Twaalf

772 58 2
                                    


Haechan menatap haru pada ruangan katanya di khususkan untuk dia, Haechan yakin kalau ini semua perbuatan suami nya.

"Kau sengaja melakukan ini" Haechan berbalik dengan langsung memeluk Jaehyun, yang di balas tak kalah eratnya oleh suami tampan nya itu.

"Eum, aku ingin menyenangkan mu, kalau tempat romantis tanpa ada makanan, pasti tidak akan berhasil, karena kesayangan Hyung ini suka makan" bibir Haechan mencebik lucu, apa dia terlihat begitu ya.

"Apa aku terlihat rakus Dimata mu, sampai menyiapkan kejutan saja harus sepaket dengan makanan" Jaehyun menggeleng seraya terkekeh.

"Aniya, masa Hyung ajak jalan tidak di kasih makan, nanti apa kata ayah hm" ahhh,,, Haechan mengangguk paham, ia pikir Jaehyun menganggap nya banyak makan, padahal mahh memang iya, wkwkwk

"Ayo, aku tidak sabar untuk mencicipi semua nya" Haechan melangkah lebih dulu mendekati meja yang penuh hiasan itu, sangat cantik menurut nya.

"Ada lagi sayang" Jaehyun menyerahkan sebuket bunga yang tadi di bawakan salah seorang pelayan.

"Emmm, cantik nyaaa" puji Haechan dengan mata berbinar, rangkaian bunga nya sangat bagus, ia mendekap dan menciumi bunga yang sebesar pelukan nya itu.

"Masa bunganya dapet cium, Hyung ngk" Haechan tersenyum malu, ia mendekati suami nya lalu melirik kanan kiri dan mengecup bibir Jaehyun singkat saat tidak melihat orang di sekitar mereka.

"Udah" Jaehyun mengusak surai Haechan dengan senyum menawan lelaki berlesung pipi itu.

"Seperti ini terus ya sama Hyung, jangan pergi atau pun berubah ya sayang" ucap Jaehyun yang masih setia mengelus kepala Haechan.

"Sebagaimana Hyung memperlakukan ku saja, kalau Hyung tidak terlalu posesif dan Hyung selalu menjagaku seperti sekarang ini, maka aku akan memberikan timbal balik yang selebihnya" ucap nya dengan sekali lagi mengecup bibir Jaehyun, Jaehyun yang tidak ingin ciuman itu segera berakhir menahan tengkuk Haechan dan melumat bibir suami kecil nya mesra.

"I love you, my little husband" Haechan menanggapi nya dengan malu-malu.

"I love you too, my Hero" Jaehyun mendudukkan Haechan di kursi lalu dirinya duduk di hadapan Haechan, mereka menikmati setiap hidangan dengan senyum bahagia yang tidak pernah luntur di antara kedua nya.

"Hyung janji, sampai nafas terakhir Hyung, kau adalah orang pertama dan satu-satunya yang menempati hati Hyung hingga nanti, perjuangan Hyung tidak semudah itu mendapat kan mu sayang, maka Hyung akan selalu berusaha menjaga milik Hyung sampai maut memisahkan kita" batin nya berucap dengan menatap Haechan yang melahap makanan nya tiada henti, ia selalu bahagia saat Haechan makan dengan baik seperti ini.

"Pelan-pelan sayang" ia usap bibir Haechan yang tertinggal noda saus dari steak yang mereka makan.

"Ini sangat enak Hyung, aku serius"

"Hyung tau, tapi pelan-pelan saja, nanti kau tersedak" ucap nya dengan senyum lembut.

"Eum, aku pelan-pelan" Haechan memelan kan cara makan nya, ia terlihat sedikit bar-bar memang kalau merasakan makanan enak, maka ia tidak akan sungkan untuk terus melahap nya.

Saat memakan ice cream, Haechan berhenti mengunyah karena merasakan sesuatu yang ia rasakan di indera pengecap nya.

"Ugh, ini apa" ia mengambil sesuatu dari dalam mulutnya, lalu mencuci sebuah cincin yang ternyata tersimpan di dalam mangkuk ice cream nya.

"Norak ya" Jaehyun meringis saat melihat Haechan terdiam setelah tau apa yang hampir tertelan bersama ice cream yang ia santap.

"Bukan,, tapi Hyung,, Hyung serius ngasih kejutan keyak gini!! Aku bahkan sampai speechless" ujar nya, ia benar-benar tidak mengerti dengan isi kepala suami nya, bisa-bisa nya terpikir begitu.

"Aku lihat-lihat di google sayang, sumpah!! Jadi malu aku" Jaehyun menunduk menyembunyikan wajah memerah nya, apalagi tawa Haechan tiba-tiba meledak.

"Astaga, perut ku" Haechan memegangi perutnya karena merasa keram saat tertawa berlebihan karena ulah suami nya.

"Pasang kan" ia menyodorkan cincin yang tadi ia cuci dengan air putih di meja, Jaehyun mengambil cincin dari tangan Haechan dengan sangat hati-hati lalu memasang nya di jari tengah sang suami.

"Ukurannya memang sengaja dibuat di jari ini ya?? Kok muat nya di situ sihh" bibirnya mengerucut.

"Iya, biar sayang ku ngk sembarangan ngacungin jari tengah ke orang lain" walaupun sebenarnya yang paling sering mendapatkan itu adalah si Huang, patner gelut Haechan.

"Ishh, ya udah lah!! Lagipula sudah terlanjur, apalagi cincin nya cantik, gomawo Hyung,,," Jaehyun tersenyum, mencium cincin yang baru saja ia pasangkan, menatap Haechan yang juga menatap kearah nya dengan wajah merah. Jaehyun mengedipkan sebelah matanya menggoda Haechan.

"Ihh, Hyung,,, ayo lanjut makan" melihat ice cream nya mencair membuat nya menggerutu.

"Tuhkan, kelamaan cair kan jadi nya" Jaehyun terkekeh, menjentikan jarinya lalu datang lah ice cream baru dengan rasa kesukaan Haechan.

"Aaa,,,, cinta Jaehyun Hyung" ucap nya dengan nada manja yang membuat pelayan dan suami nya tertawa gemas.


















Eaaaaaaaa

Apa?? Wkwkwk

Gj bgt gue!!😅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

{Just For You} 🍑❤️🐻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang