281-285

64 0 0
                                    

281: Itu kotor?! [R-18+]
Nama:Menjadi Raja Dunia Baru yang Kotor Penulis:Alex_morg
+ -  Matikan Mengatur ulang

Bab 281 Bab 281: Itu kotor?! [R-18+]

Power stone kawan??????

———

"Kyaa! Kakak! Aku benci itu! Jangan sentuh tempat itu! Kotor!" Aku menjerit, protesku bergema di seluruh ruangan saat aku melawan serbuannya, tubuhku menggeliat karena campuran rasa menantang dan tidak nyaman.

"Apa? Kamu sangat tidak menyukainya?" Suara kakakku, dingin dan acuh tak acuh, menembus kabut emosiku yang kacau.

"Tidak! Aku tidak menginginkannya!" teriakku, kata-kataku merupakan permohonan putus asa agar dia menarik jarinya dari sfingterku yang rusak. Perlahan-lahan, jarinya mulai mundur, keluar dari ruang intim yang telah diserangnya. n..0Velb1n

"Ellie, aku tidak membutuhkan hewan peliharaan yang menolak mematuhi pemiliknya," katanya, kata-katanya diselingi oleh rasa dingin yang meresahkan yang meresap ke dalam tulangku. Pada saat itu, aku menyadari betapa besarnya kesalahanku, dan rasa takut mencengkeram hatiku.

"Aku salah! Saudaraku, tolong maafkan aku! Kamu mempunyai kendali penuh atas tubuh Ellie. Kamu boleh menuruti keinginanmu tanpa kendali," aku memohon, suaraku bergetar karena campuran penyesalan dan keputusasaan.

"Apakah itu benar-benar keinginanmu?" dia bertanya, nadanya masih jauh dan pantang menyerah.

"Ya. Ellie adalah hewan peliharaanmu yang setia, dan merupakan hak prerogratifmu untuk memperlakukannya sesukamu," aku mengakui, suaraku bergetar karena aku takut akan konsekuensi dari pembangkanganku.

Kilatan kontemplasi melintas di mata kakakku saat dia menyerap kata-kataku, ada perubahan halus dalam sikapnya. Bayangan akan kehilangan kasih sayang dan perlindungannya menghantui pikiranku, mendorongku untuk memohon maaf padanya.

"Apakah hanya dengan menyentuh pantatmu saja sudah membuatmu jijik sedemikian rupa?" dia bertanya sekali lagi, suaranya sarat dengan rasa dingin yang membuatku merinding.

"Tidak! Aku tidak membencinya! Kakak, tolong sentuh bagian bawah tubuh Ellie, khususnya pantatku," aku memohon, suaraku diwarnai campuran antara putus asa dan rindu.

Sikapnya yang dingin mengirimkan gelombang ketakutan menerjangku, mengancam akan melahapku sepenuhnya. Jantungku berdebar kencang, intensitas momen itu mengancam akan menghancurkannya berkeping-keping.

Pada saat itu, sebuah kesadaran mendalam melanda diriku, menerangi sifat hubungan kami yang kacau. Ketika saudara laki-laki saya memperlakukan saya sebagai hewan peliharaannya, menjadi sangat jelas bahwa ketaatan saya tidak boleh tergoyahkan.

Dengan pemahaman baru ini, aku bersumpah untuk tunduk sepenuhnya kepada kakakku, bersedia menawarkan tubuhku sebagai mainannya. Aku dengan patuh merentangkan pantatku dengan tangan gemetar, memperlihatkan bagian belakangku yang rentan.

Sekali lagi, aku menjulurkan bokongku, menawarkannya sebagai undangan. "Kak, tolong sentuh aku. Silakan manjakan pantat Ellie sepuasnya," pintaku,

"Ellie, pantat hewan peliharaan itu sepenuhnya milik pemiliknya," kata kakakku, kata-katanya mengandung kesan kepemilikan dan dominasi.

"Iya. Pantatku milikmu. Jadi, tolong sentuhlah secepatnya," pintaku, pinggulku menggeliat mengantisipasi saat aku memintanya untuk mengeksplorasi organ ekskresiku yang paling intim dan memalukan.

"Bagaimana saya harus melanjutkan?" dia bertanya, suaranya dipenuhi perpaduan rasa ingin tahu dan kendali yang menggoda.

"Tolong masukkan jarimu ke pantatku," jawabku, suaraku nyaris berbisik, mataku dipenuhi campuran hasrat dan kerentanan.

MENJADI RAJA DUNIA BARU YANG KOTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang