MENJADI RAJA DUNIA BARU YANG KOTOR

96-100

Terakhir Kali Aku Berjanji! [R-18+]
Nama：Menjadi Raja Dunia Baru yang Kotor Penulis：Alex_morg
+ -  Matikan Mengatur ulang

Power stone,☺�☺�☺�

-----

Cengkeramannya pada meja semakin erat, dan erangannya menjadi semakin keras dan mendesak saat dia memohon lebih.

Setelah semenit menggoda, aku menarik diri darinya dan perlahan berdiri, memperlihatkan penisku yang sudah ereksi sepenuhnya.

Matanya melebar saat melihatnya, dan dia terkesiap. Aku memposisikan diriku di antara kedua kakinya, perlahan-lahan mendorong anggota tubuhku yang berdenyut-denyut ke dalam vaginanya yang licin dan basah.

Perasaan sesak dan hangat yang menyelimutiku tak terlukiskan, dan aku mengerang nikmat.

Perlahan pada awalnya, aku mulai bergerak masuk dan keluar, menikmati perasaan vaginanya yang mengepal di sekitarku dengan setiap dorongan.

Saat aku mulai memasukkan penisku ke dalam vaginanya dengan intensitas yang semakin meningkat, dia tidak bisa menahan diri untuk meraih payudaranya sendiri, memijatnya seolah mencoba meningkatkan kenikmatan.

Ruangan itu dipenuhi suara erangan penuh nafsu dan tamparan kulit kami saat aku memukulnya semakin keras.

Aku mencengkeram pinggulnya erat-erat, menggunakannya untuk memandu gerakannya, setiap dorongan mendorongnya lebih dekat ke tepi. Basahnya menyelimuti penisku, membuatnya lebih mudah untuk meluncur masuk dan keluar dengan kecepatan yang semakin meningkat.

"Kamu merasa luar biasa," erangku, hampir tidak mampu menahan kesenanganku sendiri. Dia mengeluarkan erangan keras lagi, membenarkan bahwa dia berada sedekat aku dengan tepian.

Aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi dan mendorongnya dengan kuat, merasakan tubuhnya bergetar karena kekuatan orgasmenya. Dindingnya mengepal erat di sekitarku, memerah susuku sekuat tenaga saat aku masuk ke dalam dirinya, kami berdua terengah-engah dan berkeringat karena intensitas pelepasan kami.

Meskipun saya ingin membuatnya orgasme, saya masih punya rencana lain. Aku memperlambat langkah dan menarik penisku darinya, menimbulkan rengekan kecewa darinya.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" dia bertanya, jelas-jelas menginginkan lebih.

"Aku belum selesai denganmu," jawabku sambil membimbingnya ke tepi meja. "Berlututlah."

Dia segera menurutinya, berbalik dan menunjukkan pantatnya yang indah kepadaku. Karena tidak bisa menahan diri, aku memukulnya dengan lucu, membuatnya mengerang sekali lagi.

Dengan posisinya, aku memposisikan diriku di belakangnya dan mengusap penisku di sepanjang lipatannya yang basah, menggodanya yang basah dan kencang dengan kepala penisku. Dia mendorong ke belakang, ingin sekali membawaku ke dalam dirinya, tapi aku menahannya, memperpanjang antisipasi.

Aku mengulurkan tangan ke depan dan meraih pinggulnya, perlahan mendorong penisku ke dalam dirinya sampai aku terkubur dalam-dalam. Dia mengerang keras karena perasaan terisi kembali.

"Kamu menyukainya, bukan?" Aku menggeram saat aku mulai mendorong masuk dan keluar darinya.

Dia menjawab dengan erangan lagi, mendorongku kembali dengan setiap pukulannya. Aku meraih pinggulnya lebih erat, menariknya ke arahku dengan setiap dorongan.

Aku kembali mengeluarkan penisku dari vaginanya yang basah dan vaginanya yang kencang untuk menggodanya, tapi percayalah itu tidak mudah bagiku juga, sepertinya aku hanya menggoda diriku sendiri.

Saat aku menidurinya dari belakangnya, dengan cara yang kasar, aku perlahan mendorong penisku kembali ke dalam dirinya sekali lagi, menikmati rasa sesaknya yang mulai semakin basah dan kencang.