MENJADI RAJA DUNIA BARU YANG KOTOR

251-255

251: Apakah Anda Membutuhkan Layanan Sebelum Bekerja!
Nama：Menjadi Raja Dunia Baru yang Kotor Penulis：Alex_morg
+ -  Matikan Mengatur ulang



Power stone guys☺️☺️☺️

———

Malam telah muncul hingga sore hari bersama suktry dan sekretaris seksi saya Aryanna, dengan penunjuk waktu berdentang pukul dua lewat. Sinar matahari yang bersinar mengalir melalui jendela-jendela yang dirancang dengan rumit, memberikan pola kehangatan yang rumit ke lantai marmer yang berkilauan.

Setelah upacara perpisahan ibu tiri saya yang masih muda, sebuah upacara yang penuh dengan tradisi kuno, barulah saya mengasingkan diri ke vila terpencil ini, menguatkan diri untuk mengungkap segudang tugas yang ada di depan.

Ditakdirkan oleh hak kesulungan dan keadaan sebagai keturunan keluarga Villebéon, sebuah garis keturunan yang sama cemerlangnya dengan kecemerlangan bintang-bintang, saya sekarang memikul beban tanggung jawab yang tak terhitung jumlahnya yang ditinggalkan oleh mendiang ayah saya.

Saya ditugaskan untuk menangani urusan-urusan penting yang terkait erat dengan kehormatan keluarga kami. Beratnya warisanku, mirip dengan lampu gantung gemerlap yang menghiasi ruang leluhur, sangat bertumpu di pundakku—selubung tugas yang menuntut pengabdian yang tak tergoyahkan.

Selama pengasingan sukarela saya dari rumah leluhur, saat melintasi beragam dunia, saya berhasil tetap tidak menyadari urusan eksternal keluarga.

Namun, pelepasan diri ini memicu banjir spekulasi, melahirkan banyak rumor aneh yang bergema di selentingan gosip masyarakat.

Ahli waris yang menyendiri ini memulai isolasi diri ini karena perselisihan dengan ibu tirinya yang masih muda, seorang wanita yang berasal dari keluarga sederhana.

Rumor menyebutkan bahwa saya telah memperoleh sebagian kekayaan keluarga sebelum waktunya dan sekarang menghabiskannya secara berlebihan dalam perjalanan mewah.

Dugaan tak berdasar dan rentetan fitnah jahat dilontarkan secara sembarangan, menyelimuti citraku dalam selubung ilusi.

Pada tahun-tahun pengembaraan itu, saya berkelana ke negeri-negeri jauh dan membenamkan diri dalam budaya asing, mengejar cakrawala yang dilukis dengan pengalaman nyata.

Namun meski aku menerima hal-hal yang eksotik dan tidak diketahui, hatiku tetap terikat pada rumah leluhur, pada gema kebijaksanaan ayahku, dan pada rahasia yang tersembunyi di balik bayangan koridor rumah besar itu.

Desas-desus itu, meski tidak berdasar, ada benarnya juga, karena aku memang pernah berselisih dengan ibu tiriku, seorang wanita yang akarnya jauh dari garis keturunan aristokrat kami.

Kedatangannya telah membayangi ketenangan kawasan itu, dan aku mencari penghiburan di dunia di balik tembok kokoh itu.

Warisan yang terlalu dini ini bukan merupakan suatu hal yang sembrono, namun lebih merupakan konsekuensi dari kematian ayah saya yang terlalu dini, yang memberikan saya tanggung jawab yang saya rasa tidak siap untuk itu.

Beratnya mengurus urusan keluarga, ditambah dengan keinginan saya untuk melestarikan warisan ayah saya, membawa saya untuk memulai perjalanan yang membawa saya dari jalanan ramai di Paris ke kuil-kuil yang tenang di Kyoto.

Dalam upaya untuk mengesampingkan tuduhan-tuduhan yang tidak adil dan desas-desus yang belum terverifikasi ini, setelah menjabat sebagai kepala keluarga, saya dengan cermat meniru upaya-upaya warisan ayah saya.

Dimulai dengan memberikan dukungan kepada panti asuhan setempat dan komunitas seni, hingga memberikan empati kepada orang-orang berpengaruh di wilayah saya, mengenal kesengsaraan dan anekdot mereka, kegiatan ini menjadi rutinitas saya. Menurunnya otoritas kaum bangsawan terlihat jelas di masa-masa sulit ini.