Elf

481 53 6
                                    

Jaehyun melihat Haechan di balkon yang sedang menatap gelap nya langit malam dengan ribuan sinar bintang yang menerangi, Haechan nampak damai dengan tatapan lembut nya pada sang rembulan, Jaehyun selalu bisa menenangkan hati jika melihat Haechan sedang begini, Jaehyun tersenyum lalu menghampiri suami kecil nya itu, ia peluk pinggang ramping dambaan nya, ia belai lembut dari balik baju yang di kenakan.

"Malam-malam begini, kenapa di luar?? Kalau sakit bagaimana??" Ia usap pipi semulus milik bayi itu dengan begitu lembut, takut jika jemari nya akan menggores disana menyisakan luka.

"Aku boleh tanya sama Hyung"

"Eum, apapun sayang" Jaehyun membalik tubuh suami kecil nya, lalu ia dekap agar tubuh yang lebih mungil itu hangat.

"Di dalam pernikahan ini, apa Hyung tidak pernah mengharapkan anak?" Haechan tau kalau itu mustahil, ia lelaki dan mungkin Jaehyun memendam keinginan terbesar seorang suami selama ini, ia pun menginginkan nya agar rumah yang ia sebut itu semakin lengkap, Haechan merasa keluarga kecil nya tidak akan pernah lengkap tanpa hadir nya seorang bayi yang menyempurnakan kisah mereka.

"Sekarang Hyung, yang mau tanya pada Haechan-ie" Haechan tidak menjawab, dia menunggu pertanyaan yang akan di katakan oleh suami nya.

"Apa Haechan-ie sudah siap mengurus nya,?? Apa Haechan-ie tidak akan merasa keberatan kalau seorang anak itu akan rewel nanti nya?? Kita masih perlu belajar banyak hal berdua sayang, bukan hanya soal itu!! Jadwal kita masih sangat sibuk, apa nanti anak yang Haechan bicarakan tidak akan kurang kasih sayang nya!!" Ia sangat halus dalam memberikan pengertian nya, Haechan itu perasa, meskipun tidak selalu memperlihatkan nya.

"Kalau Haechan-ie sudah merasa siap dan mampu, kita bisa mengadopsi nya sayang!! Kalau memang Haechan-ie sangat ingin, kita juga bisa menyewa jasa baby sitter untuk membantu Haechan-ie merawat nya!! Pikirkan lagi dulu, kalau sudah benar-benar siap kita bicara lagi, heuuumm" senyum Haechan dan anggukan kepala anak itu membuat Jaehyun memberikan kecupan manis di bibir nya, ia sangat mencintai anak nakal ini kalau kalian bertanya.

"Terima kasih, Hyung" Jaehyun menggeleng.

"Kita sudah berjanji kan, kalau apapun keinginan nya, kita tidak boleh berpikir sendiri, karena kita sekarang berdua, sayang" Haechan mengangguk lagi sebagai jawaban.

Jaehyun menghujami seluruh wajah suami kecil nya dengan kecupan penuh cinta, ia ingin berteriak sekencang mungkin agar dunia tau, kalau dirinya sangat mencintai Haechan nya, hanya Haechan yang bisa membuat sosok Jaehyun mengerti sakit dan bahagia nya jatuh cinta.

"Kalau seandainya aku bisa hamil?? Apa Hyung akan senang" Jaehyun terdiam, walaupun tidak mungkin ia pun berharap demikian, siapa yang tidak mendambakan seorang anak. Apalagi jika anak itu hasil dari perbuatannya dengan orang tercinta.

"Kita banyak berdoa saja ya, dan juga banyak berusaha, contoh nya malam ini!! Bagaimana??" Haechan terkekeh.

Jaehyun lucu sekali, sedang serius membicarakan apa yang mengganjal di hati Haechan, suami nya itu justru mengambil kesempatan dari perbincangan.

"Ckk, dasar" Jaehyun hanya tertawa, dia membawa Haechan ke kamar mereka dengan memagut mesra bibir yang menjadi candu nya.

"Selalu manis, sangat manis sayang!!" Ia kecupi semua yang ada di depan mata, ia menggendong Haechan ala koala dengan terus menciumi wajah manis suami kecil nya itu.

"Arraseo, aku memang manis dari dulu" jawab nya dengan mengedipkan mata sebelah, yang mana membuat Jaehyun langsung menerjang nya tanpa ampun.

Biarkan saja, kan Haechan yang menggodanya duluan!!😅



















Tau kan mereka ngapain??? Wkwkwkwkwk

{Just For You} 🍑❤️🐻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang