Tien

574 64 1
                                    

Sepulang dari jepang, Haechan merasa tubuhnya ada yang aneh, ia merasa tidak nyaman dengan kondisi itu, meminta Jaehyun untuk mengantarkan nya ke rumah sakit untuk check-up semua kesehatan nya, dia ada sedikit ketakutan kalau dia kembali sakit.

"Kamu kelelahan, vitamin nya jangan sering di lupain, berapa kali aku beri tau" dokter nya mengomel lagi.

"Iya dok, akan aku ingat"

"Kamu sih sayang, bandel kalau di bilang" bahkan Jaehyun juga ikut menyudutkan.

"Eum"

Mood nya langsung memburuk, tubuhnya lelah!! Dia tau, tapi kalau pekerjaan nya belum usai, apa yang bisa Haechan lakukan selain mencuri waktu istirahat meskipun di keramaian sekali pun.

Keluar dari rumah sakit, ia berjalan meninggalkan Jaehyun menuju mobil mereka terparkir, tidak jarang Haechan juga balik menyapa orang yang mengenal nya.

"Buruan ihh" Jaehyun terkekeh, Haechan merajuk akan sangat menggemaskan, dan Haechan akan selalu terlihat kecil dimata Jaehyun.

"Maaf, lama" Haechan mengerucut kan bibir nya, ia membuang muka ke arah luar.

"Mau ke rumah ibu" tawar Jaehyun, kalau di ingat lagi, dia sudah lama tidak berkunjung ke tempat orang tua nya.

"Boleh" senyum nya langsung melebar saat Jaehyun mengangguk, dia sempat menepi untuk membeli bawaan yang akan di berikan pada mertua nya itu, kalau Haechan sudah membaik begini, ia senang juga.

••••••

"Eoh, anak ibu,,," setelah membuka pintu untuk putra kesayangannya, ibu Haechan memeluk erat putra nya yang super sibuk itu.

"Sudah berapa tahun tidak pulang" sindir nya, Jaehyun meringis, pasalnya kalau pun ada waktu dia akan membuat Haechan tak bisa bergerak bebas karena di gempur habis-habisan oleh nya.

"Ibu, jangan begitu!!" Ucap Haechan merengek  "kan aku memang susah punya waktu nya"

"Ibu bercanda, ayo masuk" ia menggiring putra dan menantu nya untuk kedalam, pas sekali semua orang sedang berada di rumah.

"Aigoo,, siapa ini" ayahnya pun tak ayal menggoda nya.

"Ayah,,," tawa memenuhi ruang keluarga itu, Jaehyun ikut bergabung setelah menaruh beberapa oleh-oleh nya.

"Gimana konser nya oppa" tanya sang adik antusias.

"Jangan berpura-pura, aku melihat mu di sala satu tribun" adiknya hanya menyengir menanggapi ucapan kakak sulungnya itu.

"Jadi eonni, serius pergi ke Jepang menyusul Hyung, ahh~ tidak adil sekali" yang satu nya pun ikut merajuk.

"Lagipula kau kemana tidak ikut, biasa nya selalu ada kau juga jika ada dia" yahh, obrolan kakak beradik di keluarga Lee itu tidak akan lepas dari perdebatan, mungkin memang begitu cara mereka menunjukkan kasih sayang.

Tapi jangan salah, mereka saling peduli kok, memang treath mereka saja yang suka keributan, wkwkwk

"Ada yang perlu aku bantu, Bu" tanya Jaehyun menyusul ibu mertua nya, dia membiarkan Haechan untuk bermanja dulu dengan sang ayah.

"Kenapa kemari, tetap di depan saja"

"Aku hanya tidak terbiasa dengan keributan mereka" iya juga, kan Jaehyun jarang berkunjung ke rumah mertua nya itu.

"Ahh, ibu lupa!! Kau kan anak tunggal"

"Bukan,,,, dari lama aku sangat mendambakan adik, tapi apa daya kalau mamaku tidak ingin memberi nya, aku senang kok dengan adik-adik Haechan!! Hanya perlu pembiasaan ku rasa" jawab nya takut, ia takut kalau mertua nya salah mengartikan kalau dia tidak terbiasa dengan keributan.

"Ibu mengerti, kau pasti sering kesepian ya!! Karena tidak punya saudara"

"Salah satu nya" Jaehyun menggaruk tengkuknya kaku.

Ibu Haechan tersenyum, mengelus kepala menantu nya pelan. "Itu sebabnya, saat Haechan datang dan kalian saling mengenal kau menempeli nya terus"

Mata Jaehyun membola.

"Ibu tau dari mana" tanya nya bingung.

"Apapun yang berkaitan dengan anak ibu, ibu tau, bahkan sebelum kau ada yang mendekati nya pun ibu tau, sampai sekarang juga seperti nya dia tidak berniat untuk menyerah dengan perasaan nya terhadap putra ibu" Jaehyun seketika membeku, apa jangan-jangan.

"Ibu hanya berpesan, jaga donghyuck ibu dengan baik ya, jangan membuat nya kecewa lagi, atau dia akan menghilang dari hidup mu untuk selamanya nak" Jaehyun mengangguk patah.

"Donghyuck itu sifatnya lembut, tapi dia juga keras, meskipun terkadang kesan nya seperti masih anak-anak, pemikiran anak itu sangat dewasa bahkan melebihi usia nya" Jaehyun membenarkan apa yang di ucapkan ibu mertua nya, sudah banyak yang menjadi contoh dari keputusan besar Haechan dalam hidup anak itu maupun di lingkungan nya.

"Ibu cuma bisa memberikan nasehat saja, kalau dia sudah berkata, maka ibu pun tidak bisa mencegah nya" Jaehyun kembali mengangguk meskipun dia masih menerka dari semua maksud ucapan mertua nya itu.

"Baik-baik ya kalian berdua" ibu Haechan menepuk pundak nya pelan, lalu menghampiri sang suami beserta anak-anaknya membawa camilan dan minuman untuk mereka.


























Tamat nya part berapa???

Kok ikutan sepi yahh?? Padahal kalau di awal aku lihat kalian byk yg suka lho sama cerita ini??

Kenapa???
Why??
Ottokhe??

Heum,

Tanya² kuy, di komen nanti aku bls.

Atau DM, boleh banget biar kenal kita!!😁

{Just For You} 🍑❤️🐻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang