Episode 7

1.2K 132 0
                                    


Dikelas.

"Subhanallah putri tidurrr" Ucap Upi, menatap Amu yang tertidur lelap di mejanya. Di sebelah kanannya ada Kiki dan disebelah kirinya ada M/n yang juga memperhatikan.

"Datang ke kelas paling pertama, abis itu tidur dasar kebo" Ejek M/n sembari menyilangkan tangannya di depan dada, menatap Amu yang tidur dengan nyenyak.

"Kalo kayak gini, bakal susah di bangunin sih" Ucap M/n mengingat Amu yang sangat sulit di bangunkan.

"Bentar lagi jam belajar di mulai, bangunin jangan?" Tanya Upi.

" Jangan, jangan dibangunin. Dia pasti kelelahan biarkan dia tidur beberapa menit lagi" Jawab Kiki, dengan cahaya blink-blink di sekitar nya.

"Kita kerjain aja gimana? Mumpung dia lagi tidur nih" saran M/n jahil, dengan wajah jahatnya.

Sebuah ide terlintas di benak Kiki, kemudian ia mengeluarkan sebuah spidol hitam dari sakunya. Dengan wajah jahil ia hendak mengerjai Amu.

"Dan mumpung dia masih tidur" gumam Kiki jahil, Upi yang ada disampingnya hanya berseru.

"Ooii!"-Upi.

"Weh gak boleh kayak gitu..." Tegur M/n sebelum ia juga ikutan aksi mereka.

"Coret di sini" seru Kiki sembari menunjuk.

Sedangkan Upi hanya tertawa jahat sembari mencorat-coret wajah Amu.

"Woy minjem juga dong!" Ucap M/n yang ikut-ikutan.

Beberapa menit kemudian setelah berhasil mencorat-coret wajah Amu, ketiga orang itu kemudian tertawa.

"Hehehe anjim!, Mirip om Burhan hahaha!" Tawa M/n tak kuasa menahan tawanya, sembari memegang perutnya yang sakit Karena asik tertawa.

Tiba-tiba datang sho sembari membawa sekaleng minuman di tangannya.

"Kalian lagi ngapain sih?-  Oh.." Tanya Sho yang terhenti ketika melihat wajah Amu yang penuh dengan coretan.

"Sho sini ikutan seru loh" Ajak M/n.

Tanpa basa-basi sho langsung menaruh kaleng minuman itu diatas kepala nya Amu, dan ajaibnya kaleng itu tidak jatuh.

"Wow! Hebat!" Seru M/n takjub.

"Wah hebat gak jatoh!!!" Kagum Upi menatap kaleng diatas kepala amu.

Kemudian Upi mengambil sesuatu.

"Mau coba" Ucap Upi mengambil sebuah barang lalu meletakkan nya di kepala Amu.

"Jangan pake itu! Pake ini" Ucap M/n mengambil barang-barang yang entah ia dapat dari mana.

Beberapa menit kemudian.
.
.
.
.
.
.

Beberapa menit kemudian tanpa disadari tumpukan barang di kepala Amu itu, sudah menumpuk hingga menjulang  tinggi, banyak barang-barang yang di letakkan di kepala Amu bahkan seekor soang. Namun anehnya tidak ada satupun pun, dari barang barang itu yang jatuh.

Semua orang dikelas yang melihat itu takjub, Kiki tengah sibuk menahan tawanya, Sedangkan Upi membuat pose aneh, sho tengah asik memotret, M/n asik memakan camilan nya sembari menggunakan kacamata hitam nya, sedangkan Toro yang baru datang nampak kebingungan dengan apa yang terjadi.

Aksi itu kemudian terhenti, ketika salah satu seorang murid berteriak memberitahu kedatangan pak Eko.

"Weh rapih Weh!!! Pak guru datang!!!" Teriak salah satu siswa.

Seketika seisi kelas ribut, dan ricuh.

"Barang-barangnya ambil woy!"

"Wadhuh!"

"Soang siapa ini?!" Tanya Upi sembari memegang wajan yang terdapat soang.

"Nggak tau, yang jelas kursi itu punya ku" Seru Kiki menunjuk ke arah kursi yang masih berada di atas kepala Amu.

Sho mengambil jaket punya Toro.

"Jaket ku" Ucap Toro menatap sho yang mengambil jaketnya.

"Woy cepat ambil barangnya lagi woy!" Teriak M/n, sembari berlari ketempat duduknya.

Upi dengan cepat membangunkan Amu.

"Amu bangun ada guru, bjir bangun!" Ucap Upi berusaha membangunkan Amu, sembari menepuk-nepuk tubuh Amu.

"Amu bangun woi! Pak Eko Dateng itu hah!" Teriak M/n dari kursinya.

Beberapa saat kemudian Amu kemudian terbangun, walau dalam kondisi linglung.

"Hah? Apa? Oh... iyah" Gumam Amu ngelantur dengan suara habis bangun tidur. Kaleng minuman itu masih menempel di kepala Amu.
.
.
.
.

Pintu terbuka...

"Assalamualaikum para penghuni surga, semangat pagi!!!" Sapa Pak Eko, sembari berjalan memasuki kelas.

"Waalaikumsalam selamat pagi pak!!!" Jawab seluruh kelas.

"Maaf bapak telat datang " Ucap pak Eko.

"Gak datang juga boleh pak" Ucap M/n.

"Mulut siapa itu? kok gak di jaga?" Tanya Pak Eko menatap tajam salah satu NPC, sembari mengeluarkan aura-aura mematikan.

"Bukan saya pak" jawab Salah satu murid itu panik.
.
.
.
.

"Oke lanjut aja kita Absen-" Ucap pak Eko terhenti ketika ia menoleh ke Amu.

Homina✨


Homina✨

Homina
.
.
.
Pak Eko melihat Amu yang duduk sembari memejamkan mata, wajahnya yang penuh dengan coretan akibat ulah jahil teman-temannya.

Upi yang berada di sampingnya sedang berusaha menahan tawanya.                                        
"A-aku lupa soal spidol nya" gumam Upi.

"........."

'gini amat punya murid '  batin pak Eko.

"Amu, kamu cuci muka dulu biar gak ngantuk, Upi jam istirahat saya tunggu kamu di ruang guru " perintah pak Eko.

"Ya pak!" Balas Upi dengan terbata-bata.

Sedangkan Amu masih linglung.

"Hah?".
.
.
.

Setelah itu kelas berjalan dengan damai tidak seperti biasanya.

"Kayaknya aku mesti cukur kumis deh? Eh? Bentar?" Gumam Amu yang baru loading, menatap Cermin kehidupan yang dipegangnya.
.
.
.

Jam istirahat....

"Halo Upi~ gimana? enak di hukum?~" Goda M/n menatap Upi yang tengah dihukum.

"Eh kamu sama Kiki juga ikutan, kenapa aku doang yang dihukum?!" Ucap Upi kesal dan tidak terima.

"Yaaa dak tau...kok tanya saya" Balas M/n mengangkat bahu, sebelum Meninggalkan Upi yang mengumpat di ruang guru.

"M/n!, Kiki! Awas kalian!!!" Teriak Upi.

TBC

WEE x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang