dan aku mendapati diriku semakin terangsang dalam hitungan detik.

Aku meraih pinggulnya, menggunakan genggamanku untuk menariknya kembali ke penisku dengan setiap dorongan yang dalam.

Saat aku melihatnya melengkungkan punggungnya dan menengadahkan kepalanya ke belakang dalam kenikmatan, aku tahu bahwa aku ingin membuatnya cum lagi sebelum aku melepaskan diriku di dalam dirinya.

Aku meningkatkan kecepatan doronganku, menghantamnya dengan kekuatan tak terkendali yang menimbulkan erangan lebih keras darinya.

Aku bisa merasakan perasaan senang yang familiar muncul di dalam diriku, tapi aku mengesampingkannya, hanya fokus pada kesenangannya.

Aku mengalihkan perhatianku ke klitorisnya yang sensitif, menggosoknya dengan gerakan melingkar dengan jariku. Pinggulnya bergetar sebagai respons, bergesekan dengan tanganku saat dia mengerang semakin keras.

Intensitas kenikmatannya tertulis di seluruh wajahnya, dan aku bisa merasakan dinding vaginanya berdenyut di sekitar penisku, menandakan bahwa dia hampir mencapai cumming.

Saya tidak menghentikan dorongan saya yang tiada henti saat saya menambahkan lebih banyak tekanan pada klitorisnya, membuatnya terpojok. Dia menjerit keras, tubuhnya gemetar karena kekuatan orgasmenya.