MENJADI RAJA DUNIA BARU YANG KOTOR

306-310

306: Lebih sulit! [R-18+]
Nama：Menjadi Raja Dunia Baru yang Kotor Penulis：Alex_morg
+ -  Matikan Mengatur ulang

Bab 306 306: Lebih sulit! [R-18+]

Power stone guys☺️☺️☺️

———

Aku merebahkan tubuhku di lantai yang dingin, tubuhku terangkat secara provokatif, sebuah ajakan diam-diam bagi kakakku untuk mengklaim apa yang menjadi haknya. Dengan cengkeraman kuat pada daging pantatku yang kenyal, dia mengarahkan penisnya yang berdenyut ke arah vagina kerinduanku, antisipasi tebal di udara.

"Ah! Kakak! Ah, ah, kakak! Kakak!" Aku berteriak dalam simfoni kenikmatan saat penis besarnya memasuki vaginaku, memicu pusaran kenikmatan dalam diriku. Tubuhku bergetar sebagai respons, pantatku tanpa sadar bergetar seiring kenikmatan saat kakakku memasukkan vaginaku.

"Saudaraku, tolong, persetan denganku lebih keras dan lebih kasar lagi," aku memohon, suaraku terdengar permohonan yang merdu.

Karena ingin menurutinya, kakakku menjawab dengan nada memerintah, suaranya diwarnai dengan nada menggoda saat dia berkata. "Ellie, oke kalau kamu mau, aku akan menidurimu lebih keras lagi."

"Iya kakak. Lebih keras lagi, enak sekali, ayammu sedang meniduri vaginaku," bisikku, suaraku penuh dengan perpaduan kuat antara pasrah dan rindu.

Dengan setiap dorongan yang kuat, kepala penisnya yang tebal menembus vaginaku yang panas, kencang, dan basah sehingga mengeluarkan suara tetesan air saat kakakku memasukkan kemaluannya ke dalam vaginaku dan membuat suara tepuk tangan setelah setiap dorongan.

"Ah... iya ya, enak sekali," aku terkesiap, suaraku terdengar rintihan dan suara kenikmatan.

“Saudaraku, apakah vagina Ellie terasa enak bagimu, apakah itu menggerogotimu di dalam?” Aku bertanya, suaraku dipenuhi dengan sedikit antisipasi.

"Ya, itu sangat ketat, panas, dan licin. Ini membuatku merasa semakin keras saat menidurimu," dia menegaskan, suaranya dipenuhi kepuasan yang dalam.

Dengan setiap dorongan yang berturut-turut, kakakku meningkatkan kecepatannya, gerakannya menjadi semakin keras dan kasar saat dia tanpa henti menggedor vaginaku yang bersemangat.

"Ah, kalau begitu persetan denganku lebih keras jika kamu mau. Aku juga merasa nyaman dengan penismu di dalam vaginaku," aku mengakui, saat suara tepuk tangan bergema di ruangan itu.

Bertekad untuk menjadi wanita jalang yang sempurna, dipuja oleh tuanku, saudaraku, aku menggunakan setiap ons pesonaku untuk menyenangkannya, mengencangkan cengkeramanku pada kemaluannya yang berdenyut dengan otot vaginaku.

"Ah, kakak! Ah, ahhh... Tolong, tembus aku lebih dalam lagi! Memekku sangat membutuhkan sentuhanmu!~ Kakak! Lebih lagi! Tolong, lebih dalam lagi!" Aku memohon tanpa malu-malu, kata-kataku mengandung campuran keinginan dan penyerahan diri yang memabukkan.

Setiap ucapan provokatif hanya menyulut api yang berkobar dalam diri kakakku, kemaluannya yang berdenyut bergesekan dengan vaginaku yang peka dengan panas terik yang membuat kami berdua mendambakan lebih.

Tersesat dalam keadaan kabur seperti mimpi, kata-kata perintah kakakku menembus kabut, seketika membuatku tersentak kembali ke dunia nyata. Permintaannya untuk mengakui hubungan kami di depan potret ibu kami membuatku merinding, membangkitkan campuran emosi yang saling bertentangan dalam diriku.

"Ellie, lihat foto ibu kita. Di depannya ada tubuh dan vaginamu yang kemaluannya juga termasuk dalam benda basah ini dan kamu adalah perempuan jalangku, perempuan jalang kesayanganku," desaknya, beban kata-katanya menekan kesadaranku .