vier

880 85 2
                                    

Hari ini, Haechan nampak begitu sangat menggemaskan bagi semua Hyung nya, ntahlah!! Mereka juga tidak mengerti.

Jika berada di ilichil anak itu akan terlihat seperti mangnae pada umumnya, tapi jika di dream dia berubah menjadi sangat dewasa.

Saat di tanya, Haechan akan menjawab 'kan aku memang mangnae, kalau di dream aku Hyung nya' seperti itu lahh kira-kira.

Jaehyun?? Jangan di tanyakan. Ia sering tersisihkan oleh hyungdeul lain kalau mereka berkumpul, seperti saat ini

"Kau kenapa sangat menggemaskan sih, heem" Taeyong menguyel pipi Haechan dengan memangku nya, ingat!! Memangku.

Wahhh, asap di kepala Jaehyun seperti nya mulai mengepul kawan.

"Hyung, itu milikku" Taeyong apa peduli, tentu tidak.

Ia malah memberikan death glear nya pada Jaehyun yang tidak di takuti sama sekali, benar kan. Haechan suami nya atau istri?? Ntahlah terserah apa sebutan nya yang jelas Haechan miliknya.

"Apa sih, sirik aja!! Aku sebentar lagi berangkat wamil ya, jangan pelit" tekan Taeyong, sedangkan bocah yang berada di pangkuan nya malah menyamankan posisi dengan cup besar ice cream sebagai sogokan Taeyong.

"Suka heem" Haechan mengangguk semangat, kapan lagi dia bisa makan ice cream sepuas nya, jarang-jarang kan.

"Baby,,,, Hyung cemburu,,,"

"Peluk Jungwoo Hyung saja" kata Haechan acuh.

Jaehyun mencebik, dia mengalihkan pandangannya dan menghela nafas kasar, begini nih resiko menikahi bayi semua orang, dia akan sering kalah memonopoli suami nya sendiri, astaga!! Tiba-tiba kepala nya pening membayangkan jika dia bersama anak dreamis bagaimana jadi nya.

"Hahahh, aku puas sekali, tayang nya Hyung euuumm" Taeyong kembali menguyel pipi selembut mochi itu, lalu mencium nya, Jaehyun melotot tidak percaya.

"Ada aku padahal" dengus nya jengah.

Yuta dan Johnny tertawa melihat nasib Jaehyun.

"Yang sabar saja, belum satu lagi yang berulah" tawa Yuta semakin meledak karena ucapan Johnny yang terasa sengaja mengejek Jaehyun.

Jaehyun mendengus kesal, awas saja nanti di rumah dia akan menghabisi bayi beruang itu hingga pingsan, lihat saja, smirk Jaehyun.

°°°°°
Memasuki area terlarang 🌚












"Hyung mandi dulu, aku mau siapkan makan malam" Jaehyun malah menahan lengan Haechan dan memeluk nya.

"Waee??"

"Aku sedang ingin" bisikan Jaehyun di telinga nya membuat Haechan merinding seketika, apalagi Jaehyun menjilat telinga nya setelah berbisik.

"Eemmh, apa Hyung tidak lapar" Haechan menggeliat di balik pelukan Jaehyun dari belakang, sungguh mulut laknat Jaehyun membuat nya mengumpat dalam hati, mana tahan Haechan kalau di sentuh seperti ini. Eh!

"Lapar, sangat!! Sampai Hyung tidak tahan sedari tadi" lagi?? Heoll, Haechan benar-benar merasa melayang dengan tangan Jaehyun yang sudah merambat kemana-mana.

Tangan besar itu sudah menyusup masuk ke kaos yang di kenakan Haechan, bahkan sudah mengusap dan memelintir pelan puting nya, sungguh biadab si Jeong Jaehyun ini.

"Euungh,,, tapi,,"

"Sstt, kita sudah lama tidak melakukan nya sayang, apa kau tidak merindukan juniorku heem" Haechan mendongak kala Jaehyun menjilati belakang leher nya.

Sreet

Jaehyun membalik tubuh Haechan, lalueraup bibir plum yang membuat nya candu akan rasa manis yang selalu ia sesap, Haechan benar-benar definisi candu sesungguhnya untuk Jaehyun.

"Aaghh" Jaehyun sengaja menggigit bibir bawah Haechan pelan, saat Haechan memekik dia melesakan lidah nya untuk mengobrak-abrik isi di dalam mulut submisive nya.

"Eumhhh, hyuuung, ahhh" Haechan bisa apa selain mendesah, dia selalu menikmati pemasan yang di lakukan Jaehyun pada nya, terlalu memabukkan.☺️

Tapiii,,,,

Tok tok tok

Jaehyun memejamkan matanya, Haechan sendiri langsung mendorong nya dan meraup oksigen sebanyak mungkin.

"Aku,,, buka pintu dulu" Jaehyun mengangguk lemah.

Siapa sih yang menggangu hasrat nya yang sudah memuncak, rasanya sangat sesak dan sakit. Sialan.

"Eoh, mama~" wajah Haechan langsung berseri, mama mertua nya langsung memeluk Haechan dengan erat, suaminya hanya menatap dari belakang sembari tersenyum teduh.

"Ayo masuk ma, pa"

"Dimana anak bodoh itu"

"Yang kau Katai bodoh itu anakmu ma" sahut Jaehyun dari lantai atas, apa dia masih mau mengumpati orang yang sudah mengganggu aktivitas nya bersama sang suami tercinta.

"Kalian baru pulang" tanya papa Jaehyun.

"Emm, ada setengah jam an mungkin" jawab Haechan sopan, ia segera menyiapkan makanan yang tadi di beli nya, karena ia lelah makanya mereka membeli ketika perjalanan pulang tadi.

"Kasihan anak mama, Pati capek ya sayang" mama Jeong membelai kepala menantu tersayang nya dengan lembut, Jaehyun mendengus. Kan yang anaknya dia, tapi kalau sudah bertemu Haechan!! Mama nya itu akan meng anak tiri kan nya, malang sekali nasib pria tampan ini.

Sang papa hanya tertawa melihat anaknya yang mendengus  begitu.

"Mama mu ngotot mau bertemu Haechan, jadi maaf kalau mengganggu malam kalian"

"Papa tau, kalau saja kalian tidak datang, aku pasti sudah mencetak cucu untuk kalian berdua" ucap nya lelah, papa nya semakin keras tertawa, astaga!! Anaknya ternyata sama seperti nya tidak perlu basa-basi jika berbicara.

Setelah mereka makan, mama yang membereskan karena mau, dan dia menyuruh Haechan untuk mandi saja.

Jaehyun?? Dia di tahan mama nya untuk membantu membereskan sisa makan malam, kalau tidak! Mungkin menantu nya akan keluar dari kamar mandi satu atau dua jam dari ia masuk untuk mandi. Percaya saja, karena dia sudah terlalu mengenal putra tunggal nya yang hormon nya sama saja seperti papa waktu muda. Isshh kan mama jadi malu kalau mengingat jaman dulu.

"Ingat ya, kalau lelah atau sakit langsung bilang suami mu, kalau perlu biar mama yang mengurus libur mu, dasar perusahaan gila tidak membiarkan anak mama istirahat eoh."

"Haechan tidak apa ma, Haechan masih bisa kok, janji kalau sudah tidak kuat Haechan bilang ke Jaehyun Hyung"

"Ya sudah, mama dan papa pulang dulu, hati-hati dari monster yah, awas dia akan memakan mu sampai habis" ucap nya sembari terkekeh. Jaehyun menatap mama nya datar.

"Eung, terima kasih mama" jawab Haechan setelah ikut terkekeh.

"Oke, byeee, i love you anak mama~" mama dan papa Jeong pergi dari rumah mereka, meskipun sudah di dalam mobil dan melaju meninggalkan pelataran rumah anaknya mama Jaehyun masih sempat melambaikan tangan dari balik jendela.

"Sudah kan, tidak akan ada yang datang lagi kan??" Tanya Jaehyun sembari celingak-celinguk, takut kalau ada yang menggangu nya lagi.

"Kenapa memang"

"Kita lanjutkan yang tdi tertunda" Jaehyun langsung mengangkat Haechan brydal dan membawa nya masuk kedalam rumah.

"Akhh, yakk" pekik Haechan terkejut.

















Pagi² asupan nya gini bgt😅

{Just For You} 🍑❤️🐻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang